Sabtu, 27 April 2019

Sapaan Tuhan dan Ketaatan Kita


JUMAT DALAM OKTAF PASKAH(P)
Kis. 4:1-12
Mzm. 118:1-2,4,22,24,25-227a
Yoh. 21:1-14



Kis. 4:1-12

4:1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.
4:2 Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.
4:3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
4:5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem
4:6 dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.
4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"
4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,
4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."


Yoh. 21:1-14

21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.




Sapaan Tuhan dan Ketaatan Kita

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Gereja Universal merenungkan betapa Tuhan itu baik. Tuhan yang penuh belas kasihan, membimbing, mengajar, dan memperkenalkan diri secara berulang-ulang. Perbuatan-perbuatan besar namun sederhana yang senantiasa dilakukan secara terus menerus, perilaku dalam hidup sehari-hari yang perlu disadari bahwa Tuhan itu hadir, datang, dan selalu mendampingi.
Kedatangan lagi dan lagi yang masih belum dikenali. Kembali Yesus memperlihatkan cara IA mengajarkan kepada para murid-Nya. Para rasul yang sedang frustasi itu kembali kepada kebiasaan dan profesi lamanya. Mereka mencari ikan. Dan semalaman mereka tidak memperoleh ikan sama sekali. Ketaatan para rasul yang menjadi pembeda.
Lihat, bagaiamana perintah Tuhan untuk menebarkan jala di posisi yang lain, pada semalaman mereka tidak memperoleh hasil sama sekali. Hanya berjarak perahu mereka saja, hasilnya melimpah. Ada peran Tuhan di sana. Tuhan yang hadir untuk memperkenalkan diri, Tuhan yang hadir untuk memberikan kesaksian kebangkitan itu.
Dua hal yang patut kita renungkan, pertama, bahwa Tuhan hadir dengan tiada jemu-jemunya untuk menyapa, memperkenalkan diri, mengajarkan siapakah DIA itu. Dalam  hidup kita pun tidak jarang kita mengalami hal yang sama. Gagal menangkap apa maksud Tuhan dengan segala dinamika hidup kita. Kita frustasi karena apa yang kita lakukan sering atau kadang gagal seturut rancangan kita.
Para rasul mengalami. Bagaimana sedihnya mereka, nelayan semalaman tidak mendapatkan tangkapan. Sama juga dengan kita yang sedang mencari jalan keluar, solusi, dan penyelesaian masalah hidup kita. Libatkan Tuhan.
Kedua, taat pada perintah Tuhan. Para murid yang sedang galau itu berangkat lagi dan tangkapannya melebihi apa yang mereka bayangkan. Mereka tidak lagi mampu mengangkatnya. Hasil yang bertolak belakang dengan semalam. Semalaman tidak ada tangkapan, dan sesaat saja melimpah ruah. Lihat peran Tuhan luar biasa, membalikan keadaan yang semula suram menjadi suka cita.
Saudara terkasih, jika hari-hari ini kita sedang suram dengan berbagai hal, jangan lupa kuasa kebangkitan itu membahagiakan, kebangkitan yang membawa suka cita, hasilmelimpah di luar perencanaan kita, sepanjang kita menyeleraskan dengan kehendak Tuhan dan rancangan-Nya. Selalu ada jalan dan harapan.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar