HARI
MINGGU BIASA XXVI (H)
Am.
6:1,4-7
Mzm.
146:7,8-9a,9bc-10
1
Tim. 6:11-16
Luk.
16:19-31
Am.
6:1,4-7
6:1 "Celaka atas
orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di
gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang
yang kepada mereka kaum Israel biasa datang!
6:4 yang berbaring di tempat
tidur dari gading dan duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak domba
dari kumpulan kambing domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan
binatang yang tambun;
6:5 yang bernyanyi-nyanyi
mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi
dirinya;
6:6 yang minum anggur dari
bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena
hancurnya keturunan Yusuf!
6:7 Sebab itu sekarang,
mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah
keriuhan pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.
1
Tim. 6:11-16
6:11 Tetapi engkau hai
manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan,
kasih, kesabaran dan kelembutan.
6:12 Bertandinglah dalam
pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau
telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak
saksi.
6:13 Di hadapan Allah yang
memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang telah
mengikrarkan ikrar yang benar itu juga di muka Pontius Pilatus, kuserukan
kepadamu:
6:14 Turutilah perintah ini,
dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan kita Yesus
Kristus menyatakan diri-Nya,
6:15 yaitu saat yang akan
ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas
segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
6:16 Dialah satu-satunya yang
tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorang
pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia.
Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Luk.
16:19-31
16:19 "Ada seorang kaya
yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria
dalam kemewahan.
16:20 Dan ada seorang
pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu
rumah orang kaya itu,
16:21 dan ingin menghilangkan
laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing
datang dan menjilat boroknya.
16:22 Kemudian matilah orang
miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham.
16:23 Orang kaya itu juga
mati, lalu dikubur. Dan sementara ia menderita sengsara di alam maut ia
memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di
pangkuannya.
16:24 Lalu ia berseru, katanya:
Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung
jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam
nyala api ini.
16:25 Tetapi Abraham berkata:
Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu,
sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau
sangat menderita.
16:26 Selain dari pada itu di
antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka
yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ
kepada kami tidak dapat menyeberang.
16:27 Kata orang itu: Kalau
demikian, aku minta kepadamu, bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku,
16:28 sebab masih ada lima
orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar
mereka jangan masuk kelak ke dalam tempat penderitaan ini.
16:29 Tetapi kata Abraham:
Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkan
kesaksian itu.
16:30 Jawab orang itu: Tidak,
Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada
mereka, mereka akan bertobat.
16:31 Kata Abraham kepadanya:
Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga
akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang
mati.
Lazarus
yang Berbahagia
Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk
merenungkan mengenai keadaan orang kaya dan orang miskin yang telah meninggal. Hidup
orang kaya yang berkelimpahan, sering abai akan derita sesamanya. Orang yang
miskin, biasanya lebih memiliki sikap empati dan mau mengerti derita, karena
dia sendiri merasakannya.
Kisah di mana Lazarus sebagai orang miskin ini
kelaparan dan mati karena kalah dengan anjing ini, mendapatkan kebahagiaan di
surga. Lihat bagaimana ia dipangku Abraham. Berkebalikan ketika orang kaya itu
pun mati, ia justru mendapatkan siksa dan panasnya api siksa yang tidak dapat
ia tahan.
Ia masih saja memikirkan diri sendiri, dengan
meminta adanya tanda bagi saudaranya. Ini model orang yang hanya memikirkan
kelompoknya saja. Kita bisa melihat dengan gamblang apa yang diperbuat penguasa
dan pengusaha kaya raya di negeri ini. Yang penting aku dan keluargaku. Mau negara
bangkrut banyak orang miskin, mana mikir. Biar saja mereka urus. Mana ada beras
untuk rakyat miskin, dana sosial pun masih dikorup. Gambaran nyata kisah dalam
bacaan hari ini konkrit sedang terjadi.
Egoisme karena kekayaan dan maruk atas materi
membuat orang untuk bisa terbuka akan keadaan orang lain. Hati yang mati dan
tidak tergerak untuk sedikit saja berbagi, malah mengumpulkan bukan membagikan.
Ini adalah penyakit dari zaman ke zaman.
Nabi yang telah diutus Tuhan Allah saja tidak
mereka percayai, apalagi kebangkitan orang mati. Jelas-jelas nabi-nabi mereka aniaya
dan bunuh, apa artinya orang mati yang bangkit bagi mereka? Hukum dan para nabi
tidak menggerakan mereka bertobat demikian juga orang mati yang bangkit, tidak
akan membuat perbedaan di dalam pertobatan.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar