Rabu, 21 September 2016

Keluarga Yesus


Pw. S. Andreas Kim taegon, Im dan Paulus Chong Ha-Sang dkkMrt, Korea (M)
Ams. 21:1-6.10-13
Mzm. 119:1,27,30,34,44
Luk. 8:19-21


Ams. 21:1-6.10-13

21:1 Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.
21:2 Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
21:3 Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.
21:4 Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.
21:5 Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.
21:6 Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.
21:10 Hati orang fasik mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya.
21:11 Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan.
21:12 Yang Mahaadil memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan.
21:13 Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru.

Luk. 8:19-21

8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."
8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya."


Keluarga Yesus

Yesus bergaul dengan berbagai golongan dan lapisan masyarakat. Kali ini keluarga-Nya datang di antara murid dan para pendengar. Siapa yang mendengarkan sabda Tuhan dan melaksanakan adalah model keluarga Yesus.
Keluarga itu yang mau mendengarkan dan melakukan sabda Tuhan di dalam hidupnya. Keluarga dalam ranah rohani dan spiritualitas, bukan semata dalam kaitan darah, sebagaimana kisah dalam Injil Sinoptik. Berbeda dengan kisah Sinoptik yang memberikan pembedaan antara keluarga dalam kaitan darah dan biologis dengan spiritualitas.
Mendengarkan bukan semata mendengar, di mana sepenuh hati untuk tahu apa kehendak Tuhan. Di sinilah beda dengan semata menggunakan telinga untuk mendengar. Di lanjutkan dengan melakukan kehendak-Nya bukan hanya mendengarkan semata, namun melakukannya. Bukan hanya mendengar dan berhenti namun juga melakukannya. Menghidupi di dalam hidup sehari-hari.

Hari ini kita merayakan bagaimana Martir Korea yang menumpahkan darah untuk membela iman akan Tuhan. Darah yang tertumpah untuk kesaksian iman dan keberanian berkorban. Saudara terkasih, inilah keluarga yang mau berkorban dan menyerahkan nyawanya untuk kebahagiaan yang dicintai dan dikasihi. Melaksakan sabda Tuhan dalam hidup mereka. Melakukan bukan hanya merenungkan atau mendengar saja. Berkorban dan menumpahkan darah mereka. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar