Kamis
Biasa Pekan XXV (H)
Pkh,
1:2-11
Mzm.
90:3-4,5-6,12-13
Luk.
9:7-9
Pkh,
1:2-11
1:2 Kesia-siaan belaka, kata
Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
1:3 Apakah gunanya manusia
berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
1:4 Keturunan yang satu pergi
dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.
1:5 Matahari terbit, matahari
terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
1:6 Angin bertiup ke selatan,
lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin
itu kembali.
1:7 Semua sungai mengalir ke
laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ
sungai mengalir selalu.
1:8 Segala sesuatu
menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat,
telinga tidak puas mendengar.
1:9 Apa yang pernah ada akan
ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang
baru di bawah matahari.
1:10 Adakah sesuatu yang
dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu,
lama sebelum kita ada.
1:11 Kenang-kenangan dari
masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak
akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.
Luk.
9:7-9
9:7 Herodes, raja wilayah,
mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang
mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
9:8 Ada lagi yang mengatakan,
bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang
dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.
9:9 Tetapi Herodes berkata:
"Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya
melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan
Yesus.
Keingintahuan
Herodes dan Pengenalan Kita akan Yesus
Saudara terkasih, penguasa politik yang satu ini
sangat kental dengan keberadaan Yohanes dan Yesus karena ia berkuasa ketika
Yesus dan Yohanes berkarya. Karya mereka mirip dan tidak heran kalau orang
termasuk Herodes berpikir bahwa Yesus adalah Yohanes yang telah ia penggal dan
bangkit kembali.
Siapa Yesus ada yang mengatakan sebagai Elia, yang
datang kembali. Hal ini juga akan diulang ketika Petrus ditanya siapakah Yesus
itu, bahwa nabi yang lalu telah datang kembali.
Informasi ketiga yang beredar adalah salah satu
nabi (termasuk Elia), bangkit lagi. Artinya apa? Bahwa kondisi politik bagi
Herodes bisa berbahaya. Kedatangan dari kebangkitan nabi di masa lal merupakan
harapan religius, namun kaitannya dengan Herodes sebagai penguasa politik
sangat tahu. Bagaimana mereka (penjajah, dan Herodes) menerapkan pajak dan
perilaku yang sangat menindas tentu sangat terancam. Di sinilah peran Herodes
dengan bekerja sama dengan Pilatus menghantar Yesus melakukan perutusan-Nya
dengan purna.
Keingintahuannya membawanya ingin bertemu Yesus. Apa
yang mendorongnya ingin bertemu adalah karena tahu apa yang dilakukan Yesus,
meskipun dalam sudut pandang yang berbeda.
Saudara terkasih, kita juga bersikap seperti
Herodes, bagaimana kita mengenal dan memahami siapa Yesus. Kalau hanya datang
ketika butuh dan meminta, artinya Yesus hanya demi memenuhi keinginan. Mengeluh
dan datang untuk mencari ketenangan, apa Yesus itu obat penenang? Sikap kita
dalam mengenal-Nya itulah kualitas iman kita. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar