Sabtu
Biasa (H)
Gal.3:22-29
Mzm.
105:2-3,4-5,6-7
Luk.11:27-28
Gal.3:22-29
3:22 Tetapi Kitab Suci telah
mengurung segala sesuatu di bawah kekuasaan dosa, supaya oleh karena iman dalam
Yesus Kristus janji itu diberikan kepada mereka yang percaya.
3:23 Sebelum iman itu datang
kita berada di bawah pengawalan hukum Taurat, dan dikurung sampai iman itu
telah dinyatakan.
3:24 Jadi hukum Taurat adalah
penuntun bagi kita sampai Kristus datang, supaya kita dibenarkan karena iman.
3:25 Sekarang iman itu telah
datang, karena itu kita tidak berada lagi di bawah pengawasan penuntun.
3:26 Sebab kamu semua adalah
anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
3:27 Karena kamu semua, yang
dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
3:28 Dalam hal ini tidak ada
orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada
laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus
Luk.11:27-28
11:27 Ketika Yesus masih
berbicara, berserulah seorang perempuan dari antara orang banyak dan berkata
kepada-Nya: "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang
telah menyusui Engkau."
11:28 Tetapi Ia berkata:
"Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang
memeliharanya."
Berbahagia
mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya!!
Saudara terkasih, kebahagiaan merupakan dambaan
setiap insan. Perempua yang datang menyambangi Yesus memiliki kriteria mengenai
kebahagiaan, dan dia menyatakan betapa bahagianya Maria karena memiliki Putera
sekaliber Yesus. Yesus sama sekali tidak menyalahkan kepercayaan ibu tadi.
Tentu benarlah bahwa Ibu Maria berbahagia menjadi Bunda Penebus. Kebahagiaan
dalam sudut pandang manusia. Tidak salah, namun Yesus menunjukkan kebahagiaan
yang lebih esensial, yaitu kebahagiaan di dalam mendengarkan Sabda Allah.
Saudara terkasih, ketika kebahagiaan itu adalah hal
yang berbau dunia, seperti anak misalnya, ketika kebanggan dan kebahagiaan itu
mati atau membuat kecewa sedikit saja, pasti kebahagiaannya akan sirna. Atau
kebahagiaannya itu uang dan materi. Lebih besar khawatirnya dari pada
bahagiaannya, lupa menutup pintu atau jendela saat bepergian, pas pulang pasti
panik, dikiranya ada pencuri. Kerampokan, kalau orientasinya uang, tentu akan
stres dan bahkan bisa menjadi gila. Kebahagiaan sama dengan prestasi, ketika
diungguli orang lain, atau gagal memperoleh prestasi terbaik sebagaimana dia
inginkan, nantinya jatuh pada kesedihan berkepanjangan.
Mendengarkan Sabda Allah dan memeliharanya, tidak membawa
kesedihan sama sekali. Sasbda Allah membawa kebahagiaan selalu. Marilah
sediakan waktu secara rutin dan setia untuk mendengarkan Sabda Allah dan
merenungkannya dengan hati dan budi dalam bimbingan iman dan Roh Kudus yang
selalu mendampingi kita.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar