Jumat, 31 Oktober 2014

"Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"

Jumat Biasa (H)
Flp. 1:1-11
Mzm. 111:1-2, 3-4, 5-6
Luk. 14:1-6


Flp. 1:1-11

1:1 Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken.
1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.
1:3 Aku mengucap syukur kepada Allahku setiap kali aku mengingat kamu.
1:4 Dan setiap kali aku berdoa untuk kamu semua, aku selalu berdoa dengan sukacita.
1:5 Aku mengucap syukur kepada Allahku karena persekutuanmu dalam Berita Injil mulai dari hari pertama sampai sekarang ini.
1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
1:7 Memang sudahlah sepatutnya aku berpikir demikian akan kamu semua, sebab kamu ada di dalam hatiku, oleh karena kamu semua turut mendapat bagian dalam kasih karunia yang diberikan kepadaku, baik pada waktu aku dipenjarakan, maupun pada waktu aku membela dan meneguhkan Berita Injil.
1:8 Sebab Allah adalah saksiku betapa aku dengan kasih mesra Kristus Yesus merindukan kamu sekalian.
1:9 Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian,
1:10 sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus,
1:11 penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.


Luk. 14:1-6

14:1 Pada suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua yang hadir mengamat-amati Dia dengan saksama.
14:2 Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan-Nya.
14:3 Lalu Yesus berkata kepada ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi itu, kata-Nya: "Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"
14:4 Mereka itu diam semuanya. Lalu Ia memegang tangan orang sakit itu dan menyembuhkannya dan menyuruhnya pergi.
14:5 Kemudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?"
14:6 Mereka tidak sanggup membantah-Nya.


"Diperbolehkankah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?"

Saudara terkasih, penolakan karya Yesus makin menguat. Apapun yang Yesus perbuat mereka amat-amati sekiranya bisa menjadi alasan untuk menjerat dan menjatuhkannya. Yesus mengerti dengan baik apa yang ahli-ahli Taurat lakukan setiap Yesus melakukan apapun itu, baik pengajaran, penyembuhan, ataupun mukjizat lainnya. Kali ini, ada seorang sakit dan memohon pertolongan Yesus untuk disembuhkan, Ia tahu persis apa yang akan terjadi dengan hal itu.
Saudara terkasih, orang lebih memilih prosedur, hukum dan peraturan, serta aturan-aturan yang cenderung formalistik, birokratis, padahal sedang menghadapi manusia dengan kemanusiaannya. Konkret bangsa Indonesia, sering menghadapi dilema seperti itu, bagaimana korban bencana alam kelaparan, kedinginan, dan butuh sekali bantuan, namun uluran tangan tersebut tersendat karena adanya halangan dari kelompok tertentu, atau birokrasi yang berbelit. Tempat pengungsian yang layak idealnya adalah luas, dan itu dimiliki gereja, apa yang terjadi? Isu kristenisasi dan orang tidak boleh masuk ke sana. Atau penanganan tidak bisa berlangsung cepat karena pejabat yang berwenang sedang ke luar negeri.
Sikap mengalahkan nyawa dan kemanusiaan demi egoisme sekelompok masyarakat menjadikan pribadi itu tidak berkembang dan bisa menjalankan rencana dan kehendak Tuhan. Rencana Tuhan tergantikan oleh egoisme dan kesombongan seseorang dan kelompok tertentu.
Saudara terkasih, keadaan itu bukan untuk membuat kita pesimis dna takut berbuat. Justru dalam keadaan demikian menjadi sarana pewartaan Kerajaan Allah yang mengatasi segala, kemanusiaan dan cinta kasih kepada Allah adalah segalanya. Paulus menegaskan, doa dan iman bahwa pekerjaan baik Pelakunya adalah Tuhan dan kita sebagai alat-Nya saja. Kita merupakan tangan, kaki, mata, dan Tuhan, semuanya hanya sarana bagi-Nya di dunia ini.BD.eLeSHa.


Kamis, 30 Oktober 2014

Perjuanganmu bukan melawan darah dan daging

Kamis Biasa (H)
Ef. 6:10-20
Mzm. 144:1,2,9-10
Luk. 13:31-35


Ef. 6:10-20

6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
6:18 dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
6:19 juga untuk aku, supaya kepadaku, jika aku membuka mulutku, dikaruniakan perkataan yang benar, agar dengan keberanian aku memberitakan rahasia Injil,
6:20 yang kulayani sebagai utusan yang dipenjarakan. Berdoalah supaya dengan keberanian aku menyatakannya, sebagaimana seharusnya aku berbicara


Luk. 13:31-35

13:31 Pada waktu itu datanglah beberapa orang Farisi dan berkata kepada Yesus: "Pergilah, tinggalkanlah tempat ini, karena Herodes hendak membunuh Engkau."
13:32 Jawab Yesus kepada mereka: "Pergilah dan katakanlah kepada si serigala itu: Aku mengusir setan dan menyembuhkan orang, pada hari ini dan besok, dan pada hari yang ketiga Aku akan selesai.
13:33 Tetapi hari ini dan besok dan lusa Aku harus meneruskan perjalanan-Ku, sebab tidaklah semestinya seorang nabi dibunuh kalau tidak di Yerusalem.
13:34 Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti  induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi  kamu tidak mau.
13:35 Sesungguhnya rumahmu ini akan ditinggalkan dan menjadi sunyi. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kamu tidak akan melihat Aku lagi hingga pada saat kamu berkata:  Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!"


Perjuanganmu bukan melawan darah dan daging


Saudara terkasih, Santo Paulus menyatakan bahwa siapa yang kita hadapi ialah bukan perjuangan  melawan daging dan darah, namun penguasa, pemerintah, dan kelompok yang jahat. Maka, apa yang perlu kita lakukan?  Yaitu berserah kepada kehendak Tuhan, dan mengambil kekuatan dari DIA. Tanpa DIA kita tidak akan mampu berbuat apapun.
Saudara terkasih, hari-hari ini, dan ke depan, tentunya kita akan mengalami keadaan yang tidak mudah. Kehidupan kerja yang menuntut agama tertentu, dunia politik yang memiliki syarat tidak tertulis mengenai agama, apalagi memasuki dunia birokrasi. Pakaian tertentu, kalau tidak, akan dicap buruk dan salah. Beribadat pun bisa menjadi malapetaka karena keinginan sekelompok orang untuk memaksakan kehendaknya. Inilah medan perjuangan kita. Darah yang tertumpah dan daging yang teraniaya berubah rupa, jauh lebih menyiksa batin dan hati zaman modern ini.
Gambaran keadaan kita, juga dialami Yesus, bagaimana penolakan ajaran-Nya telah menimbulkan ancaman ke dalam kematian-Nya. Ancaman Herodes, dan tentu saja, para imam kepala, Farisi, ataupun Saduki terlibat di dalamnya. Yesus tetap setia dengan apa yang harus terjadi. DIA menjalankan perutusan-Nya hingga akhir.

Saat terdesak bahkan bukan kematian saja, kita sering “mengalah” demi keamanan diri. Menyembunyikan nama baptis, saat berbincang soal agama disembunyikan, bahkan meninggalkan agama dan iman demi jabatan dan kekuasaan dunia. Ancaman dan intimidasi dunia mengalahkan kasih Tuhan yang demikian baik. Kalau menghadapi keadaan demikian yakinlah Tuhan tetap hadir dan melindungi kita, selayaknya kita tetap bertahan demi apapun, godaan, ancaman, berbagai rupa digunakan untuk menggoyahkan kita.BD.eLeSHa.

Rabu, 29 Oktober 2014

Siapa yang diselamatkan?

Rabu Biasa (H)
Ef. 6:1-9
Mzm. 145:10-11,12-13ab, 13cd-14
Luk. 13:22-30


Ef. 6:1-9

6:1 Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah ayahmu dan ibumu -- ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
6:3 supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
6:4 Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
6:5 Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus,
6:6 jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah,
6:7 dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia.
6:8 Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan.
6:9 Dan kamu tuan-tuan, perbuatlah demikian juga terhadap mereka dan jauhkanlah ancaman. Ingatlah, bahwa Tuhan mereka dan Tuhan kamu ada di sorga dan Ia tidak memandang muka.


Luk. 13:22-30

13:22 Kemudian Yesus berjalan keliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar dan meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
13:23 Dan ada seorang yang berkata kepada-Nya: "Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?"
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.
13:25 Jika tuan rumah telah bangkit dan telah menutup pintu, kamu akan berdiri di luar dan mengetok-ngetok pintu sambil berkata: Tuan, bukakanlah kami pintu! dan Ia akan menjawab dan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.
13:26 Maka kamu akan berkata: Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami.
13:27 Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang, enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!
13:28 Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.
13:29 Dan orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah.
13:30 Dan sesungguhnya ada orang yang terakhir yang akan menjadi orang yang terdahulu dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi orang yang terakhir."


Siapa yang diselamatkan?


Saudarara terkasih, banyak pertanyaan yang bahkan sering menjadi bahan pertikaian, mengenai keselamatan. Ada keselamatan yang diimani, diyakini, dan dipercayai sebagai milik kelompok atau miik mereka sendiri, dan orang lain tidak akan ada keselamatan. Yesus memberikan pernyataan yang berbeda. Keselamatan juga boleh dan milik siapapun. Rahmat keselamatan telah menjadi milik semua orang. Tidak ada satupun yang boleh terserak dan tidak selamat.
Namun jangan lupa akan peran manusia yang perlu juga menjawab tawaran cinta kasih Allah yang hendak menyelamatkan itu sebagaimana mestinya. Meskipun keselamatan adalah rahmat dan hak setiap orang bukan karena jerih lelah manusia, namun berkat kasih-Nya yang luar biasa. Manusia sudah sewajarnya ketika menjawab tawarannya dengan memasuki pentu sempit itu, sebagai gambaran Yesus bagi manusia, untuk berjuang.
Sikap manusia yang gampang untuk menyepelekan, bagaimana manjanya kita dengan subsidi bbm, seenaknya menggunakan fasilitas umum, kurang menghargai hal yang berbau gratis dan mudah didapat. Apa yang dikehendaki Yesus adalah jawaban sifat mendasar manusia tersebut. Manusia diberi tanggung jawab agar bisa menghargai berkat yang luar biasa tersebut. Tidak seenaknya saja dalam kehidupannya yang sering lalai dan abai akan kasih terhadap diri, sesama, lingkungan, dan terutama Pemberi Kasih Sejati tersebut.

Bagaimana cara lolos dari pintu yang sempit, yaitu sebagaimana  kata Paulus kepada umat di Efesus di atas, anak-anak menghormati orang tua, orang tua mengasihi dan mendidik anak-anak dengan belas kasih, hamba melayani dengan rendah hati dan setia, tuan memperlakukan hambanya dengan adil dan baik. Keselamatan bagi semua orang yang melaksanakan kehendak Tuhan dalam hidupnya.BD.eLeSHa.

Selasa, 28 Oktober 2014

Panggilan Keduabelas Murid

Pesta S. Simon dan Yudas, Ras (M)
Ef.2:19-22
Mzm. 19:2-3,4-5
Luk. 6:12-19


Ef.2:19-22

2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh.


Luk. 6:12-19

6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
6:14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
6:15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
6:16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya


Panggilan Keduabelas Murid

Saudara terkasih hari ini Gereja memperingati Santo Simon dan Yudas sebagai Rasul Yesus. Kalangan murid awali Yesus, Simon ini bukan Simon Petrus karena perayaannya berbeda, dan Yudas bukan pula Yudas Iskariot yang menjadi tertuduh atas peristiwa salib. Peristiwa panggilan para murid memberikan kepada kita gambaran bahwa Yesus mengawali karya-Nya dengan berdoa. Doa membuat pilihan-Nya berdasar kepada rencana dan kehendak yang bukan sembarangan, apalagi demi kebanggaan diri.
Pelajaran kedua dari pihak manusia, panggilan apapun bentuknya ialah berkat dari Allah. Kita tidak bisa memaksakan keinginan dan kehendak kita dengan mengintervensi rencana-Nya bagi hidup kita. Rahmat-Nya yang terbaik bagi kehidupan kita masing-masing, dan itu tidak ada yang sama.
Saudara terkasih, ketika kita hendak menjalankan apapun dengan terlebih dahulu dengan berdoa, kita akan menjalankannya dengan ringan, riang gembira karena menjalankan rencana dan kehendak Tuhan. Apabila berhasil kita bersyukur dengan hati terbuka dan rendah hati bahwa itu berkat Allah semata, kita menjalankan rencana-Nya, bukan keberhasilan diri kita sendiri. Spiritualitas kerja akan mewarni hidup kita, perilaku menyimpang, negatif, dan jahat akan bisa kita minimalkan ketika kita melibatkan Tuhan dalam seluruh aktivitas kita.
Menyadari bahwa semua adalah rahmat, membuat kita akan bersyukur atas keberhasilan orang lain, bukan iri dan dengki atas rahmat yang Tuhan anugerahan bagi orang lain. Kita mampu menanti dengan setia dan tulus hati apabila belum mendapatkan apa yang kita inginkan.
Bacaan pertama menggugah semangat kita karena kita dibangun di atas para rasul, para rasul menjadi alas kita, dan batu penjurunya adalah Yesus sendiri. Betapa kita patut berbangga memiliki keluarga sedemikian hebat. Keluarga kita yang belum baik masih ada harapan, yang sudah baik patut bersyukur memiliki dasar sedemikian hebat dan luar biasa.BD.eLeSHa.


Senin, 27 Oktober 2014

"Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."

Senin Biasa (H)
Ef. 4:32-5:8
Mzm. 1:1-2,3,4,6
Luk. 13:10-17


Ef. 4:32-5:8

4:32 Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih
5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.
5:3 Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut saja pun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus.
5:4 Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono -- karena hal-hal ini tidak pantas -- tetapi sebaliknya ucapkanlah syukur.
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
5:6 Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.
5:7 Sebab itu janganlah kamu berkawan dengan mereka.
5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang.


Luk. 13:10-17

13:10 Pada suatu kali Yesus sedang mengajar dalam salah satu rumah ibadat pada hari Sabat.
13:11 Di situ ada seorang perempuan yang telah delapan belas tahun dirasuk roh sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak.
13:12 Ketika Yesus melihat perempuan itu, Ia memanggil dia dan berkata kepadanya: "Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."
13:13 Lalu Ia meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah.
13:14 Tetapi kepala rumah ibadat gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat, lalu ia berkata kepada orang banyak: "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat."
13:15 Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya: "Hai orang-orang munafik, bukankah setiap orang di antaramu melepaskan lembunya atau keledainya pada hari Sabat dari kandangnya dan membawanya ke tempat minuman?
13:16 Bukankah perempuan ini, yang sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis, harus dilepaskan dari ikatannya itu, karena ia adalah keturunan Abraham?"
13:17 Dan waktu Ia berkata demikian, semua lawan-Nya merasa malu dan semua orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia, yang telah dilakukan-Nya.

"Hai ibu, penyakitmu telah sembuh."

Saudara terkasih, Yesus hari ini kita masih mengajarkan kepada kita untuk melihat apa yang perlu dan penting di dalam hidup. Hukum memang penting, namun bukan mengalahkan kemanusiaan. Hukum untuk manusia, bukan manusia menjadi budak hukum. Pengajaran kedua ialah, Yesus menunjukkan berkat itu adalah hak Allah, usaha dan apa yang manusia lakukan bukan segalanya. Ilustrasi dan sabda di atas menunjukkan perempuan tersebut hanya datang dan tidak berbuat apapun bagi kehidupannya, dan Tuhan menyembuhkan. Sikap pasrah dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Sering kita salah, mengusahakan banyak hal dan melupakan ada Tuhan yang akan menyelesaikan. Kita mengintervensi kehendak dan rencana Tuhan.
Saudara terkasih, Yesus juga menunjukkan kepada kita bagaimana manusia itu penting dan utama. Bagi bangsa kita sabda ini menjadi konkret, karena ketika semua hal sudah sesuai dengan prosedur dianggap sebagai hal yang baik dan selesai. Padahal saat menjalankan prosedur tersebut banyak ketidakadilan, penuh dengan pelanggaran etis, dan dilakukan dengan sembarangan. Prosedur mengatasi esensi hukum yang seharusnya adil, bebas, dan tidak pandang bulu. Kita saksikan bersama kita masih seperti orang Farisi, ketika menyembuhkan pada hari yang dilarang akan dikecam, padahal mereka juga merawat hewan peliharaan.

Saudara terkasih, bacaan pertama mengajarkan kepada kita untuk berlaku ramah satu terhadap yang lain. Kita berlaku demikian karena kita ialah anak-anak terang. Kegelapan telah usai dan kita menjadi anak terang di dalam Tuhan. Terang yang membawa kita menjadi manusia baru. Manusia yang peduli kepada sesama bukan mengikat sesama demi hukum dan ketaatan kita akan hukum manusia.BD.eLeSHa.

Sabtu, 25 Oktober 2014

"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu"

Minggu Biasa XXX
Kel. 22:21-27
Mzm. 18:2-a, 3bc-4, 47, 51ab
1 Tes. 1:5-10
Mat. 22:34-40


Kel. 22:21-27

22:21 "Janganlah kautindas atau kautekan seorang orang asing, sebab kamu pun dahulu adalah orang asing di tanah Mesir.
22:22 Seseorang janda atau anak yatim janganlah kamu tindas.
22:23 Jika engkau memang menindas mereka ini, tentulah Aku akan mendengarkan seruan mereka, jika mereka berseru-seru kepada-Ku dengan nyaring.
22:24 Maka murka-Ku akan bangkit dan Aku akan membunuh kamu dengan pedang, sehingga isteri-isterimu menjadi janda dan anak-anakmu menjadi yatim.
22:25 Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.
22:26 Jika engkau sampai mengambil jubah temanmu sebagai gadai, maka haruslah engkau mengembalikannya kepadanya sebelum matahari terbenam,
22:27 sebab hanya itu saja penutup tubuhnya, itulah pemalut kulitnya -- pakai apakah ia pergi tidur? Maka apabila ia berseru-seru kepada-Ku, Aku akan mendengarkannya, sebab Aku ini pengasih."

1 Tes. 1:5-10

1:5 Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu.
1:6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
1:7 sehingga kamu telah menjadi teladan untuk semua orang yang percaya di wilayah Makedonia dan Akhaya.
1:8 Karena dari antara kamu firman Tuhan bergema bukan hanya di Makedonia dan Akhaya saja, tetapi di semua tempat telah tersiar kabar tentang imanmu kepada Allah, sehingga kami tidak usah mengatakan apa-apa tentang hal itu.
1:9 Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar,
1:10 dan untuk menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka yang akan datang


Mat. 22:34-40

22:34 Ketika orang-orang Farisi mendengar, bahwa Yesus telah membuat orang-orang Saduki itu bungkam, berkumpullah mereka
22:35 dan seorang dari mereka, seorang ahli Taurat, bertanya untuk mencobai Dia:
22:36 "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?"
22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.
22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.
22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."


"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu"

Saudara terkasih, Yesus mengajarkan kepada kita ajaran yang luar biasa indah. Salib menemukan makna esensinya ketika Ia mengajarkan kepada kita untuk mengasihi Tuhan Allah secara menyeluruh. Seluruh diri kita, baik jiwa, raga, ataupun akal budi kita untuk mengasihi Allah. Hal itu harus dilengkapi dan disempurnakan dengan mengasihi sesama. Salib tersusun atas horisontal dan vertikal. Mengasihi sesama dan Allah sekaligus. Semua berimbang dan sesuai dengan apa yang sudah seharusnya dilakukan. Mengasihi Allah tanpa melupakan sesama dan mengasihi sesama namun wajib pula mengasihi Allah.
Saudara terkasih, kejahatan atau perilaku buruk atau jahat biasanya mampu menyatukan. Lihat bagaimana Saduki yang biasa bersaingi dengan Farisi, kali ini mereka mendapatkan dukungan. Konspirasi jahat, kesamaan kepentingan, yang penting bukan Yesus. Hari-hari ini, bagaimana anak Allah yang berepresentasi pada diri Ahok mendapat ganjalan dan jegalan demikian rupa. Banyak alasan dan kilah diajukan untuk menjatuhkan Ahok sebagai gubernur. Mulai dari agama atau iman, ras, ataupun perilakunya. Kelompok yang tidak suka, dulunya bermusuhan dan bertikai, kali ini dukung mendukung untuk menjatuhkannya.
Sabda Tuhan memang nyata dan selalu faktual. Bacaan pertama mengajak kita untuk peduli kepada siapa yang lemah, kecil, cacat, tersingkir, dan miskin. Dunia kebalikan dari sabda itu, bagaimana orang lebih cenderung membela dan berpihak kepada yang kaya, berpengaruh, dan memiliki segalanya. Kemiskinan dan kelemahan sering dimanfaatkan hanya saat ada kepentingan, padahal mereka membutuhkan uluran tangan setiap saat.
Saudara terkasih, untuk kita renungkan bersama ialah sudahkah aku mengasihi Allah dan sesama dengan semestinya? Ataukah aku mengasihi diriku sendiri dengan mengatasnamakan orang lain demi kepuasan diriku semata?BD.eLeSHa.



Dosa dan Penderitaan

Sabtu Biasa (H)
Ef. 4:7-16
Mzm. 122:1-2,3-4a, 4b-5
Luk. 13:1-9


Ef. 4:7-16

4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
4:8 Itulah sebabnya kata nas: "Tatkala Ia naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia."
4:9 Bukankah "Ia telah naik" berarti, bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah?
4:10 Ia yang telah turun, Ia juga yang telah naik jauh lebih tinggi dari pada semua langit, untuk memenuhkan segala sesuatu.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
4:14 sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
4:15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.


Luk. 13:1-9

13:1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
13:2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
13:3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
13:4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
13:5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
13:6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
13:7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
13:8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
13:9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"


Dosa dan Penderitaan

Saudara terkasih, hari ini Gereja mengajak kita merenungkan akibat dari dosa yang kita buat. Tuhan bukan hendak menakut-nakuti kita dengan penderitaan dan hukuman agar kita menjadi baik dan taat kepada rencana dan kehendak-Nya. Tuhan kita bukan Tuhan penghukum dan pembuat ancaman yang menakutkan bagi anak-anak-Nya. Wajar dan logis sekiranya kita membuat kesalahan dan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang kita lakukan. Dosa berkaitan dengan penderitaan, penderitaan karena kita terputus dengan akses dan kasih Allah yang tidak terbatas itu. Kasih yang melimpah telah Allah tawarkan kepada kita, dan kita tidak mampu mengambilnya karena jalan dan sarana untuk menjangkau apa yang di hadapan kita itu telah ternodai dan rusak akibat perbuatan kita.
Penggambaran Yesus mengenai kedosaan dan akibatnya ialah sebuah pohon yang tidak menghasilkan buah. Pohon dalam hal ini ialah pohon ara, dari pohon jenis ini adalah buahnya yang menjadi harapan atau hasil, bukan batang atau daunnya. Ketika pohon yang seharusnya berbuah dan malah sama sekali tidak menghasilkan itu, akan ditebang dan dibuang.

Tuhan Mahakasih itu selalu memberikan kesempatan dan peluang memperbaiki diri melalui pertobatan. Pertobatan yang mampu memperbaiki keadaan relasional kita yang telah  terputus. Kasih Tuhan yang memampukan kita memperbaiki keadaan. Keadaan yang baik menjadikan kita mampu menghasilkan buah dan tidak dibuang ke dalam api yang menyala-nyala.

Jumat, 24 Oktober 2014

Kamu Harus Pandai Menilai Zaman

Jumat Biasa (H)
Ef. 4:1-6
Mzm. 24:1-2, 3-4ab, 5-6
Luk. 12:54-59



Ef. 4:1-6

4:1 Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu.
4:2 Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu.
4:3 Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera:
4:4 satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,
4:5 satu Tuhan, satu iman, satu baptisan,
4:6 satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.


Luk. 12:54-59

12:54 Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: Akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi.
12:55 Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, kamu berkata: Hari akan panas terik, dan hal itu memang terjadi.
12:56 Hai orang-orang munafik, rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya, mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman ini?
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
12:58 Sebab, jikalau engkau dengan lawanmu pergi menghadap pemerintah, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan, supaya jangan engkau diseretnya kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara.
12:59 Aku berkata kepadamu: Engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas."


Kamu Harus Pandai Menilai Zaman

Saudara terkasih, Rasul Paulus mengajarkan kepada kita untuk tetap rendah hati, lemah lembut, dan sabar, ketika ada di dalam penjara karena panggilan kita. Salib memang bisa membawa kepada penjara, penyiksaan, penyingkiran, atau pengucilan secara halus. Itu adalah konsekuensi iman kita kepada Tuhan. Zaman berubah dan berkembang, tentu akan bervariasi apa yang bisa menimpa kita sebagai umat beriman. Namun Tuhan melalui Rasul Paulus memberikan kekuatan kepada kita untuk tetap rendah hati, berarti menerima itu sebagai bagian dari rencana Tuhan yang terbaik bagi kehidupan kita. Tuhan masih sayang kepada kita, sehingga mengajak untuk merasakan Salib-Nya. Penuh kerendahan hati sehingga kita tidak menjadi sombong dan merasa paling hebat karena boleh merasakan derita bersama dengan DIA. Tetap DIA yang menjadi pusat orientasi kita. Lemah lembut merupakan reaksi yang kita berikan ketika kita mendapatkan “hambatan” karena iman kita. Biasa dan manusiawi adalah membalas, mengutuk, atau mengecam, Tuhan menghendaki kita tetap lemah lembut dan bahkan mengajarkan untuk mengampuni. Pengampunan menyelesaikan semua persoalan dari hati yang paling dalam, bukan hanya permukaan atau pencitraan semata.  Sabar menjalankan apa yang menjadi rencana-Nya dengan setia sambil berdoa memuliakan Tuhan serta memohon kekuatan untuk mampu memikul salib bersama dengan DIA.
Saudara terkasih, kita oleh Yesus diajak untuk pandai menilai zaman, dengan demikian kita mampu melihat rencana-Nya dalam berbagai suasana, bagaimana kita harus mampu menghadapi itu dengan rendahhati, lemah lembut, dan sabar. Kecerdasan secara emosional merupakan ketrampilan yang Tuhan anugerahkan untuk mampu melihat, mencermati, dan menghadapi keadaan yang selalu berubah, namun perlu cerdik agar tidak tergilas dan tertipu oleh dunia dan zaman yang sering dimanfaatkan oleh kuasa gelap untuk menjauhkan manusia dari Tuhan yang penuh kasih tersebut.
Saudara terkasih, salib kita masing-masing tentu berbeda. Apa yang perlu kita lakukan hanyalah satu dan sama yaitu tetap rendah hati, lemah lembut, dan sabar dalam memanggulnya bersama di dalam Tuhan.BD.eLeSHa.



Kamis, 23 Oktober 2014

Yesus Membawa Pemisahan

Kamis Biasa (H)
Ef. 3:14-21
Mzm. 33:1-2,4-5,11-12,18-19
Luk. 12:49-53


Ef. 3:14-21

3:14 Itulah sebabnya aku sujud kepada Bapa,
3:15 yang dari pada-Nya semua turunan yang di dalam sorga dan di atas bumi menerima namanya.
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
3:17 sehingga oleh imanmu Kristus diam di dalam hatimu dan kamu berakar serta berdasar di dalam kasih.
3:18 Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus,
3:19 dan dapat mengenal kasih itu, sekalipun ia melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa, supaya kamu dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah.
3:20 Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita,
3:21 bagi Dialah kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.


Luk. 12:49-53

12:49 "Aku datang untuk melemparkan api ke bumi dan betapakah Aku harapkan, api itu telah menyala!
12:50 Aku harus menerima baptisan, dan betapakah susahnya hati-Ku, sebelum hal itu berlangsung!
12:51 Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan.
12:52 Karena mulai dari sekarang akan ada pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga.
12:53 Mereka akan saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu mertuanya."


Yesus Membawa Pemisahan

Saudara terkasih, bagian ini, bacaan hari ini tentu membuat kita terkejut dan terkesima, bagaimana Yesus yang lemah lembut dan penuh kasih itu datang membawa api dan perpecahan dalam keluarga? Bukan persoalan mudah ketika itu menjadi bagian sepotong-sepotong apalagi kalau orang yang tidak suka dengan Kekristenan membaca dan menggunakannya. Mengikuti Yesus membawa konsekuensi akan pertentangan di dalam suatu keluarga, jangan lupa konteks penulisan ini, ialah masa di mana Kekristenan belum membesar dan bahwa dalam keluarga ada perbedaan iman dan kepercayaan masih ada. Pemisahan bisa pula dipahami sebagai memisahkan antara yang baik dan benar. Di dalam keluarga ketika ada yang baik tentu ada pula yang buruk, dan di situlah pemisahan terjadi. Pemisahan dan perselisihan bukan dalam arti membawa permusuhan karena sesuatu misalnya harta atau apa, namun karena iman dan kepercayaan kepada Yesus yang dipertentangkan.
Saudara terkasih, api yang Yesus katakan sebagai DIA lemparkan merupakan wujud pengadilan, di mana api yang ada merupakan separasi, pemisahan, dan membedakan mana yang baik dan mana yang jahat. Konsekuensi hidup manusia ialah pilihannya untuk mengikuti kebaikan atau kejahatan, dengan api yang Yesus lemparkan itulah kulaitas kita, hendak masuk kepada kalangan baik atau buruk.

Saudara terkasih, hari-hari ini konkret terjadi, bagaimana iman kepada Yesus membawa pemisahan, nyata ditunjukkan orang yang beriman kepada Yesus, berbuat baik, dan malah dicurigai, dimusuhi, dan dihujat. Pemisahan mana penjahat dan mana yang baik. Kekristenan menjadi sarana memojokkan orang yang hendak berbuat baik. Kita patut berbangga, bukan justru membuat kita ciut nyali dengan keadaan yang ada. Pemisahan bukan perselisihan untuk merusak semuanya, namun sebagai sarana memurnikan diri kita.BD.eLeSHa.

Rabu, 22 Oktober 2014

Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut

Rabu Biasa (H)
Ef. 3:2-12
Yes. 12:2-3,4bcd,5-6
Luk. 12:39-48


Ef. 3:2-12

3:2 -- memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu,
3:3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat.
3:4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus,
3:5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus,
3:6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus.
3:7 Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya.
3:8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu,
3:9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu,
3:10 supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga,
3:11 sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
3:12 Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya


Luk. 12:39-48

12:39 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pukul berapa pencuri akan datang, ia tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
12:40 Hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu sangkakan."
12:41 Kata Petrus: "Tuhan, kamikah yang Engkau maksudkan dengan perumpamaan itu atau juga semua orang?"
12:42 Jawab Tuhan: "Jadi, siapakah pengurus rumah yang setia dan bijaksana yang akan diangkat oleh tuannya menjadi kepala atas semua hambanya untuk memberikan makanan kepada mereka pada waktunya?
12:43 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
12:44 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.
12:45 Akan tetapi, jikalau hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan makan minum dan mabuk,
12:46 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak setia.
12:47 Adapun hamba yang tahu akan kehendak tuannya, tetapi yang tidak mengadakan persiapan atau tidak melakukan apa yang dikehendaki tuannya, ia akan menerima banyak pukulan.
12:48 Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak lagi dituntut."


Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut

Saudara trekasih, bacaan hari ini memberikan gambaran sikap yang perlu bagi kita saat menantikan kedatangan Anak Manusia. Pilihan bebas bisa kita pilih dengan merdeka, bisa saja kita diam saja dan seolah tidak ada yang akan terjadi, semua berjalan apa adanya, tanpa persiapan khusus. Ada yang memilih untuk bergantung kepada orang lain dan merasionalisasi tindakannya sebagai penantian panjang yang harus penuh dengan kehidupan rohani, namun lalai kehidupan sehari-hari bersama dengan yang lain. Orang lain lagi memilih untuk tetap pada kehidupan lamanya yang memilih bahwa kedatangan Anak Manusia masih lama, nanti kalau sudah dekat saja bertobatnya, berbuat kejahatan, berbuat curang masih saja dilakukan.

Yesus mengajarkan apa yang akan menimpa orang-orang baik yang beriman, tahu dengan baik ajaran iman, atau orang yang sama sekali tidak tahu apa-apa. Iman Katolik sungguh membuat kita patut berbangga memiliki Tuhan yang arif dan bijaksana, bukan Tuhan yang pemarah dan penghukum. Hukuman bagi yang tidak mengenal DIA berbeda dengan siapa yang mengenal sekilas saja dan apalagi yang bergaul akrab dan mengerti Kitab Suci dan Sabda-Nya dengan baik. Iman yang logis, apakah layak kalau memang orang tersebut tidak tahu dan berbuat salah memperoleh hukuman yang sama dengan orang yang tahu dengan baik dan benar? Tentunya akan mendapatkan hukuman yang lebih bagi yang tahu apa kehendak Tuhan namun tidak menjalankan dengan berbagai alasan-alasan untuk membenarkan perbuatannya.BD.eLeSHa.

Selasa, 21 Oktober 2014

Kewaspadaan (Berbuat terbaik selama masih bisa berbuat baik, daripada menyesal yang tiada guna)

Selasa Biasa (H)
Ef. 2:12-22
Mzm. 85:9ab-10, 11-12, 13-14
Luk. 12:35-38


Ef. 2:12-22

2:12 bahwa waktu itu kamu tanpa Kristus, tidak termasuk kewargaan Israel dan tidak mendapat bagian dalam ketentuan-ketentuan yang dijanjikan, tanpa pengharapan dan tanpa Allah di dalam dunia.
2:13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus.
2:14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera,
2:16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu.
2:17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat",
2:18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.
2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
2:21 Di dalam Dia tumbuh seluruh bangunan, rapi tersusun, menjadi bait Allah yang kudus, di dalam Tuhan.
2:22 Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di dalam Roh


Luk. 12:35-38

12:35 "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala.
12:36 Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.
12:37 Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.
12:38 Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka


Kewaspadaan
Berbuat terbaik selama masih bisa berbuat baik, daripada menyesal yang tiada guna

Saudara terkasih, sering kita dengar ungkapan, santai bro, atau santai saja Belanda masih jauh....ungkapan yang menunjukkan kita perlu santai untuk tidak tergesa-gesa. Permintaan yang wajar saat ada saudara atau rekan yang tidak sabaran dan selalu tergesa-gesa, namun perlu perhatian agar hal tersebut bukan sebagai kebiasaan di mana orang menjadi seenaknya dan tidak waspada.
Semua pribadi perlu mengembangkan sikap waspada. Sikap untuk berjaga-jaga saat itu tiba. Hari Tuhan tidak ada yang tahu. Hal tersebut membuat kita waspada bukan sebaliknya berlaku seenaknya. Kewaspadaaan membuat kita menjadi pribadi yang siap sedia dalam segala suasana. Kalau menghadapi banjir, melihat gempa berulang-ulang dari sebuah gunung berapi, kita tahu adanya bahaya dan bencana, kita tentu telah siap-siap memilih bagaimana dan jalan mana untuk jalur evakuasi dan mengungsi.
Saudara terkasih, waktu dan hari Tuhan datang tiba-tiba dan tidak ada satupun orang yang tahu, hanya Bapa yang tahu. Kesiapsediaan terus menerus bukan sebagaimana bencana banjir dan gunung meletus yang hanya sekali-kali. Kesiapan memenuhi janji kepada Tuhan dengan penuh keterbukaan budi. Bukan memberikan sisa-sisa hari dan waktu untuk menjalin relasi dan komunikasi dengan Tuhan.
Saudara-saudara di Tepi Barat dan Jalur Gaza menghayati benar Sabda ini, mereka memberikan yang terbaik di dalam kehidupan mereka, mereka menganggap hari ini adalah hari terakhir. Orang yang santai dan tidak siap sedia ialah berfikir akan waktu yang akan datang. Keadaan yang selalu tidak jelas penuh dengan konflik, peperangan, dan bom di mana-mana menjadikan mereka saat ini ialah saat terakhir. Berbuat terbaik selama masih bisa berbuat baik, daripada menyesal yang tiada guna.BD.eLeSHa.