SENIN
OKTAF PASKAH (P)
Kis.
2:14-22
Mzm.
16:1-2,5,7-8,9-10,11
Mat.
28:8-15
Kis.
2:14-22
2:14 Maka bangkitlah Petrus
berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada
mereka: "Hai kamu orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem,
ketahuilah dan camkanlah perkataanku ini.
2:15 Orang-orang ini tidak
mabuk seperti yang kamu sangka, karena hari baru pukul sembilan,
2:16 tetapi itulah yang
difirmankan Allah dengan perantaraan nabi Yoël:
2:17 Akan terjadi pada
hari-hari terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan
Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan
bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan
orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.
2:18 Juga ke atas
hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari
itu dan mereka akan bernubuat.
2:19 Dan Aku akan mengadakan
mujizat-mujizat di atas, di langit dan tanda-tanda di bawah, di bumi: darah dan
api dan gumpalan-gumpalan asap.
2:20 Matahari akan berubah
menjadi gelap gulita dan bulan menjadi darah sebelum datangnya hari Tuhan, hari
yang besar dan mulia itu.
2:21 Dan barangsiapa yang
berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.
2:22 Hai orang-orang Israel,
dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang
yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan
kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah
dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu
Mat.
28:8-15
28:8 Mereka segera pergi dari
kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat
untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus.
28:9 Tiba-tiba Yesus berjumpa
dengan mereka dan berkata: "Salam bagimu." Mereka mendekati-Nya dan
memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya.
28:10 Maka kata Yesus kepada
mereka: "Jangan takut. Pergi dan katakanlah kepada saudara-saudara-Ku,
supaya mereka pergi ke Galilea, dan di sanalah mereka akan melihat Aku."
28:11 Ketika mereka di tengah
jalan, datanglah beberapa orang dari penjaga itu ke kota dan memberitahukan
segala yang terjadi itu kepada imam-imam kepala.
28:12 Dan sesudah berunding
dengan tua-tua, mereka mengambil keputusan lalu memberikan sejumlah besar uang
kepada serdadu-serdadu itu
28:13 dan berkata: "Kamu
harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya
ketika kamu sedang tidur.
28:14 Dan apabila hal ini
kedengaran oleh wali negeri, kami akan berbicara dengan dia, sehingga kamu
tidak beroleh kesulitan apa-apa."
28:15 Mereka menerima uang
itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar
di antara orang Yahudi sampai sekarang ini
Menyembunyikan Kebenaran
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan
firman-Nya mengenai kebangkitan dan konspirasi untuk menghambat penyebaran
kebenaran itu. Konsekuensi kebangkitan yang akan memorakporandakan tatanan
budaya, tradisi, dan juga efeknya pada kekuasaan imam kepala dan jajarannya.
Salah satu ketakutan terbesar imam kepala adalah
ketahuan kalau mereka telah salah di dalam bersikap, yang kemudian menghukum
Orang yang tidak bersalah, dengan dalih agama dan tradisi. Sering orang
mengatakan untuk menutupi kebohongan perlu kebohongan lain, dan benar, karena
dalam persidangan Yesus mereka itu menuding dan menuduh Yesus sebagai penghujat
Allah, fitnah yang mereka lontarkan, berarti kebohongan dan tipu daya yang
dipergunakan untuk meyakinkan pemuka negeri. Mereka tahu risiko itu dan mereka
akan berupaya untuk tetap menjaga bahwa mereka benar dan Yesus harus tetap
salah.
Kebangkitan itu jelas akan menghancurkan reputasi
mereka, keberadaan mereka sebagai “penguasa” yang mendapatkan banyak keuntungan
dan keadaan enak serta nyaman tentu akan mempertahankan itu. Bukti harus dibuat, fakta harus sesuai dengan konsep
awal mereka. Makam kosong perlu dalih. Konsekuensi logis atas kebangkitan
adalah makam kosong, jenazah Yesus tidak ada. Namun makam kosong itu menjadi
dalih bagi para imam kepala bahwa para murid mengambil jenazah Yesus.
Makam kosong bukan
bukti kebangkitan, sebagaimana mereka jadikan dalih, bahwa jenazah Yesus
diambil para murid. Antisipasi mereka atas pengajaran Yesus soal kebangkitan
dipertegas dengan ide mereka menutupi kesalahan dan kejahatan mereka.
Saudara terkasih, dari kisah ini kita belajar bahwa
demi kekuasaan orang bisa merekayasa kebenaran. Sangat mudah kita temui bukan? Apalagi
bangsa kita sedang dan baru saja usai pemilu. Bagaimana hiruk pikuk saling klaim
dan bantah kebenaran yang sejatinya satu. Demi kekuasaan mereka bisa membantah
dan menyembunyikan kebenaran.
Makam kosong bukan bukti kebangkitan. Konsekuensi kebangkitan
ada makam kosong. Namun dalih yang mereka persiapkan demi kekuasaan dan
kebenaran itu tidak terungkap toh akhirnya kalah juga. Serapi apapun upaya dan
rekayasa manusiawi, tetap akan kalah dan terbuka.
Kebenaran tidak akan bisa disembunyikan dan
dipersalahkan. Mungkin dalam kurun waktu tertentu, dalam konteks terbatas masih
bisa, namun untuk lebih luas dan jauh, tidak akan pernah bisa. Di dalam Tuhan
dan bersama Tuhan, kebenaran akan menemukan jalannya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar