Rabu, 07 Agustus 2019

Imanmu Menyelamatkanmu!


Rabu Pekan Biasa XVIII (H)
Bil. 13:1-2, 25-14:1,26-29.34-35
Mzm. 106,6-7,13-14,21-22,23
Mat. 15:21-28




Bil. 13:1-2, 25-14:1,26-29.34-35

13:1 TUHAN berfirman kepada Musa:
13:2 "Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara mereka."
13:25 Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu,
13:26 dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu.
13:27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
13:28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
13:29 Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."
13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
13:31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
13:32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
13:33 Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."
14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
14:26 Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:
14:27 "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar.
14:28 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu.
14:29 Di padang gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.

14:34 Sesuai dengan jumlah hari yang kamu mengintai negeri itu, yakni empat puluh hari, satu hari dihitung satu tahun, jadi empat puluh tahun lamanya kamu harus menanggung akibat kesalahanmu, supaya kamu tahu rasanya, jika Aku berbalik dari padamu:
14:35 Aku, TUHAN, yang berkata demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan habis dan di sinilah mereka akan mati.


Mat. 15:21-28

15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon.
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita."
15:23 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak."
15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
15:25 Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku."
15:26 Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."
15:27 Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.



Imanmu Menyelamatkanmu!

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan betapa doa dan iman itu menjdi hal yang penting dan juga menentukan. Sering orang mengatakan, kehendak Tuhan tidak bisa diubah, Tuhan tidak sekejam itu. Lihat bagaimana perempuan itu yang gigih memohonkan kesembuhan untuk puterinya. Dan belas kasih Tuhan berbicara.
Beberapa hal yang patut kita cermati dan renungkan adalah;
Pertama, kasih Tuhan itu tidak bisa terlepas dari jati diri Tuhan. Tuhan berkenan menyenangkan seorang umatnya, dalam kisah Injil hari ini menyembuhkan anak perempuan itu. Lihat, Tuhan  mengubah keputusan dan rencana yang ada, karena iman dan doa si ibu yang  tulus dan terus menerus.
Dua, iman dan doa itu penting dan menjadi pembeda. Permohonan yang terus menerus itu benar mengubah keputusan Tuhan. Termasuk kata-kata pedas dan penundaan dari Tuhan berubah drastis karena doa yang tidak kenal putus asa. Ada peran manusiawi juga.
Tiga, kadang Tuhan mengajak kita bercanda, menguji, dan membuat kita tetap mau berharap dan apakah kita mau setia, mudah putus asa, atau malah pergi karena merasa Tuhan tidak mendengarkan?
Doa itu mengenal satu hal, jangan mudah putus asa dan cepat-cepat mengatakan Tuhan tidak mendengarkan dan mengatakan kalau kehendak Tuhan tidak sesuai dengan yang kita mohonkan. Tidak selamanyademikian.
Empat, pujian Tuhan diberikan kepada orang yang tidak malu-malu memohon kepada-Nya. Doa yang terus menerus dan tidak mengenal kata lelah, bosan, jemu, dan setia. Perubahan keputusan itu perlu kita mohonkan.
Lima, Tuhan bisa menguji kita dengan banyak hal. Membelokkan fokus kita, atau malah cukup sarkas seperti kisah hari ini. Bagaimana sikap kita di dalam menghadapi kehendak Tuhan itu.  Inilah kesempatan Tuhan untuk melihat seberapa kita memang mau taat dan setia.
Enam, bergantung dan memohon sepenuhnya kepada Tuhan. Sering kita kehilangan harapan, fokus, dan kesempatan karena kita tidak sabar, merasa mampu, atau memilih meminta bantuan pada yang lain.
Saudara terkasih, tuhan itu peuh kasih, tidak akan mungkin tega dan keji dengan memaksakan kehendak dan rancangan-Nya dengan sewenang-wenang. Kita boleh memohon dan meminta kepada-Nya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar