Jumat, 23 September 2016

Keingintahuan Herodes dan Pengenalan Kita akan Yesus

Kamis Biasa Pekan XXV (H)
Pkh, 1:2-11
Mzm. 90:3-4,5-6,12-13
Luk. 9:7-9


Pkh, 1:2-11

1:2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
1:3 Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
1:4 Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.
1:5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
1:6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.
1:7 Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
1:8 Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.
1:9 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
1:10 Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya.


Luk. 9:7-9

9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
9:8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.
9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus.

Keingintahuan Herodes dan Pengenalan Kita akan Yesus

Saudara terkasih, penguasa politik yang satu ini sangat kental dengan keberadaan Yohanes dan Yesus karena ia berkuasa ketika Yesus dan Yohanes berkarya. Karya mereka mirip dan tidak heran kalau orang termasuk Herodes berpikir bahwa Yesus adalah Yohanes yang telah ia penggal dan bangkit kembali.
Siapa Yesus ada yang mengatakan sebagai Elia, yang datang kembali. Hal ini juga akan diulang ketika Petrus ditanya siapakah Yesus itu, bahwa nabi yang lalu telah datang kembali.
Informasi ketiga yang beredar adalah salah satu nabi (termasuk Elia), bangkit lagi. Artinya apa? Bahwa kondisi politik bagi Herodes bisa berbahaya. Kedatangan dari kebangkitan nabi di masa lal merupakan harapan religius, namun kaitannya dengan Herodes sebagai penguasa politik sangat tahu. Bagaimana mereka (penjajah, dan Herodes) menerapkan pajak dan perilaku yang sangat menindas tentu sangat terancam. Di sinilah peran Herodes dengan bekerja sama dengan Pilatus menghantar Yesus melakukan perutusan-Nya dengan purna.
Keingintahuannya membawanya ingin bertemu Yesus. Apa yang mendorongnya ingin bertemu adalah karena tahu apa yang dilakukan Yesus, meskipun dalam sudut pandang yang berbeda.

Saudara terkasih, kita juga bersikap seperti Herodes, bagaimana kita mengenal dan memahami siapa Yesus. Kalau hanya datang ketika butuh dan meminta, artinya Yesus hanya demi memenuhi keinginan. Mengeluh dan datang untuk mencari ketenangan, apa Yesus itu obat penenang? Sikap kita dalam mengenal-Nya itulah kualitas iman kita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar