Rabu, 10 April 2019

Saat Tuhan


Senin Pekan V Prapaskah (U)
Dan. 31:41-62
Mzm.23:1-3a,3b-4c,6
Yoh. 9:12-20



Dan. 31:41-62

13:41 Ia tidak mau memberitahu kami. Inilah kesaksian kami." Himpunan rakyat percaya akan mereka, oleh karena mereka adalah orang tua-tua di antara rakyat dan hakim. Lalu hukuman mati dijatuhkannya kepada Susana.
13:42 Maka berserulah Susana dengan suara nyaring: "Allah yang kekal yang mengetahui apa yang tersembunyi dan yang mengenal sesuatu sebelum terjadi,
13:43 Engkaupun tahu pula bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu terhadap aku. Sungguh, aku mati meskipun tidak kulakukan sesuatupun dari apa yang mereka bohongi aku."
13:44 Maka Tuhan mendengarkan suaranya.
13:45 Ketika Susana dibawa keluar untuk dihabisi nyawanya, maka Allah membangkitkan roh suci dari seorang anak muda, Daniel namanya.
13:46 Berserulah ia dengan suara nyaring: "Aku ini tidak bersalah terhadap darah perempuan itu!"
13:47 Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya: "Apakah maksudnya yang kaukatakan itu?"
13:48 Danielpun lalu berdiri di tengah-tengah mereka, katanya: "Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti?
13:49 Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan kesaksian palsu terhadap perempuan ini!"
13:50 Bergegas-gegas kembalilah rakyat lalu orang-orang tua itu berkata kepada Daniel: "Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah kami. Sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua."
13:51 Lalu kata Daniel kepada orang-orang yang ada di situ: "Pisahkanlah mereka berdua itu jauh-jauh, maka mereka akan kuperiksa."
13:52 Setelah mereka dipisahkan satu sama lain maka Daniel memanggil seorang di antara mereka dan berkata kepadanya: "Hai engkau, yang sudah beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah kauperbuat
13:53 dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah, meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar janganlah kaubunuh.
13:54 Oleh sebab itu, jika engkau sungguh-sungguh melihat dia, katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon mesui."
13:55 Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri! Sebab malaikat Allah sudah menerima firman dari Allah untuk membelah engkau!"
13:56 Setelah orang itu disuruh pergi Danielpun lalu menyuruh bawa yang lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu: "Hai keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan engkau dan nafsu berahi telah membengkokkan hatimu.
13:57 Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel dan merekapun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini tidak mau mendukung kefasikanmu!
13:58 Oleh sebab itu, katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah kaudapati mereka bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon berangan."
13:59 Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus untuk membahan engkau, supaya membinasakan kamu!"
13:60 Maka berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring. Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya.
13:61 Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri mau mencelakakan sesamanya.
13:62 Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.

Yoh. 9:12-20

8:12 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."
8:13 Kata orang-orang Farisi kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak benar."
8:14 Jawab Yesus kepada mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
8:15 Kamu menghakimi menurut ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun,
8:16 dan jikalau Aku menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.
8:17 Dan dalam kitab Tauratmu ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;
8:18 Akulah yang bersaksi tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang Aku."
8:19 Maka kata mereka kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal juga Bapa-Ku."
8:20 Kata-kata itu dikatakan Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba




Saat Tuhan

Saudara terkasih, hari ini bersama Bunda Gereja merenungkan mengenai beberapa hal yang cukup penting dalam hidup bersama dan juga hidup di dalam Tuhan. Mengenai kesaksian, penghakiman, dan saat Tuhan. Keberadaan untuk mengenal Tuhan.
Berbicara mengenai kesaksian, dibutuhkan dua saksi sehingga kuatlah apa yang dinyatakan itu. Hal ini pun di era modern juga masih digunakan. Dalam dunia pengadilan masih dikenal dengan perlunya minimal dua alat bukti. Kesaksian pun demikian dua. Ada kesinambungan sekian ribu tahun dan itu selalu relevan.
Penghakiman, bagaimana Yesus mengatakan bahwa Yesus menghakimi sendirian, namun Yesus bersama dengan Bapa-Nya di surga di dalam menghakimi. Penghakiman yang tidak akan berlaku sewenang-wenang jika itu di dalam Tuhan.
Saat Tuhan itu tidak akan bisa diubah, diatur, dan direncanakan oleh manusia. Sama sekali tidak akan mampu manusia berbuat demikian. Dalam bacaan Injil, dengan dalih bahwa Yesus itu menghujat Allah, toh di dekat kekuasaan Bait Allah yang memegang hukum, tradisi, dan penghakiman itu. Namun karena Tuhan Allah belum berkehendak, kematian Yesus juga tidak terjadi. Ini menjadi penting dan utama.
Keberadaan menjadi penting sehingga bisa mengenal Tuhan. Memang kita berasal dari dunia ini, namun ada Tuhan yang akan membantu kita untuk mengenal Tuhan. Ini pembeda di antara dunia. Dunia tanpa bantuan Yesus tidak akan mengenal Allah.
Saudara terkasih, saat Tuhan itu mendasari hidup beriman kita. Apapun tanpa Tuhan terlibat tidak akan ada apapun. Rencana, rancangan, dan persiapan sebagus apapun, jika Tuhan menghendaki yang berbeda kita bisa apa? Contoh saja, mana ada manusia yang bisa mengubah jam kematian seseorang, alat bantu semodern apapun alat canggih seperti apapun, kalah dengan keputusan tunggal Sang Penguasa Dunia, Tuhan Allah.
Apakah kita masih merasa modern, maju, dan bisa berbuat apa saja, terutama terhadap alam ciptaan, sedangkan kita saja masih tergantung sepenuhnya pada Tuhan. Keputusan akhir semua ada di dalam tangan Tuhan. Ini mutlak dan tidak bisa diganggu gugat oleh apapun dan siapapun. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar