Pw.
S. Yohanes Krisostomus, UskPujG (P)
1
Kor. 10:14-22
Mzm. 116:12-13, 17-18
Luk.
6:43-49
1
Kor. 10:14-22
10:14 Karena itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
10:15 Aku berbicara kepadamu
sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku
katakan!
10:16 Bukankah cawan
pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan
darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan
tubuh Kristus?
10:17 Karena roti adalah
satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua
mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
10:18 Perhatikanlah bangsa
Israel menurut daging: bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan
mendapat bagian dalam pelayanan mezbah?
10:19 Apakah yang kumaksudkan
dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa
berhala adalah sesuatu?
10:20 Bukan! Apa yang
kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh
jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan
roh-roh jahat.
10:21 Kamu tidak dapat minum
dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat
bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.
10:22 Atau maukah kita
membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
Luk.
6:43-49
6:43 "Karena tidak ada
pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada
pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.
6:44 Sebab setiap pohon
dikenal pada buahnya. Karena dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan
dari duri-duri tidak memetik buah anggur.
6:45 Orang yang baik
mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang
yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena
yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
6:46 "Mengapa kamu
berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku
katakan?
6:47 Setiap orang yang datang
kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya -- Aku akan
menyatakan kepadamu dengan siapa ia dapat disamakan --,
6:48 ia sama dengan seorang
yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya
di atas batu. Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu
tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun.
6:49 Akan tetapi barangsiapa
mendengar perkataan-Ku, tetapi tidak melakukannya, ia sama dengan seorang yang
mendirikan rumah di atas tanah tanpa dasar. Ketika banjir melandanya, rumah itu
segera rubuh dan hebatlah kerusakannya.
Apa
yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya
Saudara terkasih, Paulus menyatakan kita untuk
menjauhi penyembah berhala, mau tidak mau, kita juga dilarang menyembah
berhala. Delat dengan penyembahnya saja dilarang apalagi melakukannya. Berhala
zaman sekarang tidak mesti sama persis dengan apa yang terjadi pada waktu itu.
Perkembangan zaman menciptakan berhala-berhala gaya baru. Uang, jabatan,
kekuasaan, kemampuan, otak atau intelektual kita, ilmu pengetahuan, teknologi,
telah menjadi berhala gaya baru. Bagaimana tidak ketika kita hanya mengandalkan
diri dan kemampuan kita atau orang lain dalam hidup kita, kalau bukan itu
berhala kita. Beribadat malah asyik dengan smartphone,
gadget, atau sosial media kita. Komunikasi dengan Tuhan telah terinterupsi
oleh bip-bip nada getar dan lampu
dengan perangkat kita. Lama tidak misa, berminggu-minggu tidak terima komuni
santai saja, namun terpisah sekian detik saja dengan hp kita telah blingsatan seperti sakau. Materi, kekuasaan, dan jabatan sering memabukkan kita. Lupa
kanan-kiri, depan-belakang, saudara, teman, sahabat tidak lagi dikenal, tidak
sejalan adalah musuh. Melupakan Tuhan Sang Pencipta dan mengandalkan diri,
kemampuan, dukungan temannya dalam segala hal.
Saudara terkasih, mengapa itu terjadi? Lukas menyatakan
hal demikian itu hidup, menggejala, dan mewarnai hidup manusia karena memiliki
hati yang rapuh. Mulut menyatakan kehendak Tuhan, namun hatinya telah terikat
pada berhala mereka. Mulut dan hati yang tidak sama. Mengungkapkan dengan fasih
ayat-ayat sabda Tuhan, namun di belakang menikam saudara-saudarinya yang tidak
sependapat dengannya. Menyatakan keadilan dan kebenaran dengan berapi-api namun
mendesak-desak koleganya untuk melakukan suap, manipulasi, dan menggandakan
aggaran.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar