Selasa, 06 September 2016

Panggilan Para Murid yang Pertama

Selasa Biasa Pekan XXIII (H)
1 Kor. 6:1—11
Mzm. 149:1-2,3-4,5-6a,9b
Luk. 6:12-19



1 Kor. 6:1—11

6:1 Apakah ada seorang di antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?
6:2 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita sehari-hari.
6:4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak berarti dalam jemaat?
6:5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
6:6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
6:7 Adanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?
6:8 Tetapi kamu sendiri melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
6:9 Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit,
6:10 pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.



Luk. 6:12-19

6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
6:14 Simon yang juga diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus,
6:15 Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
6:16 Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
6:17 Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
6:18 Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
6:19 Dan semua orang banyak itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua orang itu disembuhkan-Nya.



Panggilan Para Murid yang Pertama

Panggilan para murid dikisahkan dalam bacaan hari ini. Satu hal yang menarik ialah bagaimana Yesus sebagai pendoa mengawali apapun karya-Nya dengan berdoa. Kali ini dikisahkan sebelum Ia memanggil para murid-Nya, Ia berdoa semalam-malaman. Berdoa untuk mengerti kehendak Allah tentunya, bukan hanya mengandalkan diri sendiri.
Usai memanggil para murid, Ia mengajar di mana di tempat yang datar. Ia mengajar kepada orang yang mendengarkan-Nya. Dari sini kita bisa belajar mengenai perutusan Yesus ialah mengajar, menyembuhkan orang sakit, dan mengusir roh jahat yang merasuki orang-orang. Ia menjalankan perutusan dari Bapa-Nya, dan para murid mengambil bagian dari perutusan Yesus.
Saudara terkasih, apa yang kita lakukan itu tetap dalam kesatuan dengan perutusan Yesus. Tidak perlu kita takut, cemas, khawatir, karena ada Tuhan yang akan menyelesaikan, jika kita meras berat dan tidak mampu. Jika kita sadar akan hal ini, tentu menjalankan perutusan ini menjadi ringan. Kita ada di dalam perutusan-Nya, bukan karena kemampuan kita sendiri.
Apa yang kita jalani adalah perutusan Yesus, dan kita ini hanya menjadi alat-Nya. Apa yang erlu kita sombongkan bukan? Kita ini tidak ada apa-apanya. Kita hanyalah hamba yang tidak berguna di hadapan Tuhan Yang Mahakuasa.BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar