Senin, 15 April 2019

Berguna Bagimu, jika Satu Orang Mati untuk Bangsa Kita dari pada Seluruh Bangsa Binasa


Sabtu Pekan V Prapaskah (U)
Yeh. 37:21-28
Yer. 31:10,11-12ab,13
Yoh. 11:45-56




Yeh. 37:21-28

37:21 katakanlah kepadanya: Beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka.
37:22 Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan.
37:23 Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhalanya atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa, dan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya.
37:24 Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia.
37:25 Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal, ya, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya.
37:26 Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan membuat mereka banyak dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.
37:27 Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka dan Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
37:28 Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, TUHAN, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya."


Yoh. 11:45-56

11:45 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
11:46 Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu.
11:47 Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mujizat.
11:48 Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita."
11:49 Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa,
11:50 dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."
11:51 Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu,
11:52 dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai.
11:53 Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.
11:54 Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-murid-Nya.
11:55 Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu.
11:56 Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?



Berguna Bagimu,
 jika Satu Orang Mati untuk Bangsa Kita
 dari pada Seluruh Bangsa Binasa

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan mengenai di dalam bahasa politik yang dikenal dengan nama konspirasi. Mengorbankan seseorang demi keselamatan sendiri dan atas nama  bangsa dan negara. Kayafas yang mengatakan lebih baik satu orang mati namun bukan seluruh negeri binasa memiliki dan bisa kita tafsirkan berbeda dengan apa yang dijelaskan berikutnya. Sangat mungkin demikian.
Kematian Yesus memang sangat menguntungkan bagi dunia seluruh alam semesta sebagai Penebus. Namun apakah konteks itu yang dijadikan rujukan Kayafas, ketika ahliahli Taurat dan imam kepala berpikir soal kedudukan mereka, mengenai Bait Allah, dan berkaitan dengan pendudukan Romawi.  Sekali lagi sangat mungkin bahwa Kayafas berbicara sebagai nubuat Karya Penyelamatan Allah, namun juga pernyataan politis demi jabatannya sendiri.
Mengorbankan Yesus demi kedudukan, di mana orang mulai makin banyak yang tertarik dan terpesona akan tindakan-tindakan besar Yesus. Terakhir jelas mengenai kebangkitan Lazarus. Menyembuhkan orang mungkin masih ada tabib yang bisa. Namun menghidupkan orang mati, hanya Mesias yang bisa. Dan mereka melihat dengan kepala sendiri bahwa hal itu benar-benar terjadi.
Implikasi besar bagi kedudukan para pemuka agama itu. Di mana  mereka akan kehilangan pamor dan kedudukan sekaligus, jika membiarkan Yesus tetap dengan pengajaran-Nya itu. Apa yang mereka ajarkan dan tuntut semua kehilangan kewibawaan dan nilainya. Mereka menjadi pengangguran terpelajar.
Memakai kambing hitam Romawi adalah semata karena mereka tidak lagi memiliki legitimasi atas ajaran yang mereka ajarkan, karena kedatangan Mesias di depan mata mereka. Semua tersingkirkan oleh kedatangan Yesus itu. Orang sudah banyak yang percaya, tidak akan mungkin mereka memaksakan diri untuk tetap berpedoman pada cara mereka. Dalih Romawi bisa marah menemukan pembenar untuk menyingkirkan Yesus. Padahal tidak ada kaitan sama sekali dengan Romawi keberadaan dan pengajaran Yesus.
Saudara  terkasih, sering kita di dalam hidup bersama menemukan pembenar-pembenar, bahwa seolah-olah ide, gagasan, rencana itu baik dan benar demi kepentingan umum, namun sejatinya adalah kepentingan sendiri dan kelompok. Nah sikap kritis ini yang perlu kita kembangkan sehingga kita tidak salah di dalam memilih pilihan. Seolah-olah saleh dan religius, namun perilakunya jauh dari itu semua. Di sinilah peran Roh Kudus yang membimbing kita untuk dapat menentukan mana yang harus kita pilih. Sesuai dengan kehendak kita atau benar-benar kehendak Tuhan yang perlu kita ambil. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar