Minggu, 21 April 2019

Kamis Putih, Pelayanan Tulus Anak-anak Tuhan


HARI KAMIS PUTIH (P)
Peringatan Perjamuan Tuhan
Kel. 12:1-8,11-14
Mzm. 116:12-13,15-16bc, 17-18
1 Kor. 11:23-26
Yoh. 13:1-15




Kel. 12:1-8,11-14

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
12:2 "Bulan inilah akan menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.
12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
12:4 Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.
12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu boleh ambil domba atau kambing.
12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini; lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada waktu senja.
12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikit dan dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang memakannya.
12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang dipanggang mereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur pahit.
12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
12:13 Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
12:14 Hari ini akan menjadi hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.


1 Kor. 11:23-26

11:23 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti
11:24 dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!"
11:26 Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang


Yoh. 13:1-15

13:1 Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
13:2 Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
13:3 Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
13:4 Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
13:5 kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
13:6 Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
13:7 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
13:8 Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
13:9 Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
13:12 Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
13:13 Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
13:14 Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
13:15 sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.



Kamis Putih, Pelayanan Tulus Anak-anak Tuhan

Saudara  terkasih, hari ini kita bersama Gereja Universal merayakan Hari Kamis Putih, perayaan Perjamuan Terakhir Tuhan. Dalam bacaan Injil hari ini, kita diajak untuk  melihat pelayanan purna dari Yesus sebagai Guru dan Tuhan. Dalam falsafah Jawa dikenal istilah digugu lan ditiru. Peran guru yang bisa menjadi panutan dan bisa diikuti atau dijadikan teladan.
Tuhan Yesus kali ini, di dalam malam terakhir hidup-Nya, IA membasuh kaki para murid-Nya. Membasuh kaki itu pekerjaan budak, hamba, dan pelayan atas tuannya. Membasuh kaki guru oleh murid, anak pada bapak, atau bawahan kepada atasan. Yesus membalik itu, Guru malah membasuh kaki murid-Nya. Radikal dan bertolak belakang dari apa yang biasa terjadi.
Pernyataan Petrus jelas menjadi gambaran kita, pola pikir kita, dan kebiasaan kita. Di mana kita sering merasa sudah bersih, tidak pantas, atau kurang. Ketika Yesus mau membasuh, ia tidak mau, ia merasa tidak pantas Gurunya berlaku demikian. ketika dikatakan perlu bahwa itu tanda pelayanan, ia minta tangan dan kepalanya sekalian.
Semua tidak bersih. Patut menjadi permenungan kita bersama, di mana kita kadang salah dalam memahami, salah dalam melihat, dan salah dalam menilai. Murid Yesus pun ternyata ada yang demikian. Tuhan memberikan kesempatan yang sama.  Namun pilihan bebas manusiawi tetap ada di tangan masing-masing, dan akhirnya Yudas memilih tawaran indah dunia.
Pelayanan dan kasih menjadi titik pokok utama perutusan Yesus. IA datang untuk melayani bukan dilayani dan itu dilakukan. Apa yang Tuhan ajarkan juga IA lakukan. Itu yang belum dimengerti oleh para murid. Ajaran yang berbeda dengan apa yang biasa para guru dan murid lakukan di lingkungan waktu itu.
Toh pengikut Yesus ribuan tahun hingga kini, pun mungkin tidak melakukannya selain dalam ritual dalam Misa, Tuhan menghendaki itu dalam kehidupan sehari-hari, mau melayani dan mau mengasihi satu sama lain tanpa sekat dan kelas masyarakat.
Jelas posisi Guru yang membasuh  kaki, hendak menghilangkan perbudakan, namun berapa belas abad kemudian hal itu baru hilang. Bahkan di era modern ini pun masih saja ada perbudakan dengan cara yang lain. Apa yang Tuhan kehendaki belum sepenuhnya terlaksana.
Peran gereja dan kita adalah mengabarkan kasih Tuhan yang mau melayani dan mengasihi tanpa pamrih itu menjadi penting. Tuhan yang penuh kasih itu bukan semata ucapan namun juga perilaku. Tampaknya masih jauh dari harapan perilaku Yesus di malam terakhir-Nya itu. Perjuangan dan proses ke sana. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar