Minggu
Biasa XXX
Kel.
22:21-27
Mzm.
18:2-a, 3bc-4, 47, 51ab
1
Tes. 1:5-10
Mat.
22:34-40
Kel.
22:21-27
22:21 "Janganlah
kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang
asing di tanah Mesir.
22:22 Seseorang janda atau
anak yatim janganlah kamu tindas.
22:23 Jika engkau memang
menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka
berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.
22:24 Maka murka-Ku akan
bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu
menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.
22:25 Jika engkau meminjamkan
uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka
janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah
kamu bebankan bunga uang kepadanya.
22:26 Jika engkau sampai
mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya
kepadanya sebelum matahari terbenam,
22:27 sebab hanya itu saja
penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka
apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini
pengasih."
1
Tes. 1:5-10
1:5 Sebab Injil yang kami
beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga
dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang
kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
1:6 Dan kamu telah menjadi
penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima
firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1:7 sehingga kamu telah menjadi
teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
1:8 Karena dari antara kamu
firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua
tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak
usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.
1:9 Sebab mereka sendiri
berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu
berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan
yang benar,
1:10 dan untuk menantikan
kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang
mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang
Mat.
22:34-40
22:34 Ketika orang-orang
Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah
mereka
22:35 dan seorang dari
mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum
manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang
terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah
tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."
"Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu"
Saudara terkasih, Yesus mengajarkan kepada kita
ajaran yang luar biasa indah. Salib menemukan makna esensinya ketika Ia
mengajarkan kepada kita untuk mengasihi Tuhan Allah secara menyeluruh. Seluruh
diri kita, baik jiwa, raga, ataupun akal budi kita untuk mengasihi Allah. Hal
itu harus dilengkapi dan disempurnakan dengan mengasihi sesama. Salib tersusun
atas horisontal dan vertikal. Mengasihi sesama dan Allah sekaligus. Semua
berimbang dan sesuai dengan apa yang sudah seharusnya dilakukan. Mengasihi
Allah tanpa melupakan sesama dan mengasihi sesama namun wajib pula mengasihi
Allah.
Saudara terkasih, kejahatan atau perilaku buruk
atau jahat biasanya mampu menyatukan. Lihat bagaimana Saduki yang biasa
bersaingi dengan Farisi, kali ini mereka mendapatkan dukungan. Konspirasi
jahat, kesamaan kepentingan, yang penting bukan Yesus. Hari-hari ini, bagaimana
anak Allah yang berepresentasi pada diri Ahok mendapat ganjalan dan jegalan
demikian rupa. Banyak alasan dan kilah diajukan untuk menjatuhkan Ahok sebagai
gubernur. Mulai dari agama atau iman, ras, ataupun perilakunya. Kelompok yang
tidak suka, dulunya bermusuhan dan bertikai, kali ini dukung mendukung untuk
menjatuhkannya.
Sabda Tuhan memang nyata dan selalu faktual. Bacaan
pertama mengajak kita untuk peduli kepada siapa yang lemah, kecil, cacat,
tersingkir, dan miskin. Dunia kebalikan dari sabda itu, bagaimana orang lebih
cenderung membela dan berpihak kepada yang kaya, berpengaruh, dan memiliki
segalanya. Kemiskinan dan kelemahan sering dimanfaatkan hanya saat ada
kepentingan, padahal mereka membutuhkan uluran tangan setiap saat.
Saudara terkasih, untuk kita renungkan bersama
ialah sudahkah aku mengasihi Allah dan sesama dengan semestinya? Ataukah aku
mengasihi diriku sendiri dengan mengatasnamakan orang lain demi kepuasan diriku
semata?BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar