Senin, 15 April 2019

Kegagalan Pemuridan


HARI SENIN DALAM PEKAN SUCI (U)
Yes. 42:1-7
Mzm. 27:1,2,3,13-14
Yoh. 12:1-11




Yes. 42:1-7

42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
42:2 Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara atau memperdengarkan suaranya di jalan.
42:3 Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
42:4 Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.
42:5 Beginilah firman Allah, TUHAN, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:
42:6 "Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
42:7 untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.


Yoh. 12:1-11

12:1 Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus dari antara orang mati.
12:2 Di situ diadakan perjamuan untuk Dia dan Marta melayani, sedang salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus.
12:3 Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.
12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:
12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"
12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.
12:7 Maka kata Yesus: "Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku.
12:8 Karena orang-orang miskin selalu ada pada kamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu."
12:9 Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati.
12:10 Lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga,
12:11 sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.




Kegagalan Pemuridan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan peristiwa-peristiwa sekitar salib. Hari ini kita bersama melihat kembali peristiwa Yesus makan bersama para murid. Ada tiga tokoh, tiga pilihan yang ada di dalam kisah ini. Pertama tokoh sentral kita Yesus. Kedua, Lazarus dan Maria, dan ketiga si Yudas dengan aneka sisi hidupnya.
Tokoh pertama jelas Yesus. Apa yang kita pelajari dalam kisah hari ini ialah fokus akan karya-Nya. IA yang diurapi dengan minyak sangat mahal, tidak marah dan melarang itu. Apakah ini karena Yesus lupa pesan-Nya sendiri untuk sederhana? Atau tidak peduli akan keberadaan orang miskin? Tidak. Penghormatan IA terima tanpa melupakan tujuan akhir yang harus IA jalani.
Yesus juga peduli satu demi satu pribadi per pribadi. IA menegur Yudas pada apa yang ia sampaikan, bukan soal penghianatannya. Padahal jelas sangat mungkin jika Yesus mau lepas dari kisah sengsara, namun tidak demikian.
Maria dan Lazarus. Dua saudara yang memegang peran penting di sekitar salib. Maria pribadi saleh yang memilih terus bersama Yesus dan mengurapi kaki Yesus dengan minyak kelas satu. Cintanya tidak melihat apapun selain yang ia cintai, yaitu Yesus. Penghormatan kelas wahid ia berikan.
Lazarus, orang yang sempat mati dan dihidupkan Yesus ini bisa menjadi batu sandungan bagi para pemuka jemaat. Orang mati dan hidup kembali itu hanya karya Mesias. Ini krusial, jika demikian, mereka tidak akan ada lagi pengaruhnya. Murid mereka bisa kabur. Ini soal duniawi bukan soal rohani dan hal yang berkaitan dengan teologi sebenarnya.
Indikasi itu disebutkan di sana, Lazarus harus mati dan dibunuh. Artinya jelas karena diikuti karena itu banyak orang percaya. Dua indikasi jelas arahnya.
Yudas. Apa yang perlu kita renungkan dari pribadi ini adalah soal keberadaan dan perannya di dalam kisah salib.  Pertama ia sebagai bendahara mengatakan bahwa minyak itu bisa dijual untuk orang miskin. Ini ide baik, namun apakah motivasinya baik? Ternyata tidak dengan keterangan ia sering mengambil uang kas untuk kepentingannya sendiri.
Kedua, ia ternyata dalam beberapa literatur adalah penganut paham pembebasan penjajahan dengan kekerasan. Jelas berbeda dengan apa yang ditampilkan dan dicita-citakan Yesus dalam karya-Nya.
Ketiga, apa yang dinyatakan itu baik itu belum tentu demikian, dan adanya satu  kata dan perbuatan menjadi cukup penting dalam hal ini. Orang harus kritis sehingga tidak salah di dalam menilai seseorang.
Saudara terkasih, pribadi-pribadi di sekitar peristiwa salib itu inspiratif, baik ataupun buruk memberikan kepada kita pembelajaran dan peringatan untuk hidup kita bersama. Di sanalah peran nurani dan Roh Kudus sehingga mampu percaya, memilih dengan kritis, dan bersikap bijaksana. Iman dan percaya yang menyelamatkan.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar