Jumat, 09 September 2016

Orang Buta Menuntun Orang Buta


Jumat Biasa Pekan XXIII (H)
1 Kor. 9:16-19, 22-27
Mzm. 84:3,4,5-6,12
Luk. 6:39-42



1 Kor. 9:16-19, 22-27

9:16 Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil.
9:17 Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.
9:18 Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil.
9:19 Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.
9:22 Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah, supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka.
9:23 Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
9:24 Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
9:25 Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
9:26 Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
9:27 Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.


Luk. 6:39-42

6:39 Yesus mengatakan pula suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lobang?
6:40 Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya.
6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
6:42 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di dalam matamu, padahal balok yang di dalam matamu tidak engkau lihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."


Orang Buta Menuntun Orang Buta

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan mengenai orang buta yang menuntun orang buta. Apa artinya, bahwa bisa sama-sama menderita, karena tidak ada yan tahu arah. Perumpamaan berikutnya mengenai kemunafikan orang, yang lebih sering melihat kekurangan dan kesalahan orang lain daripada yang dimiliki sendiri kasihan orang demikian karena tidak merasa dan menyadari bahwa ia memiliki kekurangan dan kesalahan yang seharusnya diatasi terlebih dahulu.
Saudara terkasih, kita diajak oleh Tuhan untuk menyadari kelemahan kita, kesalahan kita, dan kekurangan kita. Tidak perlu menjadi sempurna dan paling baik, namun mengusahakan ke arah kesempurnaan tersebut. Mengakui kelemahan dan kekurangan sebagai bagian utuh kemanusiaan kita.
Apa yang kita tutupi, apa yang kita pakai untuk menyimpan kelemahan dan kekurangan kita, membuat cara pandang kita tidak jernih. Pandangan kita kabur atau malah terhalang, dan bisa tersesat karena kita tidak melihat dengan jelas. Dengan demikian, kita bisa terperosok dan terjatuh karena pandangan kita yang tertutup.

Jika kita memiliki kelemahan, kekurangan, dan kebutaan, kita datang kepada Tuhan agar dibantu, dilepaskan dari kebutaan kita. Kita tidak bisa berbuat apa-apa dengan diri kita tanda DIA yang akan emmbantu kita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar