Selasa, 06 September 2016

Penyembuhan pada Hari Sabat

Senin Biasa Pekan XXIII (H)
1 Kor. 5:1-8
Mzm. 5:5-6,7,12
Luk. 6:6-11



1 Kor. 5:1-8

5:1 Memang orang mendengar, bahwa ada percabulan di antara kamu, dan percabulan yang begitu rupa, seperti yang tidak terdapat sekalipun di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, yaitu bahwa ada orang yang hidup dengan isteri ayahnya.
5:2 Sekalipun demikian kamu sombong. Tidakkah lebih patut kamu berdukacita dan menjauhkan orang yang melakukan hal itu dari tengah-tengah kamu?
5:3 Sebab aku, sekalipun secara badani tidak hadir, tetapi secara rohani hadir, aku -- sama seperti aku hadir -- telah menjatuhkan hukuman atas dia, yang telah melakukan hal yang semacam itu.
5:4 Bilamana kita berkumpul dalam roh, kamu bersama-sama dengan aku, dengan kuasa Yesus, Tuhan kita,
5:5 orang itu harus kita serahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis, sehingga binasa tubuhnya, agar rohnya diselamatkan pada hari Tuhan.
5:6 Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan?
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.



Luk. 6:6-11

6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
6:9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
6:11 Maka meluaplah amarah mereka, lalu mereka berunding, apakah yang akan mereka lakukan terhadap Yesus.



Penyembuhan pada Hari Sabat

Saudara terkasih, apa yang Tuhan kehendaki hari ini ialah merenungkan bagaimana Yesus menyembuhkan pada hari Sabat. Persoalan yang ada ialah bahwa hari itu, termasuk para tabib dilarang membuka praktek, artinya bahwa mereka sama sekali tidak boleh menyembuhkan orang sakit pada hari itu. Mereka, ahli Taurat dan orang Farisi memang sudah mengamat-amati dan mencari-cari kesempatan jika Yesus melakukan penyembuhan pada hari terlarang.
Apa yang Yesus lakukan? Takut, mundur, atau tetap melakukan termasuk di dalamnya menghadapi penolakan. Yesus tidak mundur apapun risikonya, dan itu terjadi. Penyembuhan yang Ia lakukan, karena memang lebih mendesak dan mendasar daripada hukum buatan orang. Ia malah  menyembuhkan di depan orang yang mengamat-amati-Nya. Ia melakukan karena memang bukan untuk mencari kemegahan diri namun belas kasih-Nya yang besar untuk menyelamatkan orang tersebut.
Saudara terkasih, apa yang Yesus ajarkan ialah, bahwa kita harus tahu dan bersikap pada yang mendasar, bukan pada hal yang remeh dan sekadar saja. Hal ini dipertunjukkan ketika ada orang sakit dan meminta kesembuhan, padahal ancamannya adalah dimusuhi banyak orang. Ia tidak takut dengan hal itu, karena Ia memang mengawal kebenaran.

Apakah kita berani demikian, jika menghadapi permusuhan, meskipun itu adalah kebenaran yang dikhianati banyak orang. Mencari aman atau tetap melangkah demi kebenaran tersebut? Inilah kualitas kita sebagai anak-anak Allah. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar