Rabu, 24 April 2019

Tuhan Mengenalkan Diri


SELASA OKTAF PASKAH (P)
Kis. 2:36-41
Mzm. 33:4-5,18-19,20,22
Yoh. 20:11-18




Kis. 2:36-41

2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
2:39 Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."
2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa


Yoh. 20:11-18

20:11 Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk ke dalam kubur itu,
20:12 dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih, yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat Yesus terbaring.
20:13 Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis?" Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:14 Sesudah berkata demikian ia menoleh ke belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
20:15 Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."
20:16 Kata Yesus kepadanya: "Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni!", artinya Guru.
20:17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
20:18 Maria Magdalena pergi dan berkata kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang mengatakan hal-hal itu kepadanya



Tuhan Mengenalkan Diri

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Gereja universal merenungkan sekitar peristiwa kebangkitan. Hal baru yang sama sekali tidak dipahami para murid. Jika kita gagal pun sama karena para murid pun gagap memahami kebangkitan. Para murid benar-benar kaget, shock, dan kaget dengan cara kematian Guru mereka dengan cara yang amat nista itu.
Wajar jika mereka takut dan ke makam dengan kebingungan. Maria sebagai murid perempuan, memiliki feeling dan naluri perawat, kelembutan, dan halus, merasa perlu mengunjungi makam pagi-pagi. Dalam benaknya ketika makam kosong dan ada sosok lain di sana, itu adalah orang yang menyembunyikan jenazah Yesus. Jelas demi kepentingan politis ataupun agama sebagaimana pemikiran saat itu. Kalut, cemas, khawatir, bak anak ayam kehilangan induk. Mereka kebingungan, dan mereka tidak tahu harus apa dan bagaimana.
Pengenalan akan kebangkitan itu Yesus. Manusia bagaimanapun tidak akan mampu menyelami hingga mengenal konsep kebangkitan. Maria sebagai gambaran  pemuridan kita pun demikian. ia tidak mengenal Yesus. Ketika Yesus menyapanya, Maria mengenal Yesus. Padahal sebelumnya sudah ada komunikasi. Pengenalan  Yesus sebagai Yang Baru, lagi-lagi inisiatif adalah Yesus.
Permenungan berikut yang patut kita lakukan adalah tugas perutusan kita, sebagaimana perintah Yesus kepada Maria, ia diutus untuk mewartakan dan menyatakan kebangkitan Yesus kepada murid yang lain, kepada semua orang dan semua pihak.  Peristiwa kebangkitan bukan untuk disembunyikan dan hanya milik  Maria saja. Kebangkitan adalah khabar bagi semua orang.
Saudara terkasih, sering kita gagal untuk memahami sesuatu, kita abai bahwa ada Tuhan melalui Roh Kudus-Nya yang akan membantu dan menolong kita memahaminya. Libatkan Tuhan dan Roh Kudus dengan menjaga nurani kita dalam bimbingan-Nya. Nurani kita menjadi tajam sepanjang kita mau melibatkan Tuhan. Tuhan yang menjadi pembimbing langkah kita.
Pilihan kita sering hanya mengandalkan kemampuan kita, memilih untuk mencoba sendiri dan mengabaikan Tuhan karena merasa sudah tahu segalanya. Libatkanlah Tuhan dalam segala sesuatu dan akhirnya menjadi ringan dan mudah. Tuhan selalu berinisiatif untuk membantu dan kita yang perlu menanggapinya dengan sepantasnya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar