Sabtu, 03 September 2016

Hal Berpuasa

Jumat Biasa Pekan XXII
1 Kor. 4:1-5
Mzm. 37:3-4,5-6,27-28,39-40
Luk. 5:33-39



1 Kor. 4:1-5

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.
4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.
4:3 Bagiku sedikit sekali artinya entahkah aku dihakimi oleh kamu atau oleh suatu pengadilan manusia. Malahan diriku sendiri pun tidak kuhakimi.
4:4 Sebab memang aku tidak sadar akan sesuatu, tetapi bukan karena itulah aku dibenarkan. Dia, yang menghakimi aku, ialah Tuhan.
4:5 Karena itu, janganlah menghakimi sebelum waktunya, yaitu sebelum Tuhan datang. Ia akan menerangi, juga apa yang tersembunyi dalam kegelapan, dan Ia akan memperlihatkan apa yang direncanakan di dalam hati. Maka tiap-tiap orang akan menerima pujian dari Allah.


Luk. 5:33-39

5:33 Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: "Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum."
5:34 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?
5:35 Tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
5:36 Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorang pun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu.
5:37 Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian, anggur yang baru itu akan mengoyakkan kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itu pun hancur.
5:38 Tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula.
5:39 Dan tidak seorang pun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik."



Hal Berpuasa

Saudara terkasih, hari ini kita diajak untuk merenungkan kebiasaan berpuasa dalam kalangan Yahudi waktu itu. Kali ini yang menanyakan hal berpuasa adalah kelompok Farisi dan murdi Yohanes Pembaptis. Puasa selain kewajiban dalam hari-hari besar, ada pula puasa tambahan di mana sebagai bentuk pertobatan.
Kali ini, dalam kisah ini, Yesus menjawab pertanyaan mengenai puasa dengan gambaran pesta perkawinan. Para tamu dan rekan mempelai tentu tidak akan berpesta di tengah suka cita perkawinan. Yesus sebagai pribadi yang datang membawa sukacita tentu sahabat-Nya tidak perlu berduka, ketika puasa dikaitkan dengan keprihatinan dan duka. Berbeda ketika Tuhan sudah tidak ada bersama-sama lagi.
Berkaitan dengan kantong dan anggur baru, bisa dimaknai bagaimana kedatangan Yesus sebagai pembaharu, tidak bisa ditampung oleh tempat lama, atau yang baru tidak bisa ditampung dengan yang lama. Anggur lama tidak bisa dimasukkan pada kantong lama.
Saudara terkasih, apa yang Tuhan sampaikan ialah, bahwa Tuhan hendak menyatakan bahwa apa yang baru, Ia dan ajaran-Nya itu baru dan berbeda yang tidak bisa ditampung oleh mentalitas lama atau hidup religius lama Farisi. Sikap yang berbeda itu nampak dari sikap yang mengasihi pendosa, dan memberikan kesempatan kepada orang-orang yang tersingkir selama ini tidak mendapatkan tempat.
Bagaimana kita bersikap sebagai orang Kristiani ketika  menghadapi kebaruan, menerima atau bereaksi sebagaimana Farisi? Atau jangan-jangan malah menolak dan resisten yang menggambarkan sikap Farisi daripada Yesus? BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar