Selasa, 28 Oktober 2014

Panggilan Keduabelas Murid

Pesta S. Simon dan Yudas, Ras (M)
Ef.2:19-22
Mzm. 19:2-3,4-5
Luk. 6:12-19


Ef.2:19-22

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.


Luk. 6:12-19

6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
6:14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
6:15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
6:16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya


Panggilan Keduabelas Murid

Saudara terkasih hari ini Gereja memperingati Santo Simon dan Yudas sebagai Rasul Yesus. Kalangan murid awali Yesus, Simon ini bukan Simon Petrus karena perayaannya berbeda, dan Yudas bukan pula Yudas Iskariot yang menjadi tertuduh atas peristiwa salib. Peristiwa panggilan para murid memberikan kepada kita gambaran bahwa Yesus mengawali karya-Nya dengan berdoa. Doa membuat pilihan-Nya berdasar kepada rencana dan kehendak yang bukan sembarangan, apalagi demi kebanggaan diri.
Pelajaran kedua dari pihak manusia, panggilan apapun bentuknya ialah berkat dari Allah. Kita tidak bisa memaksakan keinginan dan kehendak kita dengan mengintervensi rencana-Nya bagi hidup kita. Rahmat-Nya yang terbaik bagi kehidupan kita masing-masing, dan itu tidak ada yang sama.
Saudara terkasih, ketika kita hendak menjalankan apapun dengan terlebih dahulu dengan berdoa, kita akan menjalankannya dengan ringan, riang gembira karena menjalankan rencana dan kehendak Tuhan. Apabila berhasil kita bersyukur dengan hati terbuka dan rendah hati bahwa itu berkat Allah semata, kita menjalankan rencana-Nya, bukan keberhasilan diri kita sendiri. Spiritualitas kerja akan mewarni hidup kita, perilaku menyimpang, negatif, dan jahat akan bisa kita minimalkan ketika kita melibatkan Tuhan dalam seluruh aktivitas kita.
Menyadari bahwa semua adalah rahmat, membuat kita akan bersyukur atas keberhasilan orang lain, bukan iri dan dengki atas rahmat yang Tuhan anugerahan bagi orang lain. Kita mampu menanti dengan setia dan tulus hati apabila belum mendapatkan apa yang kita inginkan.
Bacaan pertama menggugah semangat kita karena kita dibangun di atas para rasul, para rasul menjadi alas kita, dan batu penjurunya adalah Yesus sendiri. Betapa kita patut berbangga memiliki keluarga sedemikian hebat. Keluarga kita yang belum baik masih ada harapan, yang sudah baik patut bersyukur memiliki dasar sedemikian hebat dan luar biasa.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar