Minggu, 11 Agustus 2019

MARIA SANG PEMENANG SAMPAI AKHIR



HARI RAYA MARIA DIANGKAT KE SURGA
Wah. 11:19,12:1,3-6,10
Mzm. 45:10bc,11,12ab,
1 Kor. 15:20-26
Luk. 1:39-56



Wah. 11:19,12:1,3-6,10

11:19 Maka terbukalah Bait Suci Allah yang di sorga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu dan terjadilah kilat dan deru guruh dan gempa bumi dan hujan es lebat.
 12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
12:6 Perempuan itu lari ke padang gurun, di mana telah disediakan suatu tempat baginya oleh Allah, supaya ia dipelihara di situ seribu dua ratus enam puluh hari lamanya.
12:10 Dan aku mendengar suara yang nyaring di sorga berkata:  "Sekarang telah tiba  keselamatan dan kuasa  dan pemerintahan Allah kita,  dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya,  karena telah dilemparkan ke bawah  pendakwa saudara-saudara kita,  yang mendakwa mereka siang dan malam di hadapan Allah kita.


1 Kor. 15:20-26

15:20 Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.
15:21 Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia.
15:22 Karena sama seperti semua orang mati dalam persekutuan dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam persekutuan dengan Kristus.
15:23 Tetapi tiap-tiap orang menurut urutannya: Kristus sebagai buah sulung; sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya pada waktu kedatangan-Nya.
15:24 Kemudian tiba kesudahannya, yaitu bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan.
15:25 Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kaki-Nya.
15:26 Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.


Luk. 1:39-56

1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda.
1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet.
1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabet pun penuh dengan Roh Kudus,
1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?
1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan.
1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."
1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan,
1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,
1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya;
1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
1:53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya untuk selama-lamanya."
1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya



MARIA SANG PEMENANG SAMPAI AKHIR

Saudara terkasih, dalam Hari Raya Maria Diangkat ke Surga ini, kita bersama Bunda Gereja merenungkan dua pribadi luar biasa, Maria dan Elisabet saudarinya. Dua pribadi yang penuh engan Roh Kudus dan  keduanya menjalani peran sebagai pengantara Karya Penyelamatan Allah. Beberapa hal yang patut kita cermati;
Pertama, kerendahatian dari kedua pribadi perempuan itu. Maria menyambangi Elisabet, padahal siapa Maria sebagaimana Elisabet menyebutnya. Keduanya memberikan gambaran rendah hati yang sejati, bukan hanya basa-basi.
Kedua, penuh percaya dan beriman. Bagaimana mereka, keduanya, mengandung dalam kondisi tidak biasa. Nyawa taruhannya. Elisabet di masa tuanya, di mana bisa saja ia meninggal kala melahirkan. Maria masih gadis yang  perawan, hukum adat bisa membuatnya meninggal. Namun mereka melakukan itu sebagai bukti percaya kepada kehendak Allah.
Ketiga, pribadi saleh dan fokus pada Tuhan. Lihat keduanya langsung mengingat Tuhan di dalam perjumpaan itu. Memuji dan mengagungkan Tuhan secara spontan dan seketika. Keduanya pribadi yang unggul dalam iman dan sikap percaya. Tuhan selalu menjadi prioritas.
Keempat,  berkaitan dengan poin pertama, renungan keempat ini konsekuensi atas kesombongan orang. Bagaimana orang yang congkak hatinya akan dicerai-beraikan. Tuhan tidak berkenan dengan model pribadi demikian.
Kelima, berkat bagi yang miskin dan kasih setia bagi  yang mau berusaha. Ini menjadi penting sehingga iman kita juga perlu langkah konkret, bukan semata iman yang mati.
Saudara terkasih, Maria Diangkat ke Surga karena kualitas dan karena kesanggupannya mengandung Putera Allah. Karena Yesuslah, Maria ikut mulia. Peran Maria yang penting   karena Pribadi penting dan luar biasa yang ia emban, tentu  bukan juga pribadi biasa-biasa saja. Dalam bahasa Jawa ada unen-unen, mongsa kacang ninggal lanjaran, dalam konteks ini perlu permenungan lebih, bagaimana mungkin Yesus yang istimewa lahir dari pribadi biasa. Jelas tidak mungkin. Nah sangat pas dogam Maria Diangkat ke Surga itu bukan main-main. Penghargaan yang sangat tinggi, karena Maria juga pribadi yang istimewa.
Beberapa keistimewaan Maria. Ia menerima tanggung jawab mengandung Yesus dengan konsekuensi bisa dirajam. Toh dengan sikap terbuka ia menjawab, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu.
Kelahiran yang tidak biasa, di kandang, bukan di tempat yang layak. Bayangkan saja, betapa perempuan kecil melahirkan di tengah kesederhanaan demikian. Hati yang  besar dan kuat tentunya.
Usai melahirkan harus mengungsi ke Mesir. Lagi-lagi tidak mudah, bagaimana demi Yesus, ia harus lari dengan segala kesulitannya.
Penolakan sebagai ibu, ketika Yesus remaja, dan diketemukan dalam Bait Allah, Yesus mengatakan bahwa IA telah melangkah dengan benar. Sikap Maria istimewa, ia tahu diri dan dengan baik menyimpan itu.
Perjalanan salib yang ia jalani dengan setia, di tengah remuk redam anak yang ia kandung malah dipermalukan dengan amat sangat. Wafat dengan cara yang paling hina, dan menerima jenazah Sang Putera. Maria jelas telah menang dalam berbagai peristiwa, sampai akhir.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar