Sabtu, 25 Oktober 2014

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu"

Minggu Biasa XXX
Kel. 22:21-27
Mzm. 18:2-a, 3bc-4, 47, 51ab
1 Tes. 1:5-10
Mat. 22:34-40


Kel. 22:21-27

22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.
22:23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.
22:24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.
22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.
22:26 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,
22:27 sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih."

1 Tes. 1:5-10

1:5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
1:6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1:7 sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
1:8 Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang


Mat. 22:34-40

22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."


"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu"

Saudara terkasih, Yesus mengajarkan kepada kita ajaran yang luar biasa indah. Salib menemukan makna esensinya ketika Ia mengajarkan kepada kita untuk mengasihi Tuhan Allah secara menyeluruh. Seluruh diri kita, baik jiwa, raga, ataupun akal budi kita untuk mengasihi Allah. Hal itu harus dilengkapi dan disempurnakan dengan mengasihi sesama. Salib tersusun atas horisontal dan vertikal. Mengasihi sesama dan Allah sekaligus. Semua berimbang dan sesuai dengan apa yang sudah seharusnya dilakukan. Mengasihi Allah tanpa melupakan sesama dan mengasihi sesama namun wajib pula mengasihi Allah.
Saudara terkasih, kejahatan atau perilaku buruk atau jahat biasanya mampu menyatukan. Lihat bagaimana Saduki yang biasa bersaingi dengan Farisi, kali ini mereka mendapatkan dukungan. Konspirasi jahat, kesamaan kepentingan, yang penting bukan Yesus. Hari-hari ini, bagaimana anak Allah yang berepresentasi pada diri Ahok mendapat ganjalan dan jegalan demikian rupa. Banyak alasan dan kilah diajukan untuk menjatuhkan Ahok sebagai gubernur. Mulai dari agama atau iman, ras, ataupun perilakunya. Kelompok yang tidak suka, dulunya bermusuhan dan bertikai, kali ini dukung mendukung untuk menjatuhkannya.
Sabda Tuhan memang nyata dan selalu faktual. Bacaan pertama mengajak kita untuk peduli kepada siapa yang lemah, kecil, cacat, tersingkir, dan miskin. Dunia kebalikan dari sabda itu, bagaimana orang lebih cenderung membela dan berpihak kepada yang kaya, berpengaruh, dan memiliki segalanya. Kemiskinan dan kelemahan sering dimanfaatkan hanya saat ada kepentingan, padahal mereka membutuhkan uluran tangan setiap saat.
Saudara terkasih, untuk kita renungkan bersama ialah sudahkah aku mengasihi Allah dan sesama dengan semestinya? Ataukah aku mengasihi diriku sendiri dengan mengatasnamakan orang lain demi kepuasan diriku semata?BD.eLeSHa.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar