Selasa, 23 September 2014

Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.

Pw. S. Padre Pio dari Pietrelcina (P)
Ams.21:1-6,10-13
Mzm. 119:1,27,30,34,35,44
Luk.8:19-21


Ams.21:1-6,10-13

21:1 Hati raja seperti batang air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.
21:2 Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
21:3 Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.
21:4 Mata yang congkak dan hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.
21:5 Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan.
21:6 Memperoleh harta benda dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.
21:10 Hati orang fasik mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya.
21:11 Jikalau si pencemooh dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan.
21:12 Yang Mahaadil memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam kecelakaan.
21:13 Siapa menutup telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia sendiri berseru-seru


Luk.8:19-21

8:19 Ibu dan saudara-saudara Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang banyak.
8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya: "Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.


Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka,
yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya.

Saudara terkasih, Tuhan menyatakan saudara dan ibu bukan berkaitan secara darah semata, sebagaimana ibu dan saudara kandung, namun siapapun yang menjalankan rencana dan kehendak Tuhan melalui mendengarkan sabda atau firman Tuhan. Hubungan mendasar dan fundamental bagi Yesus bukan semata karena hubungan biologis, namun karena kesetiaan di dalam mendengarkan sabda Tuhan dan menjalankan dalam kehidupan sehari-harinya.
Amsal menyatakan apa yang perlu dilakukan, penggambaran perilaku orang jahat atau orang fasik dan apa yang dilakukan oleh orang baik atau orang yang berhikmat. Orang fasik sebagai orang yang tidak mendengarkan sabda Tuhan. Apa yang terjadi dengan orang yang demikian? Apa yang dilakukan sia-sia, kekurangan, menutup telingannya bagi orang yang perlu mendapatkan pertolongan, hatinya penuh rencana jahat, dan perilaku buruk lainnya. Tuhan memberkati orang yang lurus hatinya berdasar sabda Tuhan. Ia akan mendapatkan kelimpahan, menjadi bijak, berpengertahuan, dan memiliki hati yang penuh belas kasihan.
Saudara terkasih, hal inilah yang menghantar Padre Pio sehingga menggerakkan hatinya untuk menolong sesamanya yang sedang menderita di dalam penyakit menular dan belum ada obatnya saat itu. Cinta kasihnya mengatasi hubungan darah dan ketakutannya kehilanggan nyawanya sendiri. Sabda Tuhan menggerakkan hati untuk mengulurkan tangan bagi saudaranya yang membutuhkan bantuannya. Uluran tangan tanpa perlu berkaitan dengan relasional biologis, namun menjalankan saba Tuhan. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar