Senin, 29 April 2019

Kita Alat-alat Tuhan


Pw. S. Katarina dari Siena, Prw PujG (P)
Kis. 4:23-31
Mzm. 2:1-3,4-6,7-9
Yoh. 3:1-8



Kis. 4:23-31

4:23 Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada teman-teman mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua kepada mereka
4:24 Ketika teman-teman mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-sama kepada Allah, katanya: "Ya Tuhan, Engkaulah yang menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya.
4:25 Dan oleh Roh Kudus dengan perantaraan hamba-Mu Daud, bapa kami, Engkau telah berfirman: Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia?
4:26 Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar berkumpul untuk melawan Tuhan dan Yang Diurapi-Nya.
4:27 Sebab sesungguhnya telah berkumpul di dalam kota ini Herodes dan Pontius Pilatus beserta bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa Israel melawan Yesus, Hamba-Mu yang kudus, yang Engkau urapi,
4:28 untuk melaksanakan segala sesuatu yang telah Engkau tentukan dari semula oleh kuasa dan kehendak-Mu.
4:29 Dan sekarang, ya Tuhan, lihatlah bagaimana mereka mengancam kami dan berikanlah kepada hamba-hamba-Mu keberanian untuk memberitakan firman-Mu.
4:30 Ulurkanlah tangan-Mu untuk menyembuhkan orang, dan adakanlah tanda-tanda dan mujizat-mujizat oleh nama Yesus, Hamba-Mu yang kudus."
4:31 Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani


Yoh. 3:1-8

3:1 Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
3:2 Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya."
3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
3:6 Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh.
3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.
3:8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh."



Kita Alat-alat Tuhan

Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Pw. Santa Katarina dari Siena. Katarina berasal dari keluarga besar yang cukup sederhana. Sejak kecil ia menunjukan tanda-tanda akan dipakai Tuhan untuk melayani-Nya secara khusus. Dalam perjalanan panggilannya ternyata Katarina memang memperoleh kharisma untuk memperdamaikan banyak raja dan pembesar yang bertikai.
Karyanya membawa pada pertobatan banyak orang dan kedamaian dari pihak-pihak yang berkonflik. Pengaruhnya yang amat kuat karena iman dan aktivitas doanya sangat membantu mempertajam kharismanya. Hal yang jauh dari keadaannya waktu kecil. Ia kesulitan menulis dan membaca. Namun Tuhan menganugerahi karunia yang demikian luhur.
Katarina memperoleh karunia lain, berupa luka stigmata, namun ia memohon agar tidak kelihatan secara visual, dan ketika meninggal luka-luka itu baru bisa dilihat oleh banyak orang. Katarina cukup muda ketika meninggal, namun hasil sentuhannya untuk memperdamaian dan mengajak orang kembali pada pangkuan Gereja jangan ditanyakan lagi.
Saudara terkasih, hari ini Bunda Gereja dalam merayakan Perayaan Sanda Katarina, mengajak kita merenungkan sabda-Nya mengenai Nikodemus. Seorang pemuka Yahudi namun tertarik akan perilaku Yesus. Ia mengakui hanya pribadi yang diberkati Allahlah yang mampu melakukan banyak hal ajaib. Pengakuan yang cukup mengejutkan, di mana orang Yahudi menolak keberadaan, kedatangan, dan aktivitas serta perbuatan baik pun dicela, difitnah, namun ada pemuka yang terang-terangan mengakui itu.
Apa yang dikatakan Nikodemus memang benar. Namun apa yang ia nyatakan itu perlu nafas baru dalam iman akan Yesus. Ia perlu dilahirkan kembali dalam pembaptisan. Kelahiran dalam Roh yang ternyata belum dipahami sepenuhnya oleh Nikodemus. Ia bisa melihat, mengapresiasi karya Allah dalam diri Yesus. Namun ia masih belum cukup memahami apa yang Tuhan kehendaki.
Kelahiran dalam Roh sebagaimana Katarina, di mana ia kecil menghadapi banyak kesulitan, toh dipakai Allah untuk mendamaikan banyak pihak yang berselisih. Kelahiran kembali yang membawa kepada kehidupan kekal, hidup di dalam Roh dan menjadi alat Tuhan di tengah dunia.
Alat Tuhan di tengah  dunia adalah peran kita. Kita bukan siapa-siapa selain menjadi alat Tuhan untuk kehidupan bersama kita di tengah dunia. Peran yang bisa menyesatkan kita, jika tidak mau terbuka melihat ada peran Tuhan. BD.eleSHa.

Minggu, 28 April 2019

Berbahagilah yang Tidak Melihat namun Percaya


MINGGU PASKAH II (P)
Kis. 5:12-16
Mzm. 118:2-4,22-24,25-27a
Wah. 1:9-11a,12-13,17-19
Yoh. 20:19-31



Kis. 5:12-16

5:12 Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.
5:13 Orang-orang lain tidak ada yang berani menggabungkan diri kepada mereka. Namun mereka sangat dihormati orang banyak.
5:14 Dan makin lama makin bertambahlah jumlah orang yang percaya kepada Tuhan, baik laki-laki maupun perempuan,
5:15 bahkan mereka membawa orang-orang sakit ke luar, ke jalan raya, dan membaringkannya di atas balai-balai dan tilam, supaya, apabila Petrus lewat, setidak-tidaknya bayangannya mengenai salah seorang dari mereka.
5:16 Dan juga orang banyak dari kota-kota di sekitar Yerusalem datang berduyun-duyun serta membawa orang-orang yang sakit dan orang-orang yang diganggu roh jahat. Dan mereka semua disembuhkan


Why. 1:9-11a,12-13,17-19

1:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.
1:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,
1:11 katanya: "Apa yang engkau lihat, tuliskanlah di dalam sebuah kitab dan kirimkanlah kepada ketujuh jemaat ini: ke Efesus, ke Smirna, ke Pergamus, ke Tiatira, ke Sardis, ke Filadelfia dan ke Laodikia."
1:12 Lalu aku berpaling untuk melihat suara yang berbicara kepadaku. Dan setelah aku berpaling, tampaklah kepadaku tujuh kaki dian dari emas.
1:13 Dan di tengah-tengah kaki dian itu ada seorang serupa Anak Manusia, berpakaian jubah yang panjangnya sampai di kaki, dan dadanya berlilitkan ikat pinggang dari emas.
1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,
1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.
1:19 Karena itu tuliskanlah apa yang telah kaulihat, baik yang terjadi sekarang maupun yang akan terjadi sesudah ini.


Yoh. 20:19-31

20:19 Ketika hari sudah malam pada hari pertama minggu itu berkumpullah murid-murid Yesus di suatu tempat dengan pintu-pintu yang terkunci karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi. Pada waktu itu datanglah Yesus dan berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:20 Dan sesudah berkata demikian, Ia menunjukkan tangan-Nya dan lambung-Nya kepada mereka. Murid-murid itu bersukacita ketika mereka melihat Tuhan.
20:21 Maka kata Yesus sekali lagi: "Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu."
20:22 Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.
20:23 Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."
20:24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ.
20:25 Maka kata murid-murid yang lain itu kepadanya: "Kami telah melihat Tuhan!" Tetapi Tomas berkata kepada mereka: "Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya."
20:26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata: "Damai sejahtera bagi kamu!"
20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
20:28 Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"
20:29 Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,
20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.



Berbahagilah yang Tidak Melihat namun Percaya

Berbahagilah yang tidak melihat namun percaya. Saudara terkasih, bersama Gereja universal, hari ini kita diajak untuk merenungkan, betapa kita patut bersyukur di dalam Tuhan dengan peristiwa Thomas ini. Tuhan menyatakan hal yang sangat mendasar, bahwa kita layak percaya tanpa memikirkan melihat atau tidak. Bayangkan, jika kita mengikuti pola pikir Thomas.
Iman kita bukan iman karena melihat, namun mencerna dan mencoba memahami dari inspirasi Kitab Suci dan Tradisi Gereja. Tidak ada satupun yang hidup hari ini pernah melihat Yesus, Paus pun tidak. Sebagian besar Paus, paling hanya satu dua Paus awali yang pernah bersama Yesus, namun jauh lebih banyak tidak menjadi saksi langsung, atau melihat Yesus.
Yesus menghendaki sikap percaya itu total. Sikap percaya dan iman bukan karena fisik atau indera melihat, mendengar, atau merasakan sentuhan misalnya, namun karena percaya penuh atas inspirasi dalam hati kita.
Sikap Thomas juga konsekuen, ia tidak mau lagi mencucukan jari tangannya ke luka-luka Yesus. Ia langsung mengatakan ya Tuhanku dan Allahku. Sikap spontan yang sempat tertahan karena kelemahan manusiawi. Melihat sering menjadi pilihan dan kebanggaan manusiawi.
Era modern ini menjadikan orang berlomba-lomba untuk sesuatu yang viral, sesuatu yang populer, meskipun tidak jarang untuk populer dan menarik itu melakukan hal yang bodoh, tidak masuk akal, dan asal, tanpa mau memikirkan dampak dan akibatnya bisa merugikan pihak lain.
Apa yang dilakukan Thomas juga sering kita lakukan, ketika kita merasa mampu dan malah mencobai Tuhan, memaksa Tuhan melakukan apa yang kita inginkan. Merasa lebih tahu dari Tuhan dengan memohon namun mengancam. Contohnya, aku tidak akan lagi ke gereja kalau tidak lulus ujian. Lho kalau tidak belajar mana bisa lulus. Atau karena ditinggalkan pasangannya marah pada Tuhan dan enggan lagi terlibat dalam hidup menggereja.  Padahal apa yang Tuhan rencanakan belum tentu demikian buruk sebagaimana kita bayangkan. Namun kita sudah marah duluan. Mirip dengan apa yang Thomas rasakan. Tidak sama memang.
Saudara terkasih, kita patut bersyukur untuk dapat memercayai Tuhan dengan total, sepenuhnya, dan tidak bersyarat. Tradisi dan terutama Kitab Suci membantu kita mengenal Tuhan tanpa melihat-Nya sama sekali. BD.eLeSHa.

Sabtu, 27 April 2019

Pergilah ke Seluruh Dunia, Beritakanlah Injil!


SABTU DALAM OKTAF PASKAH (P)
Kis. 4:13-21
Mzm. 118:1,14-15,16ab-18, 19-21
Mrk 16:9-15



Kis. 4:13-21

4:13 Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.
4:14 Tetapi karena mereka melihat orang yang disembuhkan itu berdiri di samping kedua rasul itu, mereka tidak dapat mengatakan apa-apa untuk membantahnya.
4:15 Dan setelah mereka menyuruh rasul-rasul itu meninggalkan ruang sidang, berundinglah mereka,
4:16 dan berkata: "Tindakan apakah yang harus kita ambil terhadap orang-orang ini? Sebab telah nyata kepada semua penduduk Yerusalem, bahwa mereka telah mengadakan suatu mujizat yang menyolok dan kita tidak dapat menyangkalnya.
4:17 Tetapi supaya hal itu jangan makin luas tersiar di antara orang banyak, baiklah kita mengancam dan melarang mereka, supaya mereka jangan berbicara lagi dengan siapa pun dalam nama itu."
4:18 Dan setelah keduanya disuruh masuk, mereka diperintahkan, supaya sama sekali jangan berbicara atau mengajar lagi dalam nama Yesus.
4:19 Tetapi Petrus dan Yohanes menjawab mereka: "Silakan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah: taat kepada kamu atau taat kepada Allah.
4:20 Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."
4:21 Mereka semakin keras mengancam rasul-rasul itu, tetapi akhirnya melepaskan mereka juga, sebab sidang tidak melihat jalan untuk menghukum mereka karena takut akan orang banyak yang memuliakan nama Allah berhubung dengan apa yang telah terjadi.

Mrk 16:9-15

16:9 Setelah Yesus bangkit pagi-pagi pada hari pertama minggu itu, Ia mula-mula menampakkan diri-Nya kepada Maria Magdalena. Dari padanya Yesus pernah mengusir tujuh setan.
16:10 Lalu perempuan itu pergi memberitahukannya kepada mereka yang selalu mengiringi Yesus, dan yang pada waktu itu sedang berkabung dan menangis.
16:11 Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya.
16:12 Sesudah itu Ia menampakkan diri dalam rupa yang lain kepada dua orang dari mereka, ketika keduanya dalam perjalanan ke luar kota.
16:13 Lalu kembalilah mereka dan memberitahukannya kepada teman-teman yang lain, tetapi kepada mereka pun teman-teman itu tidak percaya.
16:14 Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.
16:15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.



Pergilah ke Seluruh Dunia, Beritakanlah Injil!

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan konsekuensi kebangkitan, dan kerapuhan, serta kedegilan hati kita, sebagaimana para murid alami. Yesus menegur para murid yang degil hati mereka. Kesaksian kebangkitan selalu tidak dipercaya. Pertama-tama kepada Maria, mereka juga susah percaya. Kesaksian berikut dengan dua orang sekaligus dalam perjalanan Emaus, pun sama saja.  Kehadiran Tuhan di depan sebelas para murid, dan di sanalah mereka akhirnya percaya.
Saudara terkasih, tiga kali dan itu adalah arti simbolis bagaimana Tuhan harus terus menerus mengajar para murid untuk sampai kepada pemahaman kebangkitan dan Misianisme Yesus itu. Mereka masih perlu bimbingan, mereka membutuhkan pengajaran terus menerus.
Dalam diri kita pun demikian,  jatuh bangun dalam mencari kehendak Tuhan. Jatuh bangun untuk mencoba memahami rancangan dan rencana Tuhan dalam hidup kita. Kesalahan dan kekeliriuan memaknai rencana kita yang coba dipaksakan sebagai rencana Tuhan.
Tuhan memiliki rencana dan rancangan indah, IA perkokoh para murid, dan kemudian mendapatkan perutusan ke seluruh dunia untuk mewartakan khabar gembira. Perutusan yang sama dengan apa yang diberikan kepada para rasul pun kita terima.
Paus baru saja menyatakan, tugas kita bukan menjadikan tetangga kita Kristen, namun berjiwa Kristiani, di mana kasih-persaudaraan, kebersamaan di dalam peziarahan di tengah dunia menuju pada Bapa yang sama. Tugas kita, tugas Gereja, dan  tugas murid-murid Tuhan di era modern ini bukan soal jumlah penganut Kristennya yang lebih dipentingkan, namun bagaimana hidup di dalam ajaran Tuhan. Hidup dengan nafas cinta kasih, kemanusiaan menjadi yang utama, menjalankan kehendak Tuhan dengan jiwa sportif.
Membela kebenaran dan keadilan siapapun orangnya, apapun agamanya, dan di manapun mereka berada. Perpecahan atas nama agama, sebenarnya jauh dari nilai agama secara esensial. Perintah Tuhan itu sederhana, kasihilah sesamamu seperti dirimu sendiri, perintah kemanusiaan, selain perintah untuk mengasihi Tuhan melebihi apapun itu.
Tuhan tidak akan menghendaki pemaksaan kehendak untuk dunia yang satu. Kesadaran dan kehendak bebas jauh lebih menjadi prioritas. Lihat sikap para murid yang bebal itu, bahkan langsung Yesus lho yang mengajarkan. Tiga kali baru berhasil dengan baik. BD.eLeSHa.

Sapaan Tuhan dan Ketaatan Kita


JUMAT DALAM OKTAF PASKAH(P)
Kis. 4:1-12
Mzm. 118:1-2,4,22,24,25-227a
Yoh. 21:1-14



Kis. 4:1-12

4:1 Ketika Petrus dan Yohanes sedang berbicara kepada orang banyak, mereka tiba-tiba didatangi imam-imam dan kepala pengawal Bait Allah serta orang-orang Saduki.
4:2 Orang-orang itu sangat marah karena mereka mengajar orang banyak dan memberitakan, bahwa dalam Yesus ada kebangkitan dari antara orang mati.
4:3 Mereka ditangkap dan diserahkan ke dalam tahanan sampai keesokan harinya, karena hari telah malam.
4:4 Tetapi di antara orang yang mendengar ajaran itu banyak yang menjadi percaya, sehingga jumlah mereka menjadi kira-kira lima ribu orang laki-laki.
4:5 Pada keesokan harinya pemimpin-pemimpin Yahudi serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat mengadakan sidang di Yerusalem
4:6 dengan Imam Besar Hanas dan Kayafas, Yohanes dan Aleksander dan semua orang lain yang termasuk keturunan Imam Besar.
4:7 Lalu Petrus dan Yohanes dihadapkan kepada sidang itu dan mulai diperiksa dengan pertanyaan ini: "Dengan kuasa manakah atau dalam nama siapakah kamu bertindak demikian itu?"
4:8 Maka jawab Petrus, penuh dengan Roh Kudus: "Hai pemimpin-pemimpin umat dan tua-tua,
4:9 jika kami sekarang harus diperiksa karena suatu kebajikan kepada seorang sakit dan harus menerangkan dengan kuasa manakah orang itu disembuhkan,
4:10 maka ketahuilah oleh kamu sekalian dan oleh seluruh umat Israel, bahwa dalam nama Yesus Kristus, orang Nazaret, yang telah kamu salibkan, tetapi yang telah dibangkitkan Allah dari antara orang mati -- bahwa oleh karena Yesus itulah orang ini berdiri dengan sehat sekarang di depan kamu.
4:11 Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan -- yaitu kamu sendiri --, namun ia telah menjadi batu penjuru.
4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."


Yoh. 21:1-14

21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut.
21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain.
21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa.
21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus.
21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada."
21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan.
21:7 Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mengenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau.
21:8 Murid-murid yang lain datang dengan perahu karena mereka tidak jauh dari darat, hanya kira-kira dua ratus hasta saja dan mereka menghela jala yang penuh ikan itu.
21:9 Ketika mereka tiba di darat, mereka melihat api arang dan di atasnya ikan dan roti.
21:10 Kata Yesus kepada mereka: "Bawalah beberapa ikan, yang baru kamu tangkap itu."
21:11 Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.




Sapaan Tuhan dan Ketaatan Kita

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Gereja Universal merenungkan betapa Tuhan itu baik. Tuhan yang penuh belas kasihan, membimbing, mengajar, dan memperkenalkan diri secara berulang-ulang. Perbuatan-perbuatan besar namun sederhana yang senantiasa dilakukan secara terus menerus, perilaku dalam hidup sehari-hari yang perlu disadari bahwa Tuhan itu hadir, datang, dan selalu mendampingi.
Kedatangan lagi dan lagi yang masih belum dikenali. Kembali Yesus memperlihatkan cara IA mengajarkan kepada para murid-Nya. Para rasul yang sedang frustasi itu kembali kepada kebiasaan dan profesi lamanya. Mereka mencari ikan. Dan semalaman mereka tidak memperoleh ikan sama sekali. Ketaatan para rasul yang menjadi pembeda.
Lihat, bagaiamana perintah Tuhan untuk menebarkan jala di posisi yang lain, pada semalaman mereka tidak memperoleh hasil sama sekali. Hanya berjarak perahu mereka saja, hasilnya melimpah. Ada peran Tuhan di sana. Tuhan yang hadir untuk memperkenalkan diri, Tuhan yang hadir untuk memberikan kesaksian kebangkitan itu.
Dua hal yang patut kita renungkan, pertama, bahwa Tuhan hadir dengan tiada jemu-jemunya untuk menyapa, memperkenalkan diri, mengajarkan siapakah DIA itu. Dalam  hidup kita pun tidak jarang kita mengalami hal yang sama. Gagal menangkap apa maksud Tuhan dengan segala dinamika hidup kita. Kita frustasi karena apa yang kita lakukan sering atau kadang gagal seturut rancangan kita.
Para rasul mengalami. Bagaimana sedihnya mereka, nelayan semalaman tidak mendapatkan tangkapan. Sama juga dengan kita yang sedang mencari jalan keluar, solusi, dan penyelesaian masalah hidup kita. Libatkan Tuhan.
Kedua, taat pada perintah Tuhan. Para murid yang sedang galau itu berangkat lagi dan tangkapannya melebihi apa yang mereka bayangkan. Mereka tidak lagi mampu mengangkatnya. Hasil yang bertolak belakang dengan semalam. Semalaman tidak ada tangkapan, dan sesaat saja melimpah ruah. Lihat peran Tuhan luar biasa, membalikan keadaan yang semula suram menjadi suka cita.
Saudara terkasih, jika hari-hari ini kita sedang suram dengan berbagai hal, jangan lupa kuasa kebangkitan itu membahagiakan, kebangkitan yang membawa suka cita, hasilmelimpah di luar perencanaan kita, sepanjang kita menyeleraskan dengan kehendak Tuhan dan rancangan-Nya. Selalu ada jalan dan harapan.BD.eLeSHa.

Tuhan Hadir dalam Bahasa Manusia


KAMIS DALAM OKTAF PASKAH (P)
Kis. 3:11-26
Mzm. 8:21,5,6-7,8-9
Luk. 24:13-48



Kis. 3:11-26

3:11 Karena orang itu tetap mengikuti Petrus dan Yohanes, maka seluruh orang banyak yang sangat keheranan itu datang mengerumuni mereka di serambi yang disebut Serambi Salomo.
3:12 Petrus melihat orang banyak itu lalu berkata: "Hai orang Israel, mengapa kamu heran tentang kejadian itu dan mengapa kamu menatap kami seolah-olah kami membuat orang ini berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?
3:13 Allah Abraham, Ishak dan Yakub, Allah nenek moyang kita telah memuliakan Hamba-Nya, yaitu Yesus yang kamu serahkan dan tolak di depan Pilatus, walaupun Pilatus berpendapat, bahwa Ia harus dilepaskan.
3:14 Tetapi kamu telah menolak Yang Kudus dan Benar, serta menghendaki seorang pembunuh sebagai hadiahmu.
3:15 Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi.
3:16 Dan karena kepercayaan dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu lihat dan kamu kenal ini; dan kepercayaan itu telah memberi kesembuhan kepada orang ini di depan kamu semua.
3:17 Hai saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena ketidaktahuan, sama seperti semua pemimpin kamu.
3:18 Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu dengan perantaraan nabi-nabi-Nya, yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus menderita.
3:19 Karena itu sadarlah dan bertobatlah, supaya dosamu dihapuskan,
3:20 agar Tuhan mendatangkan waktu kelegaan, dan mengutus Yesus, yang dari semula diuntukkan bagimu sebagai Kristus.
3:21 Kristus itu harus tinggal di sorga sampai waktu pemulihan segala sesuatu, seperti yang difirmankan Allah dengan perantaraan nabi-nabi-Nya yang kudus di zaman dahulu.
3:22 Bukankah telah dikatakan Musa: Tuhan Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi dari antara saudara-saudaramu, sama seperti aku: Dengarkanlah dia dalam segala sesuatu yang akan dikatakannya kepadamu.
3:23 Dan akan terjadi, bahwa semua orang yang tidak mendengarkan nabi itu, akan dibasmi dari umat kita.
3:24 Dan semua nabi yang pernah berbicara, mulai dari Samuel, dan sesudah dia, telah bernubuat tentang zaman ini.
3:25 Kamulah yang mewarisi nubuat-nubuat itu dan mendapat bagian dalam perjanjian yang telah diadakan Allah dengan nenek moyang kita, ketika Ia berfirman kepada Abraham: Oleh keturunanmu semua bangsa di muka bumi akan diberkati.
3:26 Dan bagi kamulah pertama-tama Allah membangkitkan Hamba-Nya dan mengutus-Nya kepada kamu, supaya Ia memberkati kamu dengan memimpin kamu masing-masing kembali dari segala kejahatanmu."

Luk. 24:13-48

24:35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.
24:36 Dan sementara mereka bercakap-cakap tentang hal-hal itu, Yesus tiba-tiba berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata kepada mereka: "Damai sejahtera bagi kamu!"
24:37 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu.
24:38 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebabnya timbul keragu-raguan di dalam hati kamu?
24:39 Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku."
24:40 Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka.
24:41 Dan ketika mereka belum percaya karena girangnya dan masih heran, berkatalah Ia kepada mereka: "Adakah padamu makanan di sini?"
24:42 Lalu mereka memberikan kepada-Nya sepotong ikan goreng.
24:43 Ia mengambilnya dan memakannya di depan mata mereka.
24:44 Ia berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
24:45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.
24:46 Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga,
24:47 dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.
24:48 Kamu adalah saksi dari semuanya ini



Tuhan Hadir dalam Bahasa Manusia

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan peristiwa kebangkitan. Masih dengan nada yang sama, bahwa Tuhan hadir untuk memperkenalkan kebangkitan-Nya dan para murid masih gamang antara takut, cemas, gamang, dan kagum serta girang sekaligus. Hal yang wajar sehingga mereka menjadi salah mengenal dan jadi kacau dalam benak mereka.
Tuhan yang hadir dengan salam sejahtera-Nya itu ditanggapi cukup berbeda. Ada di antara mereka yang mengira hantu, padahal dua rekan dari Emaus sedang memperbincangkan hal yang sama. Dalam hal ini, kondisi ketakutan, kaget, dan tidak menyangka sama sekali apa yang telah terjadi sebelumnya, di mana Yesus disiksa, wafat, dan itu membuat mereka kaget bukan alang kepalang. Kondisi bak anak ayam kehilangan induk. Dikejar-kejar penguasa setempat sebagai biang onar. Khabar yang mengatakan soal pencurian jenazah jelas membebani mereka.
Situasi yang seenuhnya belum mereka terima, baik secara nalar ataupun rohani. Pemahaman mereka soal kebangkitan masih jauh dari memadai. Cara kematian Yesus sungguh tragis, itu mengguncang mereka. Ditambahi salah satu rekannya bunuh diri lagi. Hal-hal yang sangat menyesakan.
Namun Tuhan hadir untuk memperkenalkan diri lagi, mengajar mereka kembali dalam wujud yang berbeda. Satu hal yang oatut kita renungkan dalam-dalam. Tuhan hadir dalam bahasa manusia. Bagaimana IA Yang Mulia itu hadir dalam pemahaman manusia, makan ikan goreng, memperlihatkan luka-luka-Nya. Kita bisa membayangkan, bagaimana para murid tidak akan paham, jika Tuhan menjelaskan dengan bahasa surga bukan?
Kita pun sering mengalami hal yang sama. Tuhan hadir dalam diri sesama kita, bahasa manusia untuk menyapa kita, memperbaiki keadaan kita. Tuhan tidak hadir dalam rupa mukjizat yang berbahasa yang tidak kita kenal. Tuhan hadir dalam apa yang kita mampu ketahui.
Tugas para rasul dan kemudian juga menjadi tugas kita adalah, kita menjadi saksi kebangkitan. Saksi atas Kristus yang mulia. Apa yang kita katakan, nyatakan, dan wartakan dengan bahasa manusia sehari-hari, perilaku manusiawi, bukan bahasa tinggi yang  malah membuat orang lain tidak paham. Melakukan aktivitas seturut kehendak Tuhan, bukan apa yang tidak dikenal sesama kita. Selama masih di dunia, pergunakan dunia sebagai kesaksian itu. BD.eLeSHa.

Rabu, 24 April 2019

Perjumpaan yang Mengubah


RABU OKTAF PASKAH (P)
Kis. 3:1-10
Mzm. 103,1-2,3-4,6-7,8-9
Luk. 24:13-35



Kis. 3:1-10

3:1 Pada suatu hari menjelang waktu sembahyang, yaitu pukul tiga petang, naiklah Petrus dan Yohanes ke Bait Allah.
3:2 Di situ ada seorang laki-laki, yang lumpuh sejak lahirnya sehingga ia harus diusung. Tiap-tiap hari orang itu diletakkan dekat pintu gerbang Bait Allah, yang bernama Gerbang Indah, untuk meminta sedekah kepada orang yang masuk ke dalam Bait Allah.
3:3 Ketika orang itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah.
3:4 Mereka menatap dia dan Petrus berkata: "Lihatlah kepada kami."
3:5 Lalu orang itu menatap mereka dengan harapan akan mendapat sesuatu dari mereka.
3:6 Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!"
3:7 Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan membantu dia berdiri. Seketika itu juga kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.
3:8 Ia melonjak berdiri lalu berjalan kian ke mari dan mengikuti mereka ke dalam Bait Allah, berjalan dan melompat-lompat serta memuji Allah.
3:9 Seluruh rakyat itu melihat dia berjalan sambil memuji Allah,
3:10 lalu mereka mengenal dia sebagai orang yang biasanya duduk meminta sedekah di Gerbang Indah Bait Allah, sehingga mereka takjub dan tercengang tentang apa yang telah terjadi padanya.



Luk. 24:13-35

24:13 Pada hari itu juga dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem,
24:14 dan mereka bercakap-cakap tentang segala sesuatu yang telah terjadi.
24:15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.
24:16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
24:17 Yesus berkata kepada mereka: "Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
24:18 Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?"
24:19 Kata-Nya kepada mereka: "Apakah itu?" Jawab mereka: "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah seorang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh bangsa kami.
24:20 Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk dihukum mati dan mereka telah menyalibkan-Nya.
24:21 Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak semuanya itu terjadi.
24:22 Tetapi beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi buta mereka telah pergi ke kubur,
24:23 dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita, bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa Ia hidup.
24:24 Dan beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat."
24:25 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!
24:26 Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?"
24:27 Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.
24:28 Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.
24:29 Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: "Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.
24:30 Waktu Ia duduk makan dengan mereka, Ia mengambil roti, mengucap berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka.
24:31 Ketika itu terbukalah mata mereka dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
24:33 Lalu bangunlah mereka dan terus kembali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid itu. Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka.
24:34 Kata mereka itu: "Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon."
24:35 Lalu kedua orang itu pun menceriterakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Dia pada waktu Ia memecah-mecahkan roti.




Perjumpaan yang Mengubah

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan pengalaman para murid di perjalanan ke Emaus. Pengalaman berjumpa dengan Tuhan Yang Baru, Yesus yang telah bangkit, Tuhan yang membuat hati mereka berkobar-kobar meskipun tidak mengenal-Nya dengan semestinya. Apa yang oatut kita renungkan adalah sebagai berikut:
Pertama, inisiatif selalu berasal dari Tuhan. Tuhan yang datang ke tengah para murid. IA hadir di sana dan bertanya mereka sedang memperbincangkan apa. Tuhan yang memulai dan mendekatkan kepada mereka.
Kedua, meskipun Tuhan berinisiatif datang, memperkenalkan diri, para murid termasuk kita, bisa saja tidak mampu mengenal-Nya. Kesiapsediaan dan kemampuan kita diperlukan, meskipun Tuhan sudah datang dan memperkenalkan diri.
Ketiga, Tuhan itu akan menggembirakan, akan membuat hati berkobar-kobar, dan bersemangat, ada buah baik yang menggerakan hati untuk bersemangat. Ini khas karya Allah dalam diri setiap pribadi.
Keempat, mewartakan dan menjadi saksi kebangkitan itu adalah kewajiban sekaligus konsekuensi atas tawaran dan inisiatif kasih Allah yang hadir dalam diri kita. Kita menjadi saluran rahmat, menjadi kepanjangan tangan dan alat Tuhan, bukan malah menyimpannya sendiri.
Saudara terkasih, buah Roh adalah kebaikan, kasih, kehendak untuk berbagi, menebarkan khabar suka cita. Damai yang ada terpancar sehingga kita menjadi bersemangat. Hidup kita menjadi lebih berwarna. Muka berseri-seri karena memancarkan citra Allah dari dalam diri kita.
Hidup di dalam Tuhan adalah jaminan baik, hidup berkelimpahan, dan hidup dalam kekayaan karena kelimpahan Tuhan sendiri yang diberikan. Kita yang hidup di dalam Tuhan tidak ada akan menampilkan ciri pesimis, takut, dan cemas. Yang ada adalah berkobar-kobar dan bersemangat. Lihat pengalaman para murid yang berjalan ke Emaus, bagaimana mereka pesimis, takut, cemas, galau, dan khawatir.
Apa yang mereka tampilkan berbalik sepenuhnya ketika Tuhan bersama dengan mereka. Mereka belajar dan akhirnya mengenal Tuhan. Kehadiran Tuhan yang awalnya tidak mereka sadari itu akhirnya mereka kenal juga dan membua mereka bersuka cita. Suka cita yang kemudian dibagikan kepada para murid yang lain.
Kehadiran Tuhan menyingkirkan kecemasan mereka. Mereka menjadi bersemangat dan kembali untuk berbagi. Keberanian yang ada karena kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka. BD.eLeSHa.