Sabtu, 11 Oktober 2014

Berbahagia mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya!!

Sabtu Biasa (H)
Gal.3:22-29
Mzm. 105:2-3,4-5,6-7
Luk.11:27-28


Gal.3:22-29

3:22 Tetapi Kitab Suci telah mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
3:23 Sebelum iman itu datang kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu telah dinyatakan.
3:24 Jadi hukum Taurat adalah penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
3:25 Sekarang iman itu telah datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
3:26 Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
3:28 Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus



Luk.11:27-28

11:27 Ketika Yesus masih berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya."



Berbahagia mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya!!

Saudara terkasih, kebahagiaan merupakan dambaan setiap insan. Perempua yang datang menyambangi Yesus memiliki kriteria mengenai kebahagiaan, dan dia menyatakan betapa bahagianya Maria karena memiliki Putera sekaliber Yesus. Yesus sama sekali tidak menyalahkan kepercayaan ibu tadi. Tentu benarlah bahwa Ibu Maria berbahagia menjadi Bunda Penebus. Kebahagiaan dalam sudut pandang manusia. Tidak salah, namun Yesus menunjukkan kebahagiaan yang lebih esensial, yaitu kebahagiaan di dalam mendengarkan Sabda Allah.
Saudara terkasih, ketika kebahagiaan itu adalah hal yang berbau dunia, seperti anak misalnya, ketika kebanggan dan kebahagiaan itu mati atau membuat kecewa sedikit saja, pasti kebahagiaannya akan sirna. Atau kebahagiaannya itu uang dan materi. Lebih besar khawatirnya dari pada bahagiaannya, lupa menutup pintu atau jendela saat bepergian, pas pulang pasti panik, dikiranya ada pencuri. Kerampokan, kalau orientasinya uang, tentu akan stres dan bahkan bisa menjadi gila. Kebahagiaan sama dengan prestasi, ketika diungguli orang lain, atau gagal memperoleh prestasi terbaik sebagaimana dia inginkan, nantinya jatuh pada kesedihan berkepanjangan.

Mendengarkan Sabda Allah dan memeliharanya, tidak membawa kesedihan sama sekali. Sasbda Allah membawa kebahagiaan selalu. Marilah sediakan waktu secara rutin dan setia untuk mendengarkan Sabda Allah dan merenungkannya dengan hati dan budi dalam bimbingan  iman dan Roh Kudus yang selalu mendampingi kita.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar