Jumat, 05 April 2019

Saatnya Belum Tiba


Jumat Pekan IV Prapaskah (U)
Keb. :1, 12-22
Mzm. 34:17-18,19-20,21,23
Yoh. 7:1-2,10,25-30



Keb. :1, 12-22

2:1 Karena angan-angannya tidak tepat maka berkatalah mereka satu sama lain: "Pendek dan menyedihkan hidup kita ini, dan pada akhir hidup manusia tidak ada obat mujarab; seseorang yang kembali dari dunia orang mati tidak dikenal.
2:12 Marilah kita menghadang orang yang baik, sebab bagi kita ia menjadi gangguan serta menentang pekerjaan kita. Pelanggaran-pelanggaran hukum dituduhkannya kepada kita, dan kepada kita dipersalahkannya dosa-dosa terhadap pendidikan kita.
2:13 Ia membanggakan mempunyai pengetahuan tentang Allah, dan menyebut dirinya anak Tuhan.
2:14 Bagi kita ia merupakan celaan atas anggapan kita, hanya melihat dia saja sudah berat rasanya bagi kita.
2:15 Sebab hidupnya sungguh berlainan dari kehidupan orang lain, dan lain dari lainlah langkah lakunya.
2:16 Kita dianggap olehnya sebagai orang yang tidak sejati, dan langkah laku kita dijauhinya seolah-olah najis adanya. Akhir hidup orang benar dipujinya bahagia, dan ia bermegah-megah bahwa bapanya ialah Allah.
2:17 Coba kita lihat apakah perkataannya benar dan ujilah apa yang terjadi waktu ia berpulang.
2:18 Jika orang yang benar itu sungguh anak Allah, niscaya Ia akan menolong dia serta melepaskannya dari tangan para lawannya.
2:19 Mari, kita mencobainya dengan aniaya dan siksa, agar kita mengenal kelembutannya serta menguji kesabaran hatinya.
2:20 Hendaklah kita menjatuhkan hukuman mati keji terhadapnya, sebab menurut katanya ia pasti mendapat pertolongan."
2:21 Demikianlah mereka berangan-angan, tapi mereka sesat, karena telah dibutakan oleh kejahatan mereka.
2:22 Maka mereka tidak tahu akan rahasia-rahasia Allah, tidak yakin akan ganjaran kesucian, dan tidak menghargakan kemuliaan bagi jiwa yang murni.

Yoh. 7:1-2,10,25-30

7:1 Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya.
7:2 Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya Pondok Daun.
7:10 Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak terang-terangan tetapi diam-diam.
7:25 Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau bunuh?
7:26 Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus?
7:27 Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya."
7:28 Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku; namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu kenal.
7:29 Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
7:30 Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum tiba.



Saatnya Belum Tiba

Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja mengajak kita merenungkan bahwa saatnya Tuhan belum tiba, apapun tidak akan bisa terjadi. Dalam kisah hari ini, Injil menceritakan bagaimana  Yesus mau dibbunuhoelh orang Yahudi, namun tidak ada satu tanganpun yang menyentuh-Nya. Padahal mereka bisa mendengarkan pengajaran-Nya yang selama ini dianggap menghujat Allah dengan leluasa.
Dalam hidup kita sering merasa bahwa kita sudah berdoa sungguh-sungguh, berziarah, bernovena, dan sebagainya, namun apa yang menjadi kerinduan, menjadi keinginan, menjadi sebuah permohonan belum juga terkabul.  Sering orang berpikir bahwa doa kita yang utama, padahal bukan. Saat Tuhan, rancangan Tuhan, kehendak Tuhan, dan itu jelas lebih baik dan lebih memenuhi kebutuhan kita. Sering tidak terkabul karena yang kita maui itu hanya sebuah keinginan yang bisa malah menyesatkan.
Kadang pula terjadi kita merasa bahwa yang kita mohonkan adalah yang terbaik dan itu benar-benar yang kita butuhkan, namun apakah susah sesuai dengan rancangan Tuhan? Belum tentu, dan di sanalah saatnya menenantikan waktunya Tuhan untuk berbuat dan terjadi dalam hidup kita.
Saudara terkasih, dalam konteks Yesus dalam bacaan Injil hari ini adalah, saatnya Tuhan itu belum tiba adalah saat untuk kematian-Nya. Waktunya belum tiba, rancangan orang sematang apapun, serapi apapun, dan sesempurna mungkin, jika memang belum waktunya juga tidak akan terjadi.
Apapun juga tidak akan bisa ditahan, tidak bisa ditolak, dan tidak akan bisa ditunda jika memang Tuhan sudah berkehendak. Semua akan terjadi dengan demikian, sebesar apapun upaya kita, sekeras apapun usahanya, untuk menahan, apalagi jika menolak, tetap saja tidak akan dapat menghindarkannya.
Ada ketetapan Tuhan yang tidak akan dapat diubah, namun bukan sebuah nasib, sebuah takdir, karena jika demikian, apakah Tuhan Allah itu demikian kejam jika nasib atau takdir dalam sebuah konsep yang tidak bisa berubah. Allah itu Mahabaik, bukan penuntut balas yang kejam. Apapun bisa dinegosiasikan, dan bisa dimohonkan dengan sepenuh hati. Tuhan pun  akan melihat dan memberikan apa yang memang baik bagi kita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar