Rabu
Biasa (H)
1
Kor. 7:25-31
Mzm.
45:11-12,14-15,16-17
Luk.
6:21-26
1
Kor. 7:25-31
7:25
Sekarang tentang para gadis. Untuk mereka aku tidak mendapat perintah dari
Tuhan. Tetapi aku memberikan pendapatku sebagai seorang yang dapat dipercayai
karena rahmat yang diterimanya dari Allah.
7:26
Aku berpendapat, bahwa, mengingat waktu darurat sekarang, adalah baik bagi
manusia untuk tetap dalam keadaannya.
7:27
Adakah engkau terikat pada seorang perempuan? Janganlah engkau mengusahakan
perceraian! Adakah engkau tidak terikat pada seorang perempuan? Janganlah
engkau mencari seorang!
7:28
Tetapi, kalau engkau kawin, engkau tidak berdosa. Dan kalau seorang gadis
kawin, ia tidak berbuat dosa. Tetapi orang-orang yang demikian akan ditimpa
kesusahan badani dan aku mau menghindarkan kamu dari kesusahan itu.
7:29
Saudara-saudara, inilah yang kumaksudkan, yaitu: waktu telah singkat! Karena
itu dalam waktu yang masih sisa ini orang-orang yang beristeri harus berlaku
seolah-olah mereka tidak beristeri;
7:30
dan orang-orang yang menangis seolah-olah tidak menangis; dan orang-orang yang
bergembira seolah-olah tidak bergembira; dan orang-orang yang membeli
seolah-olah tidak memiliki apa yang mereka beli;
7:31
pendeknya orang-orang yang mempergunakan barang-barang duniawi seolah-olah sama
sekali tidak mempergunakannya. Sebab dunia seperti yang kita kenal sekarang
akan berlalu
Luk.
6:21-26
6:21
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena kamu akan dipuaskan.
Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena kamu akan tertawa.
6:22
Berbahagialah kamu, jika karena Anak Manusia orang membenci kamu, dan jika
mereka mengucilkan kamu, dan mencela kamu serta menolak namamu sebagai sesuatu
yang jahat.
6:23
Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu
besar di sorga; karena secara demikian juga nenek moyang mereka telah
memperlakukan para nabi.
6:24
Tetapi celakalah kamu, hai kamu yang kaya, karena dalam kekayaanmu kamu telah
memperoleh penghiburanmu.
6:25
Celakalah kamu, yang sekarang ini kenyang, karena kamu akan lapar. Celakalah
kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis.
6:26
Celakalah kamu, jika semua orang memuji kamu; karena secara demikian juga nenek
moyang mereka telah memperlakukan nabi-nabi palsu."
Sabda
Bahagia
dan
Peringatan
Saudara terkasih, Tuhan kita Mahabaik, itu adalah
penamaan yang kita berikan bukan klaim sepihak dari pihak Tuhan. Apa maknanya? Ialah
Ia sungguh-sugguh baik dan kebaikannya itu kita akui dan kita apresiasi. Sayang
paling tidak bisa mengerti ketika ada orang atau sekelompok orang yang mendua,
mengatakan Tuhan Yang Mahabaik, namun serentak memahami dan mewartakan sebagai
Sosok yang arogan, pemarah, pendendam, dan penghukum.
Saudara terkasih bacaan kita hari ini
mengetengahkan apa yang menjadi pedoman hidup orang beriman. Keadaan hidup ini
ada yang mengatur, yaitu DIA Yang Mahabaik itu. Kesedihan, kelaparan, dan
apapun keadaan kita ini tidak ada yang lepas dari rencana dan kehendak-Nya. Nah
apa yang menjadi pokok persoalan ialah bagaimana sikap kita menghadapi
kesulitan hidup itu. Tuhan menghendaki kita untuk tetap taat, setia, dan
percaya akan rencana dan kehendak-Nya akan indah pada waktunya. Pilihan yang
ada bisa kita pilih, karena lapar kita bisa mencuri, pergi ke dukun untuk
mendapatkan jalan pintas untuk mendapatkan kekayaan duniawi, korupsi, dan
pilihan-pilihan yang menggiurkan serta instan lainnya yang begitu menarik.
Namun sudahkah itu sesuai dengan kehendak cinta kasih-Nya?
Mengenai kecaman atau peringatan setelah ucapan
bahagia di atas ialah bagi siapa saja yang mendapatkan apa yang mereka miliki,
baik kekayaan, nama baik, suka cita namun bukan karena Allah. Tawaran indah dan
menarik berseliweran setiap waktu, kemegahan diri baik yang semu ataupun nyata
banyak jalan ditawarkan. Allah menghendaki kita memilikinya karena semata
berkat dari DIA. Usaha manusia wajib dan baik, namun usaha yang melibatkan
Tuhan dan tidak merugikan satu sama lain.BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar