Sabtu, 13 September 2014

Apa yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya

Pw. S. Yohanes Krisostomus, UskPujG (P)
1 Kor. 10:14-22
Mzm. 116:12-13, 17-18
Luk. 6:43-49

1 Kor. 10:14-22

10:14 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
10:15 Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan!
10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
10:18 Perhatikanlah bangsa Israel menurut daging: bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam pelayanan mezbah?
10:19 Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
10:20 Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
10:21 Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.
10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?

Luk. 6:43-49

6:43 "Karena tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.
6:44 Sebab setiap pohon dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
6:45 Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
6:46 "Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan?
6:47 Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya -- Aku akan menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan --,
6:48 ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
6:49 Akan tetapi barangsiapa mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.

Apa yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya

Saudara terkasih, Paulus menyatakan kita untuk menjauhi penyembah berhala, mau tidak mau, kita juga dilarang menyembah berhala. Delat dengan penyembahnya saja dilarang apalagi melakukannya. Berhala zaman sekarang tidak mesti sama persis dengan apa yang terjadi pada waktu itu. Perkembangan zaman menciptakan berhala-berhala gaya baru. Uang, jabatan, kekuasaan, kemampuan, otak atau intelektual kita, ilmu pengetahuan, teknologi, telah menjadi berhala gaya baru. Bagaimana tidak ketika kita hanya mengandalkan diri dan kemampuan kita atau orang lain dalam hidup kita, kalau bukan itu berhala kita. Beribadat malah asyik dengan smartphone, gadget, atau sosial media kita. Komunikasi dengan Tuhan telah terinterupsi oleh bip-bip nada getar dan lampu dengan perangkat kita. Lama tidak misa, berminggu-minggu tidak terima komuni santai saja, namun terpisah sekian detik saja dengan hp kita telah blingsatan seperti sakau. Materi, kekuasaan, dan jabatan sering memabukkan kita. Lupa kanan-kiri, depan-belakang, saudara, teman, sahabat tidak lagi dikenal, tidak sejalan adalah musuh. Melupakan Tuhan Sang Pencipta dan mengandalkan diri, kemampuan, dukungan temannya dalam segala hal.

Saudara terkasih, mengapa itu terjadi? Lukas menyatakan hal demikian itu hidup, menggejala, dan mewarnai hidup manusia karena memiliki hati yang rapuh. Mulut menyatakan kehendak Tuhan, namun hatinya telah terikat pada berhala mereka. Mulut dan hati yang tidak sama. Mengungkapkan dengan fasih ayat-ayat sabda Tuhan, namun di belakang menikam saudara-saudarinya yang tidak sependapat dengannya. Menyatakan keadilan dan kebenaran dengan berapi-api namun mendesak-desak koleganya untuk melakukan suap, manipulasi, dan menggandakan aggaran.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar