Kamis, 11 September 2014

Pribadi Berkuaitas


Hari Biasa, (H)
1 Kor. 7:25-31
Mzm. 45:11-12,14-15,16-17
Luk. 6:12-19

1 Kor. 8:1a-7,11-13

8:1a" Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun.
8:2 Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya.
8:3 Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.
8:4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
8:5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi -- dan memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian --
8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.
8:7 Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu. Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya.
8:11 Dengan jalan demikian orang yang lemah, yaitu saudaramu, yang untuknya Kristus telah mati, menjadi binasa karena "pengetahuan"mu.
8:12 Jika engkau secara demikian berdosa terhadap saudara-saudaramu dan melukai hati nurani mereka yang lemah, engkau pada hakekatnya berdosa terhadap Kristus.
8:13 Karena itu apabila makanan menjadi batu sandungan bagi saudaraku, aku untuk selama-lamanya tidak akan mau makan daging lagi, supaya aku jangan menjadi batu sandungan bagi saudaraku


Luk.  6:27-38

6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu;
6:28 mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu.
6:29 Barangsiapa menampar pipimu yang satu, berikanlah juga kepadanya pipimu yang lain, dan barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.
6:30 Berilah kepada setiap orang yang meminta kepadamu; dan janganlah meminta kembali kepada orang yang mengambil kepunyaanmu.
6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
6:32 Dan jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena orang-orang berdosa pun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi mereka.
6:33 Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun berbuat demikian.
6:34 Dan jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang berdosa pun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka menerima kembali sama banyak.
6:35 Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat.
6:36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati."
6:37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni.
6:38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

Pribadi Berkuaitas

Saudara terkasih, Tuhan menghendaki kita bukan sebagai yang biasa-biasa saja. Tuhan menghendaki kita memiliki kepribadian dan kualitas hidup yang lebih dari pada manusia biasa dan kebanyakan. Kualitas pribadi menjadi pokok tuntutan Tuhan atas diri kita. Bukan orang yang biasa-biasa saja, namun pribadi yang luar biasa. Orang berdosa pun bisa melakukan hal itu, kita sebagai umat pilihan yang dimeterai kekal dengan cinta kasihnya yang abadi perlu lebih dari pada mereka. Seluruh Injil hari ini mengungkapkan perbandingan antara semua yang bisa orang lakukan, dan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai orang Katolik.
Pengalaman saya aktif di sosial media, menampakkan hal ini telah menjadi karakter sebagian besar orang Katolik, tidak menjelek-jelekkan, meskipun dijelek-jelekkan, bahkan mengenai Tuhan, agama, ataupun imannya. Melihat perbedaan sebagai hal yang wajar dan bersikap santun meskipun dikata-katai dengan sengit dan intimidatif. Tidak pernah ikut campur dengan mencari-cari kejelekan dan kelemahan pihak lain, untuk bahan candaan dan tertawaan. Sangat berbeda memang kualitas itu. Tuhan telah memberikan benih karakter kepada kita dan kita patut berbangga dengan itu.
Di dalam kehidupan sosio politik, kita juga memperoleh peran yang selalu menjadi kambing hitam. Persoalan apa, dengan siapa, Katolik menjadi sasaran tembak dan permusuhan terselubung. Saudara terkasih, ketika hal tersebut terjadi kita patut berbangga menjadi Katolik, karena kita ternyata telah menjadi murid Kristus yang sejati. Murid yang bukan biasa-biasa saja, namun pribadi luar biasa. Bahkan ada seorang tokoh agama cukup besar di Indonesia karena dia tidak tahu esensi namun berpikir harafiah menyatakan kalau dipukul pipi kiri berikan kanan, diteruskan dengan bonyok semua, semoga dia diampuni Kristus, karena dia sudah almarhum. Nyata punya telinga namun tidak mendengar, punya mata namun tidak melihat.

Namun, masih ada juga orang yang terpancing emosi ketika direndahkan, dilecehkan, dan dibully, Saudara terkasihh Paulus menyatakan bahwa itu adalah orang yang masih berkutat di dalam pengetahuan. Pengetahuan membuat orang sombong, namun kasih yang menjadikan kita mampu sebagaimana kehendak Tuhan Yesus melalui bacaan Injil tadi. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar