Minggu
Biasa XXVIII
Yes.
25:6-10a
Mzm.
23:1-3a, 3b-4, 5, 6
Fil.
4:12-14,19-20
Mat.
22:1-14
Yes.
25:6-10a
25:6 TUHAN semesta alam akan
menyediakan di gunung Sion ini bagi segala bangsa-bangsa suatu perjamuan dengan
masakan yang bergemuk, suatu perjamuan dengan anggur yang tua benar, masakan
yang bergemuk dan bersumsum, anggur yang tua yang disaring endapannya.
25:7 Dan di atas gunung ini
TUHAN akan mengoyakkan kain perkabungan yang diselubungkan kepada segala suku
bangsa dan tudung yang ditudungkan kepada segala bangsa-bangsa.
25:8 Ia akan meniadakan maut
untuk seterusnya; dan Tuhan ALLAH akan menghapuskan air mata dari pada segala
muka; dan aib umat-Nya akan dijauhkan-Nya dari seluruh bumi, sebab TUHAN telah
mengatakannya.
25:9 Pada waktu itu orang
akan berkata: "Sesungguhnya, inilah Allah kita, yang kita nanti-nantikan,
supaya kita diselamatkan. Inilah TUHAN yang kita nanti-nantikan; marilah kita
bersorak-sorak dan bersukacita oleh karena keselamatan yang diadakan-Nya!"
25:10 Sebab tangan TUHAN akan
melindungi gunung ini, tetapi Moab akan diinjak-injak di tempatnya sendiri,
sebagai jerami diinjak-injak dalam lobang kotoran
Fil.
4:12-14,19-20
4:12 Aku tahu apa itu
kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala
perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal
kenyang, maupun dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal
kekurangan.
4:13 Segala perkara dapat
kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.
4:14 Namun baik juga
perbuatanmu, bahwa kamu telah mengambil bagian dalam kesusahanku
4:19 Allahku akan memenuhi
segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
4:20 Dimuliakanlah Allah dan
Bapa kita selama-lamanya! Amin
Mat.
22:1-14
22:1 Lalu Yesus berbicara
pula dalam perumpamaan kepada mereka:
22:2 "Hal Kerajaan Sorga
seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya.
22:3 Ia menyuruh
hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin
itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang.
22:4 Ia menyuruh pula
hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu:
Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak
piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan
kawin ini.
22:5 Tetapi orang-orang yang
diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi
mengurus usahanya,
22:6 dan yang lain menangkap
hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu,
lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan
membakar kota mereka.
22:8 Sesudah itu ia berkata
kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang
diundang tadi tidak layak untuk itu.
22:9 Sebab itu pergilah ke
persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di
sana ke perjamuan kawin itu.
22:10 Maka pergilah
hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di
jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan
perjamuan kawin itu dengan tamu.
22:11 Ketika raja itu masuk
untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian
pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya:
Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian
pesta? Tetapi orang itu diam saja.
22:13 Lalu kata raja itu
kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke
dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak
gigi.
22:14 Sebab banyak yang
dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Sebab
banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih
Saudara terkasih, Yesus dalam Injil hari ini,
menyatakan bahwa undangan untuk masuk dan berpesta dalam Kerajaan Allah, perlu
kepantasan diri. Pantas dalam hal kepribadian dan pakaian. Secara rohani dan
jasmani. Rohani berarti bahwa kita telah melaksanakan apa yang perlu kita
jalani sebagai umat beriman. Secara jasmani ada kepantasan pula di dalam
beribadat.
Saudara terkasih, sudah layakkah kita di dalam
beribadat, atau hanya sekadar saja? Fenomena yang menggejala saat ini ialah,
datang terlambat pun tidak merasa bersalah dan dengan penuh percaya diri,
mencari-cari tempat yang disukai. Kalau Anda pelaku demikian, pernahkah Anda
berpikir ketika Anda menyaksikan orang berlaku demikian, apa yang Anda rasakan?
Duduk digeser atau bahkan tergganggu karena mau tidak mau lebih sempit, tergoda
karena doanya terpotong oleh hilir mudik orang atau harus beringsut duduknya. Beribadat
hanya mampir, hendak berwisata, atau hendak ke mall, dan mampir dulu untuk
beribadat. paling parah dan makin banyak Gereja dipenuhi manusia dengan hati ke
mana-mana. Fisik di Gereja tapi hati dan pikirannya di HP, gatget, dan pertemanan di mana-mana. Saya pribadi terganggu banyaknya
aktivitas main-main hp di Gereja.
Aktivitas yang sangat jauh dari ideal beribadat. Lebih lagi sudah dewasa namun
makan permen, minum, atau makan kue di tengah-tengah misa.
Saudara terkasih, Tuhan memang menilik hati, namun
jangan salah pula Tuhan menilik pakaian yang dikenakan oleh tamu-Nya. Gereja Katolik
memang lebih longgar dalam banyak hal, kedewasaan umat dikedepankan, namun
sering disalahgunakan. Contoh paling jelas cara berpakaian. Muda-mudi dengan
pakaian seksi dan mini berkeliaran. Memilih duduk-duduk di luar sambil momong, main pesawat-pesawatan, atau
tetap asyik dengan smartphone-nya.
Tuhan kita, Tuhan Yang Mahabaik, tidak akan marah,
tidak akan murka dengan sikap dan perilaku kita yang buruk. Kita harus tahu
diri, bagaimana baik-Nya Dia, maka sudah layak dan sepantasnya kalau kita
berperilaku baik dan pantas di depan DIA.
Semua di antara kita banyak yang dipanggil.
Panggilan itu perlu ditanggapi dengan baik pula. Baik dalam hal jasmani ataupun
rohani. Panggilan dan tawaran kasih Allah, sangat sayang kalau kita sia-siakan
dengan seenaknya sendiri.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar