Jumat, 05 April 2019

Percaya kepada-Nya Membawa Keselamatan


Kamis Pekan IV Prapaskah (U)
Kel. 32:7-14
Mzm. 106:19-20,21-22,23
Yoh. 5:31-47



Kel. 32:7-14

32:7 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
32:8 Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."
32:11 Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat?
32:12 Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu.
32:13 Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya."
32:14 Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya


Yoh. 5:31-47

5:31 Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar;
5:32 ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.
5:33 Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran;
5:34 tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan.
5:35 Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
5:36 Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.
5:37 Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat,
5:38 dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.
5:39 Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku,
5:40 namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.
5:41 Aku tidak memerlukan hormat dari manusia.
5:42 Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah.
5:43 Aku datang dalam nama Bapa-Ku dan kamu tidak menerima Aku; jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia.
5:44 Bagaimanakah kamu dapat percaya, kamu yang menerima hormat seorang dari yang lain dan yang tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa?
5:45 Jangan kamu menyangka, bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapanmu.
5:46 Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab ia telah menulis tentang Aku.
5:47 Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulisnya, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Kukatakan?"



Percaya kepada-Nya Membawa Keselamatan

Saudara terkasih hari ini Gereja menghendaki kita untuk merenungkan sabda-Nya yang berbicara mengenai kasih dan pengenalan akan Kristus yang membawa keselamatan. Ada tiga  komponen penting untuk memperoleh keselamatan.
Keselamatan memang pada dasarnya adalah kasih karunia, berkat, dan anugerah dari Allah semata. Namun pada sisi sebaliknya, juga harus ada upaya, tanggapan, dan tanggapan yang sepadan dari manusia. Tanggapan atas tawaran kasih Allah sehingga orang tidak menjadi seenaknya, hidup sekehendak hati, dan merasa bahwa kasih Allah menyelamatkan. Tidak demikian tentunya, hidupnya harus selaras dengan kehendak Allah.
Manusia perlu mengenal Yesus agar mampu mengasihi-Nya. Bagaimana mungkin mengasihi jika tidak mengenal-Nya dengan lebih baik. Mengenal Yesus dengan dan dari berbagai-bagai cara dan model. Merenungkan firman-Nya dengan tekun, mendalam, dan juga tentunya penuh kerendahan hati. Ada ungkapan tak kenal maka tak sayang, jelas menemukan faktualisasinya.
Namun bahwa orang Yahudi sejak awal memang sudah tidak mau mengenal siapa Yesus, jelas tidak akan bisa mengasihi-Nya, karena memang sudah menutup diri terlebih dahulu. Mereka tidak mau tahu mengenai apapun soal Yesus. Mereka membaca, menelaah, dan berdiskusi Kitab Suci secara teratur, mendalam, dan rajin, namun memang mereka sudah tidak mau tahu. Kesaksian apapun sama juga bohong ketika sudah mentok dan otak dipenuhi dengan kata tidak.
Saudara terkasih, sering kita juga berlaku demikian. Bagaimana kita  bisa memberikan blokade pada pribadi tertentu dengan berbagai alasan. Apapun kebaikannya, apapun perilakunya, akan juga tidak mau mengenal apalagi mengasihinya. Hal yang patut dicermati adalah, bahwa murid-murid Tuhan perlu untuk semakin sedikit tidak mengenal orang lain, sebagai sarana mengenal Yesus dan mengenal Tuhan Allah.
Mengenal diri cukup membantu untuk mengenal dan mengasihi sesama. Ketika kita tidak mau mengenal diri, susah bagi kita bisa mengenal orang lain apalagi sampai mengasihi mereka. Mengasihi sebagaimana mengasihi diri sendiri.
Saudara terkasih, kita memang terbatas dan mudah goyah, patut memohon bekas kasih Allah terus menerus sehingga kita mampu untuk mengasih Allah sehingga kita selamat. Keselamatan yang sudah dianugerahkan tentu bukan untuk disia-siakan bukan? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar