Pw.
S. Gregorius Agung, PauspujG (P)
1
Kor.4:6-15
Mzm.
145:17-18,19-20,21
Luk.
6:1-5
1
Kor.4:6-15
4:6 Saudara-saudara,
kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu,
supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan
melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang
menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
4:7 Sebab siapakah yang
menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak
engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan
diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?
4:8 Kamu telah kenyang, kamu
telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya
kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut
menjadi raja dengan kamu.
4:9 Sebab, menurut pendapatku,
Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama
seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi
tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
4:10 Kami bodoh oleh karena
Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu
mulia, tetapi kami hina.
4:11 Sampai pada saat ini
kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,
4:12 kami melakukan pekerjaan
tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya,
kami sabar;
4:13 kalau kami difitnah,
kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia,
sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
4:14 Hal ini kutuliskan bukan
untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang
kukasihi.
4:15 Sebab sekalipun kamu
mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa.
Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang
kuberitakan kepadamu.
Luk.
6:1-5
6:1 Pada suatu hari Sabat,
ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum
dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
6:2 Tetapi beberapa orang
Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan
pada hari Sabat?"
6:3 Lalu Yesus menjawab
mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan
mereka yang mengikutinya lapar,
6:4 bagaimana ia masuk ke
dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya
kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh
imam-imam?"
6:5 Kata Yesus lagi kepada
mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."
Gregorius
Agung
Gregorius lahir pada tahun 540 di kota Roma. Ibunya
Silvia dan dua orang tantenya, Tarsila dan Aemeliana, dihormati pula oleh
Gereja sebagai orang kudus. Ayahnya Geordianus,
tergolong kaya raya, memiliki banyak tanah di Sisilia, dan sebuah rumah indah
di lembah bukit Ceolian, Roma. Selama masa kecil, ia mengalami pendudukan dari
bangsa Goth, Jerman atas kota Roma. Di tengah keadaan yang kacau dan
berkurangnya penduduk, ia masih mendapatkan pendidikan yang memadai. Ia pandai
dalam tata bahasa, retorik, dan dialektika.
Posisinya di antara bangsawan, Gregorius mudah
terlibat dalam kehidupan umum bermasyarakat dan memimpin sejumlah kecil kantor.
Pada usia 33 tahun ia menjadi perfek kota Roma, suatu kedudukan tinggi dan
terhormat dalam dunia politik Roma saat itu.
Namun rencana Tuhan berbeda, ia terpanggil untuk
hidup membiara. Sebagina besar kekayaannya ia jual dan uangnya dipakai untuk
mendirikan biara-biara. Ada enam biara di Sisilia dan satu di Roma. Selain
menjadi rahib ia juga aktif membantu kehidupan rakyat yang miskin dan
tertindas. Pada tahun 586, ia dipilih menjadi abbas di biara S. Andreas di
Roma. Pada tahun 590, ia diangkat menjadi paus. Ia gigih membantu yang lemah
dan tertindas, tidak ketinggalan membebaskan para budak. Ia mengutus S.
Agustinus dengan 40 biarawan lain ke Inggris untuk mewartakan Injil di sana.
Gregorius adalah Paus pertama yang menyatakan diri sebagai pemimpin Gereja
sedunia. Ia memimpin selama 14 tahun. Ia pula yang menggunakan sebutan Abdi
dari para abdi Allah, yang masih dipakai hingga hari ini (Servus servorum Dei). Ia digelari sebagai Pujangga Gereja karena
karya-karyanya yang berbobot. Ia wafat pada tahun 604. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar