Selasa
Biasa(H)
Gal.
4:31-5:6
Mzm.
119:41,43, 44, 45, 47, 48
Luk.
11:47-41
Gal.
4:31-5:6
4:31 Karena itu,
saudara-saudara, kita bukanlah anak-anak hamba perempuan, melainkan anak-anak
perempuan merdeka.
5:1 Supaya kita
sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah
teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
5:2 Sesungguhnya, aku,
Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali
tidak akan berguna bagimu.
5:3 Sekali lagi aku katakan
kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh
hukum Taurat.
5:4 Kamu lepas dari Kristus,
jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih
karunia.
5:5 Sebab oleh Roh, dan
karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan.
5:6 Sebab bagi orang-orang
yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak
mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.
Luk.
11:47-41
11:37 Ketika Yesus selesai
mengajar, seorang Farisi mengundang Dia untuk makan di rumahnya. Maka masuklah
Ia ke rumah itu, lalu duduk makan.
11:38 Orang Farisi itu
melihat hal itu dan ia heran, karena Yesus tidak mencuci tangan-Nya sebelum
makan.
11:39 Tetapi Tuhan berkata
kepadanya: "Kamu orang-orang Farisi, kamu membersihkan bagian luar dari
cawan dan pinggan, tetapi bagian dalammu penuh rampasan dan kejahatan.
11:40 Hai orang-orang bodoh,
bukankah Dia yang menjadikan bagian luar, Dia juga yang menjadikan bagian dalam?
11:41 Akan tetapi, berikanlah
isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.
Kritikan
dan Kecaman kepada Kaum Farisi (Kita Juga)
Saudara terkasih, Yesus mengecam apa yang dilakukan
oleh Farisi dan Pemuka-Pemuka Jemaat, kali ini yang menjadi kritikan ialah
tradisi yang diada-adakan dan cara hidup keagamaan mereka. Ketika Yesus
diundang makan, dan tidak mencuci tangannya, mereka berkasak-kusuk, memang
tidak ada pernyataan verbal, namun rupanya Yesus tahu dan menyatakan dengan
keras dan langsung. Cuci tangan bukan tradisi dari Hukum Taurat, namun tradisi
nenek moyang, terutama Farisi.
Kehidupan beragama yang menuntut bagian lahiriah,
namun melupakan hal yang bersifat hakiki dan mendalam dalam kehidupan beragama
mereka. Persoalan persepuluhan yang getol dalam pembicaraan, namun sering
berlaku tidak adil, Yesus memberikan gambaran tindakan demikian sama juga
dengan kuburan, di mana bagian luarnya indah dan bersih, di dalamnya pastilah
berisi jenazah, dan maaf bangkai.
Saudara terkasih, hari-hari ini kita disuguhi
kuburan-kuburan yang sedang bangkit. Bagaimana pejabat kita yang jelas-jelas
korup, merugikan keuangan negara yang itu adalah hak rakyat, masih saja
berteriak-teriak sebagai pembela rakyat. Jelas-jelas tidak pernah hadir saat
sidang, atau sidang sambil tidur, namun saat wawancara dengan televisi kita
saksikan berapi-api mengatakan demi rakyat. Kita sering pula menggunakan nama
Tuhan dan ayat-ayat Kitab Suci, Sabda Tuhan, namun menggunakannya untuk
kesenangan diri, kepuasan diri sendiri dan kelompok. Kecaman Yesus pada bacaan
hari ini berlaku juga bagi kita hingga detik ini, apa yang kita lakukan apakah
sudah sesuai antara perbuatan dan perkataan, antara hati dan perilaku? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar