Minggu, 21 April 2019

Makam Kosong adalah Konsekuensi Bukan Bukti Kebangkitan


HARI RAYA  PASKAH KEBANGKITAN TUHAN (P)



Makam Kosong adalah Konsekuensi Bukan Bukti Kebangkitan

Saudara terkasih, kita bersama Bunda Gereja melakukan perayaan pengenangan kebangkitan Tuhan. Yesus yang telah melewati maut, tiga hari bangkit dari kubur-Nya. Kebangkitan ini yang menjadi pembeda dan titik kritis iman kita. Sia-sialah iman kita jika Tuhan yang kita ikuti tidak hidup. Para murid yang gagap menjadi gagal paham dengan apa yang terjadi.
Saksi kebangkitan awali adalah perempuan. Di mana hari ini sebagai bangsa juga merayakan Hari Kartini, hari peringatan emansipasi perempuan, pejuang kesamaan kesempatan, derajat, dan terutama pendidikan. Salah satu tema sentral Kartini adalah Habis Gelap Terbitlah Terang. Kondisi yang sama dengan Paskah, di mana kegelapan dalam konteks Paskah adalah kematian dan digantikan atau terbitlah terang. Terang Sejati yang telah mengalahkan kematian.
Pemuridan dengan Petrus sebagai ketua para rasul menjadi penting, di mana semua menunggu Petrus dengan setia. Petrus yang telah gagal pada hari sebelumnya tidak berkurang kualitasnya sebagai pemimpin di antara rekan-rekan mereka.
Satu hal yang juga krusial mengenai kebangkitan adalah soal kubur yang kosong. Apakah kubur kosong itu bukti kebangkitan? BUKAN. Kubur kosong bukan bukti, namun konsekuensi atas kebangkitan. Perbedaan cukup signifikan, ketika kubur kosong sebagai bukti, bagaimana bisa dinyatakan demikian coba? Kubur kosong bisa karena dicuri sebagaimana kata penguasa setempat untuk meredam kekacauan yang timbul. Tentu ini adalah cara pandang imam kepala dan orang Farisi yang akan kehilangan pamor mereka.
Makam kosong menemukan kontekstualisasi dan makna mendalam bagi hidup beriman kita. Bangkit menjadi utama dan pertama bagi hidup beriman kita. Pengalaman para murid yang jatuh bangun di dalam mencoba mengerti, memahami cara kerja Tuhan, menjadi pembelajaran kita, mengajak kita makin peduli, belajar untuk mengerti kehendak Tuhan.
Saudara terkasih, apa yang dapat kita jadikan pelajaran adalah, bahwa kepemimpinan itu penting. Pengalaman kejatuhan Petrus tetap ia adalah pemimpin, di sana mereka tetap menghargai keberadaan Petrus dan tidak meninggalkannya.
Keberadaan makam yang kosong adalah konsekuensi bukan semata bukti kebangkitan. Kebangkitanlah yang membuat makam menjadi kosong. Namun makam kosong bisa saja karena hal dan sebab yang lain.
Paskah tidak semata kebangkitan namun juga membawa khabar suka cita bahwa kita mendapatkan keselamatan, memperoleh hidup abadi, dan jaminan berbahagia bersama Tuhan di surga. Namun jangan lupa perlu pertobatan karena kecenderungan kita sebagai manusia yang berdosa. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar