Sabtu
Biasa (H)
Ef.
4:7-16
Mzm.
122:1-2,3-4a, 4b-5
Luk.
13:1-9
Ef.
4:7-16
4:7 Tetapi kepada kita
masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian
Kristus.
4:8 Itulah sebabnya kata nas:
"Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia
memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah
naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia
juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan
segala sesuatu.
4:11 Dan Ialah yang
memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil
maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah
mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
4:14 sehingga kita bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh
permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
4:15 tetapi dengan teguh
berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke
arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
4:16 Dari pada-Nyalah seluruh
tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua
bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima
pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Luk.
13:1-9
13:1 Pada waktu itu datanglah
kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang
darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
13:2 Yesus menjawab mereka:
"Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua
orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
13:4 Atau sangkamu kedelapan
belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya
dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu.
Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara
demikian."
13:6 Lalu Yesus mengatakan
perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun
anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak
menemukannya.
13:7 Lalu ia berkata kepada
pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon
ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di
tanah ini dengan percuma!
13:8 Jawab orang itu: Tuan,
biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya
dan memberi pupuk kepadanya,
13:9 mungkin tahun depan ia
berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Dosa
dan Penderitaan
Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita
merenungkan akibat dari dosa yang kita buat. Tuhan bukan hendak menakut-nakuti
kita dengan penderitaan dan hukuman agar kita menjadi baik dan taat kepada
rencana dan kehendak-Nya. Tuhan kita bukan Tuhan penghukum dan pembuat ancaman
yang menakutkan bagi anak-anak-Nya. Wajar dan logis sekiranya kita membuat
kesalahan dan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Dosa
berkaitan dengan penderitaan, penderitaan karena kita terputus dengan akses dan
kasih Allah yang tidak terbatas itu. Kasih yang melimpah telah Allah tawarkan
kepada kita, dan kita tidak mampu mengambilnya karena jalan dan sarana untuk
menjangkau apa yang di hadapan kita itu telah ternodai dan rusak akibat
perbuatan kita.
Penggambaran Yesus mengenai kedosaan dan akibatnya
ialah sebuah pohon yang tidak menghasilkan buah. Pohon dalam hal ini ialah
pohon ara, dari pohon jenis ini adalah buahnya yang menjadi harapan atau hasil,
bukan batang atau daunnya. Ketika pohon yang seharusnya berbuah dan malah sama
sekali tidak menghasilkan itu, akan ditebang dan dibuang.
Tuhan Mahakasih itu selalu memberikan kesempatan
dan peluang memperbaiki diri melalui pertobatan. Pertobatan yang mampu
memperbaiki keadaan relasional kita yang telah terputus. Kasih Tuhan yang memampukan kita
memperbaiki keadaan. Keadaan yang baik menjadikan kita mampu menghasilkan buah
dan tidak dibuang ke dalam api yang menyala-nyala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar