SELASA
OKTAF PASKAH (P)
Kis.
2:36-41
Mzm.
33:4-5,18-19,20,22
Yoh.
20:11-18
Kis.
2:36-41
2:36 Jadi seluruh kaum Israel
harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan
itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar
hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan
rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada
mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima
karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi kamulah janji
itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang
akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40 Dan dengan banyak
perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia
mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari
angkatan yang jahat ini."
2:41 Orang-orang yang
menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka
bertambah kira-kira tiga ribu jiwa
Yoh.
20:11-18
20:11 Tetapi Maria berdiri
dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya
dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan
yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat
itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada
mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia
diletakkan."
20:14 Sesudah berkata
demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia
tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya:
"Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria
menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan,
jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan
Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya:
"Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani:
"Rabuni!", artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya:
"Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi
pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang
Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi
dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga
bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya
Tuhan
Mengenalkan Diri
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Gereja
universal merenungkan sekitar peristiwa kebangkitan. Hal baru yang sama sekali
tidak dipahami para murid. Jika kita gagal pun sama karena para murid pun gagap
memahami kebangkitan. Para murid benar-benar kaget, shock, dan kaget dengan
cara kematian Guru mereka dengan cara yang amat nista itu.
Wajar jika mereka takut dan ke makam dengan
kebingungan. Maria sebagai murid perempuan, memiliki feeling dan naluri
perawat, kelembutan, dan halus, merasa perlu mengunjungi makam pagi-pagi. Dalam
benaknya ketika makam kosong dan ada sosok lain di sana, itu adalah orang yang
menyembunyikan jenazah Yesus. Jelas demi kepentingan politis ataupun agama
sebagaimana pemikiran saat itu. Kalut, cemas, khawatir, bak anak ayam kehilangan
induk. Mereka kebingungan, dan mereka tidak tahu harus apa dan bagaimana.
Pengenalan akan kebangkitan itu Yesus. Manusia
bagaimanapun tidak akan mampu menyelami hingga mengenal konsep kebangkitan.
Maria sebagai gambaran pemuridan kita
pun demikian. ia tidak mengenal Yesus. Ketika Yesus menyapanya, Maria mengenal
Yesus. Padahal sebelumnya sudah ada komunikasi. Pengenalan Yesus sebagai Yang Baru, lagi-lagi inisiatif
adalah Yesus.
Permenungan berikut yang patut kita lakukan adalah
tugas perutusan kita, sebagaimana perintah Yesus kepada Maria, ia diutus untuk
mewartakan dan menyatakan kebangkitan Yesus kepada murid yang lain, kepada
semua orang dan semua pihak. Peristiwa
kebangkitan bukan untuk disembunyikan dan hanya milik Maria saja. Kebangkitan adalah khabar bagi
semua orang.
Saudara terkasih, sering kita gagal untuk memahami
sesuatu, kita abai bahwa ada Tuhan melalui Roh Kudus-Nya yang akan membantu dan
menolong kita memahaminya. Libatkan Tuhan dan Roh Kudus dengan menjaga nurani
kita dalam bimbingan-Nya. Nurani kita menjadi tajam sepanjang kita mau
melibatkan Tuhan. Tuhan yang menjadi pembimbing langkah kita.
Pilihan kita sering hanya mengandalkan kemampuan
kita, memilih untuk mencoba sendiri dan mengabaikan Tuhan karena merasa sudah
tahu segalanya. Libatkanlah Tuhan dalam segala sesuatu dan akhirnya menjadi
ringan dan mudah. Tuhan selalu berinisiatif untuk membantu dan kita yang perlu
menanggapinya dengan sepantasnya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar