Selasa
Biasa Pekan XXIII (H)
1
Kor. 6:1—11
Mzm.
149:1-2,3-4,5-6a,9b
Luk.
6:12-19
1
Kor. 6:1—11
6:1 Apakah ada seorang di
antara kamu, yang jika berselisih dengan orang lain, berani mencari keadilan
pada orang-orang yang tidak benar, dan bukan pada orang-orang kudus?
6:2 Atau tidak tahukah kamu,
bahwa orang-orang kudus akan menghakimi dunia? Dan jika penghakiman dunia
berada dalam tangan kamu, tidakkah kamu sanggup untuk mengurus perkara-perkara
yang tidak berarti?
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa
kita akan menghakimi malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa
dalam hidup kita sehari-hari.
6:4 Sekalipun demikian, jika
kamu harus mengurus perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada
mereka yang tidak berarti dalam jemaat?
6:5 Hal ini kukatakan untuk
memalukan kamu. Tidak adakah seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat
mengurus perkara-perkara dari saudara-saudaranya?
6:6 Adakah saudara yang satu
mencari keadilan terhadap saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang
tidak percaya?
6:7 Adanya saja perkara di
antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi
kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu
tidak lebih suka dirugikan?
6:8 Tetapi kamu sendiri
melakukan ketidakadilan dan kamu sendiri mendatangkan kerugian, dan hal itu
kamu buat terhadap saudara-saudaramu.
6:9 Atau tidak tahukah kamu,
bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci,
orang pemburit,
6:10 pencuri, orang kikir,
pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
6:11 Dan beberapa orang di
antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan,
kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan
dalam Roh Allah kita.
Luk.
6:12-19
6:12 Pada waktu itu pergilah
Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13 Ketika hari siang, Ia
memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas
orang, yang disebut-Nya rasul:
6:14 Simon yang juga
diberi-Nya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus
dan Bartolomeus,
6:15 Matius dan Tomas,
Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot,
6:16 Yudas anak Yakobus, dan
Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.
6:17 Lalu Ia turun dengan
mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah
besar dari murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea
dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon.
6:18 Mereka datang untuk
mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka; juga mereka yang
dirasuk oleh roh-roh jahat beroleh kesembuhan.
6:19 Dan semua orang banyak
itu berusaha menjamah Dia, karena ada kuasa yang keluar dari pada-Nya dan semua
orang itu disembuhkan-Nya.
Panggilan
Para Murid yang Pertama
Panggilan para murid dikisahkan dalam bacaan hari
ini. Satu hal yang menarik ialah bagaimana Yesus sebagai pendoa mengawali
apapun karya-Nya dengan berdoa. Kali ini dikisahkan sebelum Ia memanggil para
murid-Nya, Ia berdoa semalam-malaman. Berdoa untuk mengerti kehendak Allah
tentunya, bukan hanya mengandalkan diri sendiri.
Usai memanggil para murid, Ia mengajar di mana di
tempat yang datar. Ia mengajar kepada orang yang mendengarkan-Nya. Dari sini
kita bisa belajar mengenai perutusan Yesus ialah mengajar, menyembuhkan orang
sakit, dan mengusir roh jahat yang merasuki orang-orang. Ia menjalankan
perutusan dari Bapa-Nya, dan para murid mengambil bagian dari perutusan Yesus.
Saudara terkasih, apa yang kita lakukan itu tetap
dalam kesatuan dengan perutusan Yesus. Tidak perlu kita takut, cemas, khawatir,
karena ada Tuhan yang akan menyelesaikan, jika kita meras berat dan tidak
mampu. Jika kita sadar akan hal ini, tentu menjalankan perutusan ini menjadi
ringan. Kita ada di dalam perutusan-Nya, bukan karena kemampuan kita sendiri.
Apa yang kita jalani adalah perutusan Yesus, dan
kita ini hanya menjadi alat-Nya. Apa yang erlu kita sombongkan bukan? Kita ini
tidak ada apa-apanya. Kita hanyalah hamba yang tidak berguna di hadapan Tuhan
Yang Mahakuasa.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar