Pw.
S. Andreas Kim taegon, Im dan Paulus Chong Ha-Sang dkkMrt, Korea (M)
Ams.
21:1-6.10-13
Mzm.
119:1,27,30,34,44
Luk.
8:19-21
Ams.
21:1-6.10-13
21:1 Hati raja seperti batang
air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.
21:2 Setiap jalan orang
adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
21:3 Melakukan kebenaran dan
keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.
21:4 Mata yang congkak dan
hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.
21:5 Rancangan orang rajin
semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa
hanya akan mengalami kekurangan.
21:6 Memperoleh harta benda
dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.
21:10 Hati orang fasik
mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya.
21:11 Jikalau si pencemooh
dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak
diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan.
21:12 Yang Mahaadil
memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam
kecelakaan.
21:13 Siapa menutup
telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia
sendiri berseru-seru.
Luk.
8:19-21
8:19 Ibu dan saudara-saudara
Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang
banyak.
8:20 Orang memberitahukan
kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu
dengan Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab
mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan
firman Allah dan melakukannya."
8:19 Ibu dan saudara-saudara
Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang
banyak.
8:20 Orang memberitahukan
kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu
dengan Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab
mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan
firman Allah dan melakukannya."
Keluarga
Yesus
Yesus bergaul dengan berbagai golongan dan lapisan
masyarakat. Kali ini keluarga-Nya datang di antara murid dan para pendengar. Siapa
yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakan adalah model keluarga Yesus.
Keluarga itu yang mau mendengarkan dan melakukan
sabda Tuhan di dalam hidupnya. Keluarga dalam ranah rohani dan spiritualitas,
bukan semata dalam kaitan darah, sebagaimana kisah dalam Injil Sinoptik. Berbeda
dengan kisah Sinoptik yang memberikan pembedaan antara keluarga dalam kaitan
darah dan biologis dengan spiritualitas.
Mendengarkan bukan semata mendengar, di mana
sepenuh hati untuk tahu apa kehendak Tuhan. Di sinilah beda dengan semata
menggunakan telinga untuk mendengar. Di lanjutkan dengan melakukan kehendak-Nya
bukan hanya mendengarkan semata, namun melakukannya. Bukan hanya mendengar dan
berhenti namun juga melakukannya. Menghidupi di dalam hidup sehari-hari.
Hari ini kita merayakan bagaimana Martir Korea yang
menumpahkan darah untuk membela iman akan Tuhan. Darah yang tertumpah untuk
kesaksian iman dan keberanian berkorban. Saudara terkasih, inilah keluarga yang
mau berkorban dan menyerahkan nyawanya untuk kebahagiaan yang dicintai dan
dikasihi. Melaksakan sabda Tuhan dalam hidup mereka. Melakukan bukan hanya
merenungkan atau mendengar saja. Berkorban dan menumpahkan darah mereka. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar