Pw.
S. Padre Pio dari Pietrelcina (P)
Ams.21:1-6,10-13
Mzm.
119:1,27,30,34,35,44
Luk.8:19-21
Ams.21:1-6,10-13
21:1 Hati raja seperti batang
air di dalam tangan TUHAN, dialirkan-Nya ke mana Ia ingini.
21:2 Setiap jalan orang
adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi TUHANlah yang menguji hati.
21:3 Melakukan kebenaran dan
keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban.
21:4 Mata yang congkak dan
hati yang sombong, yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa.
21:5 Rancangan orang rajin
semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa
hanya akan mengalami kekurangan.
21:6 Memperoleh harta benda
dengan lidah dusta adalah kesia-siaan yang lenyap dari orang yang mencari maut.
21:10 Hati orang fasik
mengingini kejahatan dan ia tidak menaruh belas kasihan kepada sesamanya.
21:11 Jikalau si pencemooh
dihukum, orang yang tak berpengalaman menjadi bijak, dan jikalau orang bijak
diberi pengajaran, ia akan beroleh pengetahuan.
21:12 Yang Mahaadil
memperhatikan rumah orang fasik, dan menjerumuskan orang fasik ke dalam
kecelakaan.
21:13 Siapa menutup
telinganya bagi jeritan orang lemah, tidak akan menerima jawaban, kalau ia
sendiri berseru-seru
Luk.8:19-21
8:19 Ibu dan saudara-saudara
Yesus datang kepada-Nya, tetapi mereka tidak dapat mencapai Dia karena orang
banyak.
8:20 Orang memberitahukan kepada-Nya:
"Ibu-Mu dan saudara-saudara-Mu ada di luar dan ingin bertemu dengan
Engkau."
8:21 Tetapi Ia menjawab
mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan
firman Allah dan melakukannya.
Ibu-Ku
dan saudara-saudara-Ku ialah mereka,
yang
mendengarkan firman Allah dan melakukannya.
Saudara terkasih, Tuhan menyatakan saudara dan ibu
bukan berkaitan secara darah semata, sebagaimana ibu dan saudara kandung, namun
siapapun yang menjalankan rencana dan kehendak Tuhan melalui mendengarkan sabda
atau firman Tuhan. Hubungan mendasar dan fundamental bagi Yesus bukan semata
karena hubungan biologis, namun karena kesetiaan di dalam mendengarkan sabda
Tuhan dan menjalankan dalam kehidupan sehari-harinya.
Amsal menyatakan apa yang perlu dilakukan,
penggambaran perilaku orang jahat atau orang fasik dan apa yang dilakukan oleh
orang baik atau orang yang berhikmat. Orang fasik sebagai orang yang tidak
mendengarkan sabda Tuhan. Apa yang terjadi dengan orang yang demikian? Apa yang
dilakukan sia-sia, kekurangan, menutup telingannya bagi orang yang perlu
mendapatkan pertolongan, hatinya penuh rencana jahat, dan perilaku buruk
lainnya. Tuhan memberkati orang yang lurus hatinya berdasar sabda Tuhan. Ia
akan mendapatkan kelimpahan, menjadi bijak, berpengertahuan, dan memiliki hati
yang penuh belas kasihan.
Saudara terkasih, hal inilah yang menghantar Padre
Pio sehingga menggerakkan hatinya untuk menolong sesamanya yang sedang
menderita di dalam penyakit menular dan belum ada obatnya saat itu. Cinta
kasihnya mengatasi hubungan darah dan ketakutannya kehilanggan nyawanya
sendiri. Sabda Tuhan menggerakkan hati untuk mengulurkan tangan bagi saudaranya
yang membutuhkan bantuannya. Uluran tangan tanpa perlu berkaitan dengan
relasional biologis, namun menjalankan saba Tuhan. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar