Selasa
Biasa (H)
Ef.
2:12-22
Mzm.
85:9ab-10, 11-12, 13-14
Luk.
12:35-38
Ef.
2:12-22
2:12 bahwa waktu itu kamu
tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam
ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam
dunia.
2:13 Tetapi sekarang di dalam
Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi
"dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai
sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan
tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya
sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan
ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam
diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan
keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan
perseteruan pada salib itu.
2:17 Ia datang dan
memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai
sejahtera kepada mereka yang "dekat",
2:18 karena oleh Dia kita
kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
2:19 Demikianlah kamu bukan
lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus
dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas
dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh
seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga
turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh
Luk.
12:35-38
12:35 "Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
12:36 Dan hendaklah kamu sama
seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan,
supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
12:37 Berbahagialah hamba-hamba
yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan,
dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang
pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian,
maka berbahagialah mereka
Kewaspadaan
Berbuat
terbaik selama masih bisa berbuat baik, daripada menyesal yang tiada guna
Saudara terkasih, sering kita dengar ungkapan, santai bro, atau santai saja Belanda masih jauh....ungkapan yang menunjukkan kita
perlu santai untuk tidak tergesa-gesa. Permintaan yang wajar saat ada saudara
atau rekan yang tidak sabaran dan selalu tergesa-gesa, namun perlu perhatian
agar hal tersebut bukan sebagai kebiasaan di mana orang menjadi seenaknya dan
tidak waspada.
Semua pribadi perlu mengembangkan sikap waspada.
Sikap untuk berjaga-jaga saat itu tiba. Hari Tuhan tidak ada yang tahu. Hal
tersebut membuat kita waspada bukan sebaliknya berlaku seenaknya. Kewaspadaaan
membuat kita menjadi pribadi yang siap sedia dalam segala suasana. Kalau
menghadapi banjir, melihat gempa berulang-ulang dari sebuah gunung berapi, kita
tahu adanya bahaya dan bencana, kita tentu telah siap-siap memilih bagaimana
dan jalan mana untuk jalur evakuasi dan mengungsi.
Saudara terkasih, waktu dan hari Tuhan datang
tiba-tiba dan tidak ada satupun orang yang tahu, hanya Bapa yang tahu.
Kesiapsediaan terus menerus bukan sebagaimana bencana banjir dan gunung meletus
yang hanya sekali-kali. Kesiapan memenuhi janji kepada Tuhan dengan penuh
keterbukaan budi. Bukan memberikan sisa-sisa hari dan waktu untuk menjalin
relasi dan komunikasi dengan Tuhan.
Saudara-saudara di Tepi Barat dan Jalur Gaza
menghayati benar Sabda ini, mereka memberikan yang terbaik di dalam kehidupan
mereka, mereka menganggap hari ini adalah hari terakhir. Orang yang santai dan
tidak siap sedia ialah berfikir akan waktu yang akan datang. Keadaan yang
selalu tidak jelas penuh dengan konflik, peperangan, dan bom di mana-mana
menjadikan mereka saat ini ialah saat terakhir. Berbuat terbaik selama masih
bisa berbuat baik, daripada menyesal yang tiada guna.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar