Sabtu, 03 September 2016

Gregorius Agung

Pw. S. Gregorius Agung, PauspujG (P)
1 Kor.4:6-15
Mzm. 145:17-18,19-20,21
Luk. 6:1-5



1 Kor.4:6-15

4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
4:7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?
4:8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kamu.
4:9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia.
4:10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.
4:11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara,
4:12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar;
4:13 kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
4:14 Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi.
4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.

Luk. 6:1-5

6:1 Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya, sementara mereka menggisarnya dengan tangannya.
6:2 Tetapi beberapa orang Farisi berkata: "Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?"
6:3 Lalu Yesus menjawab mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan oleh Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,
6:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan mengambil roti sajian, lalu memakannya dan memberikannya kepada pengikut-pengikutnya, padahal roti itu tidak boleh dimakan kecuali oleh imam-imam?"
6:5 Kata Yesus lagi kepada mereka: "Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."



Gregorius Agung

Gregorius lahir pada tahun 540 di kota Roma. Ibunya Silvia dan dua orang tantenya, Tarsila dan Aemeliana, dihormati pula oleh Gereja sebagai orang  kudus. Ayahnya Geordianus, tergolong kaya raya, memiliki banyak tanah di Sisilia, dan sebuah rumah indah di lembah bukit Ceolian, Roma. Selama masa kecil, ia mengalami pendudukan dari bangsa Goth, Jerman atas kota Roma. Di tengah keadaan yang kacau dan berkurangnya penduduk, ia masih mendapatkan pendidikan yang memadai. Ia pandai dalam tata bahasa, retorik, dan dialektika.
Posisinya di antara bangsawan, Gregorius mudah terlibat dalam kehidupan umum bermasyarakat dan memimpin sejumlah kecil kantor. Pada usia 33 tahun ia menjadi perfek kota Roma, suatu kedudukan tinggi dan terhormat dalam dunia politik Roma saat itu.  

Namun rencana Tuhan berbeda, ia terpanggil untuk hidup membiara. Sebagina besar kekayaannya ia jual dan uangnya dipakai untuk mendirikan biara-biara. Ada enam biara di Sisilia dan satu di Roma. Selain menjadi rahib ia juga aktif membantu kehidupan rakyat yang miskin dan tertindas. Pada tahun 586, ia dipilih menjadi abbas di biara S. Andreas di Roma. Pada tahun 590, ia diangkat menjadi paus. Ia gigih membantu yang lemah dan tertindas, tidak ketinggalan membebaskan para budak. Ia mengutus S. Agustinus dengan 40 biarawan lain ke Inggris untuk mewartakan Injil di sana. Gregorius adalah Paus pertama yang menyatakan diri sebagai pemimpin Gereja sedunia. Ia memimpin selama 14 tahun. Ia pula yang menggunakan sebutan Abdi dari para abdi Allah, yang masih dipakai hingga hari ini (Servus servorum Dei). Ia digelari sebagai Pujangga Gereja karena karya-karyanya yang berbobot. Ia wafat pada tahun 604. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar