Pw.
S. Yohanes Krisostomus, UskPujG (P)
1
Kor. 12:12-14, 27-31
Mzm.
100:2,3,4,5
Luk.
7:11-17
1
Kor. 12:12-14, 27-31
12:12 Karena sama seperti
tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun
banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.
12:13 Sebab dalam satu Roh
kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang
merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari
satu Roh.
12:14 Karena tubuh juga tidak
terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
12:27 Kamu semua adalah tubuh
Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.
12:28 Dan Allah telah
menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai
nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk
mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan
untuk berkata-kata dalam bahasa roh.
12:29 Adakah mereka semua
rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah mereka semua mendapat karunia untuk
mengadakan mujizat,
12:30 atau untuk
menyembuhkan, atau untuk berkata-kata dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan
bahasa roh?
12:31 Jadi berusahalah untuk
memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu
jalan yang lebih utama lagi.
Luk.
7:11-17
7:11 Kemudian Yesus pergi ke
suatu kota yang bernama Nain. Murid-murid-Nya pergi bersama-sama dengan Dia,
dan juga orang banyak menyertai-Nya berbondong-bondong.
7:12 Setelah Ia dekat pintu
gerbang kota, ada orang mati diusung ke luar, anak laki-laki, anak tunggal
ibunya yang sudah janda, dan banyak orang dari kota itu menyertai janda itu.
7:13 Dan ketika Tuhan melihat
janda itu, tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan, lalu Ia berkata kepadanya:
"Jangan menangis!"
7:14 Sambil menghampiri
usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata:
"Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!"
7:15 Maka bangunlah orang itu
dan duduk dan mulai berkata-kata, dan Yesus menyerahkannya kepada ibunya.
7:16 Semua orang itu
ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata: "Seorang nabi besar
telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat
umat-Nya."
7:17 Maka tersiarlah kabar
tentang Yesus di seluruh Yudea dan di seluruh daerah sekitarnya.
Yohanes
Krisostomus
Yohanes lahir di Antiokia, Syria antara tahun 344
dan 354 dari sebuah keluarga bangsawan. Ayahnya Secundus, seorang bangsawan di
Antiokia dan komandan pasukan berkuda kerajaan. Ibunya Anthusa, seorang ibu
yang baik. Yohanes dididik dalam tata cara hidup yang sesuai dengan
kebangsawanan mereka.
Ketika berusia 20 tahun, Yohanes belajar retorika
di bawah bimbingan Libanus, seorang ahli pidato yang terkenal pada masa itu. Libanus
bangga akan kepintara dan kefasihan Yohanes. Pada usia inipun Yohanes baru
dipermandikan. Kemudian bersama beberapa orang temannya ia mendalami cara hidup
membiara dan belajat teologi di Sekolah Teologia Antiokia. Setelah itu, ia mencoba
hidup menjadi rahib selama enam tahun dengan menyendiri di pegunungan Antiokia.
Sekembalinya ke kita ia ditahbiskan menjadi diakon dan ditugaskan mewartakan
kasih Tuhan di Antiokia. Pada tahun 386 ia menerima tahbisan imam dari tangan
Flavian I dari Antiokia. Kemampuan pidatonya digunakan untuk menyampaikan
ajaran Tuhan dengan baik. Kotbahnya baik dan mendalam.
Pada tahun 397 ia ditahbiskan menjad Uskup Konstantinopel. Pada masa itu, gaya hidup
susila penduduk kota sangat merosot. Hal ini mendesak dia untuk melancarkan
pembaharuan hidup moral di seluruh kota dan di kalangan rohaniwan-wati. Kemampuan
kotbahnya digunakan untuk menggerakna hati agar mulai berubah dan bebenah. Apa yang
ia lakukan membuat ia dimusuhi uskup lain dan juga pejabat publik. Dalam sebuah
sinode ia diasingkan, namun tidak lama dipanggil kembali karena umat mendesak
pembesar untuk mengembalikan uskupnya yang mereka cintai.
Pada 9 Juni 404 kembali ia diasingkan, karena
kritikan kerasnya kepada kaisar wanita Eudoxia dan pembantunya. Banyak penderitaan
yang ia alami dalam pengasingan itu. Di sana ia meninggal dengan sengsara
sebagai saksi Tuhan.
Krisostomus, si Mulut Emas, dari mulutnya keluar
kotbah dan tulisan yang sangat berbobot dan menjadi saksi akan kasih Tuhan. Dalam
karyanya terbaca mengenai keprihatinannya yang mendalam pada masalah keadilan
dan penerapan ajaran Kitab Suci.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar