Senin
Pekan V Prapaskah (U)
Dan.
31:41-62
Mzm.23:1-3a,3b-4c,6
Yoh.
9:12-20
Dan.
31:41-62
13:41 Ia tidak mau memberitahu kami. Inilah kesaksian kami."
Himpunan rakyat percaya akan mereka, oleh karena mereka adalah orang tua-tua di
antara rakyat dan hakim. Lalu hukuman mati dijatuhkannya kepada Susana.
13:42 Maka berserulah Susana dengan suara nyaring: "Allah yang
kekal yang mengetahui apa yang tersembunyi dan yang mengenal sesuatu sebelum
terjadi,
13:43 Engkaupun tahu pula bahwa mereka itu memberikan kesaksian palsu
terhadap aku. Sungguh, aku mati meskipun tidak kulakukan sesuatupun dari apa
yang mereka bohongi aku."
13:44 Maka Tuhan mendengarkan suaranya.
13:45 Ketika Susana dibawa keluar untuk dihabisi nyawanya, maka Allah
membangkitkan roh suci dari seorang anak muda, Daniel namanya.
13:46 Berserulah ia dengan suara nyaring: "Aku ini tidak bersalah
terhadap darah perempuan itu!"
13:47 Maka segenap rakyat berpaling kepada Daniel, katanya:
"Apakah maksudnya yang kaukatakan itu?"
13:48 Danielpun lalu berdiri di tengah-tengah mereka, katanya:
"Demikian bodohkah kamu, hai orang Israel? Adakah kamu menghukum seorang
puteri Israel tanpa pemeriksaan dan tanpa bukti?
13:49 Kembalilah ke tempat pengadilan, sebab kedua orang itu memberikan
kesaksian palsu terhadap perempuan ini!"
13:50 Bergegas-gegas kembalilah rakyat lalu orang-orang tua itu berkata
kepada Daniel: "Kemarilah, duduklah di tengah-tengah kami dan beritahulah
kami. Sebab Allah telah menganugerahkan kepadamu martabat orang tua-tua."
13:51 Lalu kata Daniel kepada orang-orang yang ada di situ:
"Pisahkanlah mereka berdua itu jauh-jauh, maka mereka akan
kuperiksa."
13:52 Setelah mereka dipisahkan satu sama lain maka Daniel memanggil
seorang di antara mereka dan berkata kepadanya: "Hai engkau, yang sudah
beruban dalam kejahatan, sekarang engkau ditimpa dosa-dosa yang dahulu telah
kauperbuat
13:53 dengan menjatuhkan keputusan-keputusan yang tidak adil, dengan
menghukum orang yang tidak bersalah dan melepaskan orang yang bersalah,
meskipun Tuhan telah berfirman: Orang yang tak bersalah dan orang benar
janganlah kaubunuh.
13:54 Oleh sebab itu, jika engkau sungguh-sungguh melihat dia,
katakanlah: Di bawah pohon apakah telah kaulihat mereka bercampur?" Sahut
orang tua-tua itu: "Di bawah pohon mesui."
13:55 Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu
sendiri! Sebab malaikat Allah sudah menerima firman dari Allah untuk membelah
engkau!"
13:56 Setelah orang itu disuruh pergi Danielpun lalu menyuruh bawa yang
lain kepadanya. Kemudian berkatalah Daniel kepada orang itu: "Hai
keturunan Kanaan dan bukan keturunan Yehuda, kecantikan telah menyesatkan
engkau dan nafsu berahi telah membengkokkan hatimu.
13:57 Kamu sudah biasa berbuat begitu dengan puteri-puteri Israel dan
merekapun terpaksa menuruti kehendakmu karena takut. Tetapi puteri Yehuda ini
tidak mau mendukung kefasikanmu!
13:58 Oleh sebab itu, katakanlah kepadaku: Di bawah pohon apakah telah
kaudapati mereka bercampur?" Sahut orang tua-tua itu: "Di bawah pohon
berangan."
13:59 Kembali Daniel berkata: "Baguslah engkau mendustai kepalamu
sendiri. Sebab malaikat Allah sudah menunggu-nunggu dengan pedang terhunus
untuk membahan engkau, supaya membinasakan kamu!"
13:60 Maka berseru-serulah seluruh himpunan itu dengan suara nyaring.
Mereka memuji Allah yang menyelamatkan siapa saja yang berharap kepada-Nya.
13:61 Serentak mereka bangkit melawan kedua orang tua-tua itu, sebab
Daniel telah membuktikan dengan mulut mereka sendiri bahwa mereka telah
memberikan kesaksian palsu. Lalu mereka diperlakukan sebagaimana mereka sendiri
mau mencelakakan sesamanya.
13:62 Sesuai dengan Taurat Musa kedua orang itu dibunuh. Demikian pada
hari itu diselamatkan darah yang tak bersalah.
Yoh.
9:12-20
8:12 Maka Yesus berkata pula
kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut
Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang
hidup."
8:13 Kata orang-orang Farisi
kepada-Nya: "Engkau bersaksi tentang diri-Mu, kesaksian-Mu tidak
benar."
8:14 Jawab Yesus kepada
mereka, kata-Nya: "Biarpun Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, namun
kesaksian-Ku itu benar, sebab Aku tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku
pergi. Tetapi kamu tidak tahu, dari mana Aku datang dan ke mana Aku pergi.
8:15 Kamu menghakimi menurut
ukuran manusia, Aku tidak menghakimi seorang pun,
8:16 dan jikalau Aku
menghakimi, maka penghakiman-Ku itu benar, sebab Aku tidak seorang diri, tetapi Aku bersama dengan Dia yang mengutus Aku.
8:17 Dan dalam kitab Tauratmu
ada tertulis, bahwa kesaksian dua orang adalah sah;
8:18 Akulah yang bersaksi
tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang
Aku."
8:19 Maka kata mereka
kepada-Nya: "Di manakah Bapa-Mu?" Jawab Yesus: "Baik Aku, maupun
Bapa-Ku tidak kamu kenal. Jikalau sekiranya kamu mengenal Aku, kamu mengenal
juga Bapa-Ku."
8:20 Kata-kata itu dikatakan
Yesus dekat perbendaharaan, waktu Ia mengajar di dalam Bait Allah. Dan tidak
seorang pun yang menangkap Dia, karena saat-Nya belum tiba
Saat
Tuhan
Saudara terkasih, hari ini bersama Bunda Gereja
merenungkan mengenai beberapa hal yang cukup penting dalam hidup bersama dan
juga hidup di dalam Tuhan. Mengenai kesaksian, penghakiman, dan saat Tuhan. Keberadaan
untuk mengenal Tuhan.
Berbicara mengenai kesaksian, dibutuhkan dua saksi
sehingga kuatlah apa yang dinyatakan itu. Hal ini pun di era modern juga masih
digunakan. Dalam dunia pengadilan masih dikenal dengan perlunya minimal dua
alat bukti. Kesaksian pun demikian dua. Ada kesinambungan sekian ribu tahun dan
itu selalu relevan.
Penghakiman, bagaimana Yesus mengatakan bahwa Yesus
menghakimi sendirian, namun Yesus bersama dengan Bapa-Nya di surga di dalam
menghakimi. Penghakiman yang tidak akan berlaku sewenang-wenang jika itu di
dalam Tuhan.
Saat Tuhan itu tidak akan bisa diubah, diatur, dan
direncanakan oleh manusia. Sama sekali tidak akan mampu manusia berbuat
demikian. Dalam bacaan Injil, dengan dalih bahwa Yesus itu menghujat Allah, toh
di dekat kekuasaan Bait Allah yang memegang hukum, tradisi, dan penghakiman
itu. Namun karena Tuhan Allah belum berkehendak, kematian Yesus juga tidak
terjadi. Ini menjadi penting dan utama.
Keberadaan menjadi penting sehingga bisa mengenal
Tuhan. Memang kita berasal dari dunia ini, namun ada Tuhan yang akan membantu
kita untuk mengenal Tuhan. Ini pembeda di antara dunia. Dunia tanpa bantuan
Yesus tidak akan mengenal Allah.
Saudara terkasih, saat Tuhan itu mendasari hidup
beriman kita. Apapun tanpa Tuhan terlibat tidak akan ada apapun. Rencana,
rancangan, dan persiapan sebagus apapun, jika Tuhan menghendaki yang berbeda
kita bisa apa? Contoh saja, mana ada manusia yang bisa mengubah jam kematian
seseorang, alat bantu semodern apapun alat canggih seperti apapun, kalah dengan
keputusan tunggal Sang Penguasa Dunia, Tuhan Allah.
Apakah kita masih merasa modern, maju, dan bisa
berbuat apa saja, terutama terhadap alam ciptaan, sedangkan kita saja masih
tergantung sepenuhnya pada Tuhan. Keputusan akhir semua ada di dalam tangan
Tuhan. Ini mutlak dan tidak bisa diganggu gugat oleh apapun dan siapapun. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar