Pw.
S. Vincentius a Paulo, Im (P)
Ayb.
3:1-3,11-17
Mzm.
88:2-3,4-5,6,7-8
Luk.
9:51-56
Ayb.
3:1-3,11-17
3:1 Sesudah itu Ayub membuka
mulutnya dan mengutuki hari kelahirannya.
3:2 Maka berbicaralah Ayub:
3:3 "Biarlah hilang
lenyap hari kelahiranku dan malam yang mengatakan: Seorang anak laki-laki telah
ada dalam kandungan.
3:11 Mengapa aku tidak mati
waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?
3:12 Mengapa pangkuan
menerima aku; mengapa ada buah dada, sehingga aku dapat menyusu?
3:13 Jikalau tidak, aku
sekarang berbaring dan tenang; aku tertidur dan mendapat istirahat
3:14 bersama-sama raja-raja
dan penasihat-penasihat di bumi, yang mendirikan kembali reruntuhan bagi
dirinya,
3:15 atau bersama-sama
pembesar-pembesar yang mempunyai emas, yang memenuhi rumahnya dengan perak.
3:16 Atau mengapa aku tidak
seperti anak gugur yang disembunyikan, seperti bayi yang tidak melihat terang?
3:17 Di sanalah orang fasik
berhenti menimbulkan huru-hara, di sanalah mereka yang kehabisan tenaga
mendapat istirahat.
3:20 Mengapa terang diberikan
kepada yang bersusah-susah, dan hidup kepada yang pedih hati;
3:21 yang menantikan maut,
yang tak kunjung tiba, yang mengejarnya lebih dari pada menggali harta
terpendam;
3:22 yang bersukaria dan
bersorak-sorai dan senang, bila mereka menemukan kubur;
3:23 kepada orang laki-laki
yang jalannya tersembunyi, yang dikepung Allah?
Luk.
9:51-56
9:51 Ketika hampir genap
waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke
Yerusalem,
9:52 dan Ia mengirim beberapa
utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria
untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
9:53 Tetapi orang-orang
Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.
9:54 Ketika dua murid-Nya,
yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah
Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan
mereka?"
9:55 Akan tetapi Ia berpaling
dan menegor mereka.
9:56 Lalu mereka pergi ke
desa yang lain
Perjalanan
Menuju Yerusalem
Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan
perjalanan Yesus menuju ke Yerusalem sebagaimana Musa dan Elia. Perjalanan
memasuki Yerusalem sebagai perjalanan spiritual dan besar, Yesus mengutus para
murid-Nya untuk mendahului. Mereka melewati desa orang Samaria, dan penolakan
yang mereka terima karena Yesus menuju Yerusalem.
Penolakan ternyata membuat para murid tersinggung
dan mereka mau main kuasa. Harga diri dan ego yang tersentak oleh penolakan,
mereaksi dengan kuasa dan kemampuan.
Menarik adalah, bagaimana kita pun akan demikian,
jika menghadapi penolakan dan merasa
tersinggung. Jawaban dan reaksi yang ternyata oleh Yesus tidak dikehendaki.
Yesus memilih mencari jalan lain, bukan dengan membalas dengan kekerasa seperti
ide para murid.
Saudara terkasih, apa yang ditampilkan para murid
ini mencerminkan pribadi yang belum tersentuh secara rohani oleh Yesus. Mereka
masih manusia seutuhnya yang belum bisa mengedepankan pengampunan dan kasih.
Sikap Yesus
berbeda dengan yang ditampilkan para murid, Ia memberikan kesempatan dan
menantikan perubahan sikap, dan itu lah kualitas dan pembeda yang ditampilkan
Yesus.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar