Rabu, 24 April 2019

Menyembunyikan Kebenaran


SENIN OKTAF PASKAH (P)
Kis. 2:14-22
Mzm. 16:1-2,5,7-8,9-10,11
Mat. 28:8-15


Kis. 2:14-22

2:14 Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:15 Orang-orang ini tidak mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
2:16 tetapi itulah yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:
2:17 Akan terjadi pada hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2:18 Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
2:19 Dan Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap.
2:20 Matahari akan berubah menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari yang besar dan mulia itu.
2:21 Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
2:22 Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu


Mat. 28:8-15

28:8 Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku, supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
28:11 Ketika mereka di tengah jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu tidak beroleh kesulitan apa-apa."
28:15 Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini



Menyembunyikan Kebenaran

Saudara terkasih, hari ini  Bunda Gereja mengajak kita merenungkan firman-Nya mengenai kebangkitan dan konspirasi untuk menghambat penyebaran kebenaran itu. Konsekuensi kebangkitan yang akan memorakporandakan tatanan budaya, tradisi, dan juga efeknya pada kekuasaan imam kepala dan jajarannya.
Salah satu ketakutan terbesar imam kepala adalah ketahuan kalau mereka telah salah di dalam bersikap, yang kemudian menghukum Orang yang tidak bersalah, dengan dalih agama dan tradisi. Sering orang mengatakan untuk menutupi kebohongan perlu kebohongan lain, dan benar, karena dalam persidangan Yesus mereka itu menuding dan menuduh Yesus sebagai penghujat Allah, fitnah yang mereka lontarkan, berarti kebohongan dan tipu daya yang dipergunakan untuk meyakinkan pemuka negeri. Mereka tahu risiko itu dan mereka akan berupaya untuk tetap menjaga bahwa mereka benar dan Yesus harus tetap salah.
Kebangkitan itu jelas akan menghancurkan reputasi mereka, keberadaan mereka sebagai “penguasa” yang mendapatkan banyak keuntungan dan keadaan enak serta nyaman tentu akan mempertahankan itu. Bukti  harus dibuat, fakta harus sesuai dengan konsep awal mereka. Makam kosong perlu dalih. Konsekuensi logis atas kebangkitan adalah makam kosong, jenazah Yesus tidak ada. Namun makam kosong itu menjadi dalih bagi para imam kepala bahwa para murid mengambil jenazah Yesus.
Makam kosong bukan  bukti kebangkitan, sebagaimana mereka jadikan dalih, bahwa jenazah Yesus diambil para murid. Antisipasi mereka atas pengajaran Yesus soal kebangkitan dipertegas dengan ide mereka menutupi kesalahan dan kejahatan mereka.
Saudara terkasih, dari kisah ini kita belajar bahwa demi kekuasaan orang bisa merekayasa kebenaran. Sangat mudah kita temui bukan? Apalagi bangsa kita sedang dan baru saja usai pemilu. Bagaimana hiruk pikuk saling klaim dan bantah kebenaran yang sejatinya satu. Demi kekuasaan mereka bisa membantah dan menyembunyikan kebenaran.
Makam kosong bukan bukti kebangkitan. Konsekuensi kebangkitan ada makam kosong. Namun dalih yang mereka persiapkan demi kekuasaan dan kebenaran itu tidak terungkap toh akhirnya kalah juga. Serapi apapun upaya dan rekayasa manusiawi, tetap akan kalah dan terbuka.
Kebenaran tidak akan bisa disembunyikan dan dipersalahkan. Mungkin dalam kurun waktu tertentu, dalam konteks terbatas masih bisa, namun untuk lebih luas dan jauh, tidak akan pernah bisa. Di dalam Tuhan dan bersama Tuhan, kebenaran akan menemukan jalannya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar