Senin Biasa, (H)
1 Kor 2:1-5
Mzm 119:97,98,99,100,101,102
Luk 4:16-30
1
Kor 2:1-5
2:1 Demikianlah pula, ketika
aku datang kepadamu, saudara-saudara, aku tidak datang dengan kata-kata yang
indah atau dengan hikmat untuk menyampaikan kesaksian Allah kepada kamu.
2:2 Sebab aku telah
memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus Kristus,
yaitu Dia yang disalibkan.
2:3 Aku juga telah datang
kepadamu dalam kelemahan dan dengan sangat takut dan gentar.
2:4 Baik perkataanku maupun
pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi
dengan keyakinan akan kekuatan Roh,
2:5 supaya iman kamu jangan
bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah.
Luk.
4:16-30
4:16 Ia datang ke Nazaret
tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke
rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab.
4:17 Kepada-Nya diberikan
kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada
tertulis:
4:18 "Roh Tuhan ada
pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku
4:19 untuk memberitakan
pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta,
untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat
Tuhan telah datang."
4:20 Kemudian Ia menutup
kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua
orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya.
4:21 Lalu Ia memulai mengajar
mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu
mendengarnya."
4:22 Dan semua orang itu
membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya,
lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?"
4:23 Maka berkatalah Ia
kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai
tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu
ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"
4:24 Dan kata-Nya lagi:
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat
asalnya.
4:25 Dan Aku berkata
kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan
janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan
ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri.
4:26 Tetapi Elia diutus bukan
kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di
Sarfat, di tanah Sidon.
4:27 Dan pada zaman nabi
Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang
ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu."
4:28 Mendengar itu sangat
marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu.
4:29 Mereka bangun, lalu
menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu
terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu.
4:30 Tetapi Ia berjalan lewat
dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.
Jangan Bergantung pada Hikmat Manusia,
Tetapi pada Kekuatan Allah
Saudara terkasih, bulan September oleh Gereja
ditetapkan sebagai Bulan Kitab Suci Nasional. Bulan di mana kita umat beriman
diharapkan bersama-sama semakin akrab dan merenungkan Sabda Tuhan. Perjalana
sejarah Gereja yang telah mengakibatkan kita kurang akrab dengan Kitab Suci
oleh Gereja telah dijembatani dengan Bulan Kitab Suci Nasional ini. Dengan
kegiatan ini, diharapkan umat beriman semakin lapar dan haus untuk merenungkan
Sabda Tuhan, baik bersama-sama ataupun pribadi.
Saudara terkasih, hari ini Tuhan Yesus mengajak
kita untuk berbuat dan bergerak. Kitab Suci diaplikasikan di dalam hidup.
Bagaimana hal tersebut dijalani? Pembebasan untuk para tahanan, penglihatan
bagi yang buta, dan pembebasan bagi yang buta.
Pembebasan bagi tawanan perlu kita pahami konteks
pembicaraan waktu itu, yaitu masa penindasan, di mana bahwa tawanan bukan hasil
peradilan yang fair dan sebagaimana mestinya. Tawanan yang semena-mena, bukan
konteks saat ini, di mana banyaknya tawanan merupakan tawanan karena tindak
kriminal dan merugikan orang lain. Dalam lingkup yang kecil masih bisa yaitu
ketika ada hukum yang tidak adil, hukum yang berpihak kepada penguasa dan pihak
yang kuat, baik materi ataupun pengaruh.
Penglihatan bagi yang buta, Saudara terkasih, kita sekarang
ini memang bukan buta mata, namun buta mata hati. Betapa butanya kita melihat
ketidakadilan, ketidakjujuran, ketidakbenaran dalam berbagai hal. Ketika kita
diam saja terhadap hal-hal yang tidak semestinya, kita hidup di dalam kebutaan.
Buta mata hati, buta batin terhadap kejahatan di dalam masyarakat. Mata kita
dibutakan, justru Tuhan menghendaki kita menjadi pioner untuk membuka kebutaan
itu.
Pembebasan bagi yang tertindas, kita sering hanya
mengeluh dan menghujat, namun belum berbuat apa-apa terhadap ketiadilan. Bahkan
sering ketika kita hendak membela dan mengusahakan penindasan sering kita jatuh
pada penindasan bentuk lain. Zaman modern ini, penindasan bisa berupa bully, yang jauh lebih kejam dan berpengaruh dalam
waktu jangka panjang.
Saudara terkasih, agar kita dapat melakukan
kebaikan secara lebih obyektif dan tidak jatuh ke dalam tindak yang sama dalam
model dan cara berbeda, kita mengandalkan Tuhan di dalam melakukannya. Andalkan
Tuhan dan kekuatan-Nya, bukan pada kemampuan diri kita sendiri. Ketika
kemampuan kita saja yang di kedepankan, akan bergesekan dengan kemampuan,
kesempatan, dan kehendak orang lain. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar