Minggu, 28 April 2019

Berbahagilah yang Tidak Melihat namun Percaya


MINGGU PASKAH II (P)
Kis. 5:12-16
Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a
Wah. 1:9-11a,12-13,17-19
Yoh. 20:19-31



Kis. 5:12-16

5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.
5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,
5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.
5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan


Why. 1:9-11a,12-13,17-19

1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.


Yoh. 20:19-31

20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
20:26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.



Berbahagilah yang Tidak Melihat namun Percaya

Berbahagilah yang tidak melihat namun percaya. Saudara terkasih, bersama Gereja universal, hari ini kita diajak untuk merenungkan, betapa kita patut bersyukur di dalam Tuhan dengan peristiwa Thomas ini. Tuhan menyatakan hal yang sangat mendasar, bahwa kita layak percaya tanpa memikirkan melihat atau tidak. Bayangkan, jika kita mengikuti pola pikir Thomas.
Iman kita bukan iman karena melihat, namun mencerna dan mencoba memahami dari inspirasi Kitab Suci dan Tradisi Gereja. Tidak ada satupun yang hidup hari ini pernah melihat Yesus, Paus pun tidak. Sebagian besar Paus, paling hanya satu dua Paus awali yang pernah bersama Yesus, namun jauh lebih banyak tidak menjadi saksi langsung, atau melihat Yesus.
Yesus menghendaki sikap percaya itu total. Sikap percaya dan iman bukan karena fisik atau indera melihat, mendengar, atau merasakan sentuhan misalnya, namun karena percaya penuh atas inspirasi dalam hati kita.
Sikap Thomas juga konsekuen, ia tidak mau lagi mencucukan jari tangannya ke luka-luka Yesus. Ia langsung mengatakan ya Tuhanku dan Allahku. Sikap spontan yang sempat tertahan karena kelemahan manusiawi. Melihat sering menjadi pilihan dan kebanggaan manusiawi.
Era modern ini menjadikan orang berlomba-lomba untuk sesuatu yang viral, sesuatu yang populer, meskipun tidak jarang untuk populer dan menarik itu melakukan hal yang bodoh, tidak masuk akal, dan asal, tanpa mau memikirkan dampak dan akibatnya bisa merugikan pihak lain.
Apa yang dilakukan Thomas juga sering kita lakukan, ketika kita merasa mampu dan malah mencobai Tuhan, memaksa Tuhan melakukan apa yang kita inginkan. Merasa lebih tahu dari Tuhan dengan memohon namun mengancam. Contohnya, aku tidak akan lagi ke gereja kalau tidak lulus ujian. Lho kalau tidak belajar mana bisa lulus. Atau karena ditinggalkan pasangannya marah pada Tuhan dan enggan lagi terlibat dalam hidup menggereja.  Padahal apa yang Tuhan rencanakan belum tentu demikian buruk sebagaimana kita bayangkan. Namun kita sudah marah duluan. Mirip dengan apa yang Thomas rasakan. Tidak sama memang.
Saudara terkasih, kita patut bersyukur untuk dapat memercayai Tuhan dengan total, sepenuhnya, dan tidak bersyarat. Tradisi dan terutama Kitab Suci membantu kita mengenal Tuhan tanpa melihat-Nya sama sekali. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar