Rabu
Biasa Pekan XXVI (H)
Ayb.
9:1-12;14-16
Mzm.
88:10bc-11, 12-13,14-15
Luk.
9:57-62
Ayb.
9:1-12;14-16
9:1 Tetapi Ayub menjawab:
9:2 "Sungguh, aku tahu,
bahwa demikianlah halnya, masakan manusia benar di hadapan Allah?
9:3 Jikalau ia ingin
beperkara dengan Allah satu dari seribu kali ia tidak dapat membantah-Nya.
9:4 Allah itu bijak dan kuat,
siapakah dapat berkeras melawan Dia, dan tetap selamat?
9:5 Dialah yang memindahkan
gunung-gunung dengan tidak diketahui orang, yang membongkar-bangkirkannya dalam
murka-Nya;
9:6 yang menggeserkan bumi
dari tempatnya, sehingga tiangnya bergoyang-goyang;
9:7 yang memberi perintah
kepada matahari, sehingga tidak terbit, dan mengurung bintang-bintang dengan
meterai;
9:8 yang seorang diri
membentangkan langit, dan melangkah di atas gelombang-gelombang laut;
9:9 yang menjadikan bintang
Biduk, bintang Belantik, bintang Kartika, dan gugusan-gugusan bintang Ruang
Selatan;
9:10 yang melakukan
perbuatan-perbuatan besar yang tidak terduga, dan keajaiban-keajaiban yang
tidak terbilang banyaknya.
9:11 Apabila Ia melewati aku,
aku tidak melihat-Nya, dan bila Ia lalu, aku tidak mengetahui.
9:12 Apabila Ia merampas,
siapa akan menghalangi-Nya? Siapa akan menegur-Nya: Apa yang Kaulakukan?
9:14 lebih-lebih aku,
bagaimana aku dapat membantah Dia, memilih kata-kataku di hadapan Dia?
9:15 Walaupun aku benar, aku
tidak mungkin membantah Dia, malah aku harus memohon belas kasihan kepada yang
mendakwa aku.
9:16 Bila aku berseru, Ia
menjawab; aku tidak dapat percaya, bahwa Ia sudi mendengarkan suaraku
Luk.
9:57-62
9:57 Ketika Yesus dan
murid-murid-Nya melanjutkan perjalanan mereka, berkatalah seorang di tengah
jalan kepada Yesus: "Aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau
pergi."
9:58 Yesus berkata kepadanya:
"Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia
tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
9:59 Lalu Ia berkata kepada
seorang lain: "Ikutlah Aku!" Tetapi orang itu berkata:
"Izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan bapaku."
9:60 Tetapi Yesus berkata
kepadanya: "Biarlah orang mati menguburkan orang mati; tetapi engkau,
pergilah dan beritakanlah Kerajaan Allah di mana-mana."
9:61 Dan seorang lain lagi
berkata: "Aku akan mengikut Engkau, Tuhan, tetapi izinkanlah aku pamitan
dahulu dengan keluargaku."
9:62 Tetapi Yesus berkata:
"Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak
layak untuk Kerajaan Allah."
Hal
Mengikuti Yesus
Saudara terkasih, penolakan tidak menghentikan apa
yang menjadi rencana Yesus. Mereka terus berjalan, dan di sanalah para murid
belajar mengenai pemuridan. Murid harus memiliki komitmen dan perutusan.
Pertama, mengenai kenyamanan, mengikuti Yesus
jangan harap akan kenyamanan, status, atau kemudahan, lihat bagaimana Yesus
menyatakan untuk meletakkan kepala saja IA tidak punya. Kalah dengan ular dan
burung. Hal ini hendak menegaskan bagaimana semanagt orang yang mau ikut DIA
itu harus tahan banting dan semangatnya membara bukan hanya sejenak panas dan
kemudian lupa.
Kedua, bisa menjadi orang asing di lingkungannya,
penolakan demi penolakan akan menjadi bagian utuh murid Yesus sebagaimana Yesus
juga alami. Tidak takut susah, berani menghadapi penolakan, dan siap tidak
nyaman dalam hidup.
Panggilan kepada orang lain yang berdalih, hendak
menyatakan bagaimana pemuridan itu prioritas utama. Bagaimana orang bisa menguburkan
orang mati coba, bahwa hal yang ekstrem pun harus dipertaruhkan jika berhadapan
dengan kehendak Allah. Demikian juga tidak perlu lagi menengok ke belakang.
Saudara terkasih, bagaimana kita berhadapan dengan
panggilan Tuhan untuk memberikan prioritas. Tuhan lebih dari segalanya,
termasuk mengenai keluarga. Keluarga pun harus ditinggalkan dan disingkirkan
demi ikuti DIA. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar