Rabu, 28 September 2016

Siapa yang Terbesar, dan Pandangan Pemuridan

Senin Biasa Pekan XXVI (H)
Ayb. 1:6-22
Mzm. 17:1,2-3,6-7
Luk. 9:46-50


Ayb. 1:6-22

1:6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.
1:7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
1:9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?
1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
1:11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
1:12 Maka firman TUHAN kepada Iblis: "Nah, segala yang dipunyainya ada dalam kuasamu; hanya janganlah engkau mengulurkan tanganmu terhadap dirinya." Kemudian pergilah Iblis dari hadapan TUHAN.
1:13 Pada suatu hari, ketika anak-anaknya yang lelaki dan yang perempuan makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung,
1:14 datanglah seorang pesuruh kepada Ayub dan berkata: "Sedang lembu sapi membajak dan keledai-keledai betina makan rumput di sebelahnya,
1:15 datanglah orang-orang Syeba menyerang dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
1:16 Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Api telah menyambar dari langit dan membakar serta memakan habis kambing domba dan penjaga-penjaga. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
1:17 Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Orang-orang Kasdim membentuk tiga pasukan, lalu menyerbu unta-unta dan merampasnya serta memukul penjaganya dengan mata pedang. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
1:18 Sementara orang itu berbicara, datanglah orang lain dan berkata: "Anak-anak tuan yang lelaki dan yang perempuan sedang makan-makan dan minum anggur di rumah saudara mereka yang sulung,
1:19 maka tiba-tiba angin ribut bertiup dari seberang padang gurun; rumah itu dilandanya pada empat penjurunya dan roboh menimpa orang-orang muda itu, sehingga mereka mati. Hanya aku sendiri yang luput, sehingga dapat memberitahukan hal itu kepada tuan."
1:20 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,
1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
1:22 Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dan tidak menuduh Allah berbuat yang kurang patut.


Luk. 9:46-50

9:46 Maka timbullah pertengkaran di antara murid-murid Yesus tentang siapakah yang terbesar di antara mereka.
9:47 Tetapi Yesus mengetahui pikiran mereka. Karena itu Ia mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di samping-Nya,
9:48 dan berkata kepada mereka: "Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku; dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia, yang mengutus Aku. Karena yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar."
9:49 Yohanes berkata: "Guru, kami lihat seorang mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita."
9:50 Yesus berkata kepadanya: "Jangan kamu cegah, sebab barangsiapa tidak melawan kamu, ia ada di pihak kamu.



Siapa yang Terbesar, dan Pandangan Pemuridan

Saudara terkasih, hari ini kita merenungkan mengenai  siapa yang terbesar. Para murid berebut bahkan bertengkar di antara mereka satu sama lain. ironis ketika kemarin Yesus berbicara mengenai Yesus akan diserahkan kepada manusia. Eh malah mereka memperebutkan kedudukan.
Ketidakmengertian mereka pun lengkap sudah ketika Yohanes pun malah melarang orang yang mengusir setan atas nama Yesus. Komplit sudah ketidakmengertian para murid selama ini.
Ketakutan untuk bertanya mengenai apa maksud kata-kata Yesus, mereka kasak-kusuk dan bahkan bertengkar di belakang. Yesus menghendaki mereka untuk menyangkal diri namun malah berebut kuasa, kebesaran diri, dan berebut pengaruh.
Yesus menjawab dengan merengkuh anak kecil dan menyambutnya dengan penuh penghargaan. Ingat konteks budaya saat itu, anak-anak itu tidak dianggap, tidak dihargai, dan diperhitungkan. Jika berani seperti itu, itulah murid yang sejati. Tidak dianggap, tidak dihargai, dan dipermalukan pun sanggup. Bukan malah mencari kemegahan diri.
Contoh ketidakmengertian dalam Yohanes, ketika ia datang dan mengatakan ada yang mengusir setan atas nama Yesus. Pemuridan sebatas fisik dan mereka tidak rela kalau ada yang lain, konsep egoisme dan merasa lebih juga masih menguasai para murid rupanya. Pemuridan bukan eksklusif dan memiliki kedudukan tinggi, namun untuk semua orang yang melakukannya di dalam Tuhan.

Saudara terkasih, hal inilah yang sering membuat kita lupa daratan, merasa lebih daripada yang lain. dekat dan menjadi murid Yesus berarti harus lebih rendah hati, terbuka, dan makin siap sedia untuk berbagi. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar