Sabtu, 06 September 2014

Dua Tiga Orang Berkumpul atas Nama-Ku Aku Berada Di Tengah-Tengahmu

Hari Minggu Biasa XXIII (H)
Yeh. 33: 7-9
Mzm. 95:1-2,6-7,8-9
Rm. 13:8-10
Mat. 18:15-20


Yeh. 33: 7-9

33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.
33:8 Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Hai orang jahat, engkau pasti mati! -- dan engkau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu supaya bertobat dari hidupnya, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.
33:9 Tetapi jikalau engkau memperingatkan orang jahat itu supaya ia bertobat dari hidupnya, tetapi ia tidak mau bertobat, ia akan mati dalam kesalahannya, tetapi engkau telah menyelamatkan nyawamu.

Rm. 13:8-10

13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.
13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!
13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Mat. 18:15-20

18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
18:16 Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan.
18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."

Dua Tiga Orang Berkumpul atas Nama-Ku Aku Berada Di Tengah-Tengahmu

Saudara terkasih, hari-hari ini, kita sedang dihangatkan oleh pemberitaan mengenai penggunaan media sosial yang disalahgunakan untuk menghujat, mencaci maki, merendahkan pihak lain, demi kepuasan sesaat. Peristiwa Yogja belum selesai sudah muncul soal Bandung. Penggunaan sosial media yang abai akan etiket dunia nyata dengan alasan dunia maya. Tuhan Yesus mengajak kita menjadi pribadi yang tahu untuk menasihati sesama yang smart, penuh kasih, dengan etiket yang baik. Menegor saudara yang bersalah adalah di bawah empat mata, berarti hanya berdua saja. Dapat kita bandingkan dengan apa yang orang zaman ini lakukan di media sosial, saling hujat, saling bully, saling memaki, bukan hanya satu dua orang, dapat ribuan bahkan jutaan pembaca yang akan tahu kesalahan dan kekeliruan saudara tersebut.
Saudara terkasih, apa yang perlu kita lakukan agar dunia dapat menjadi tempat yang menyenangkan, menenteramkan, membahagiakan, dan membuat kita tenang? Tuhan mengajarkan agar kita berkumpul di dalam DIA. Tuhan Allah menyatakan kalau dua tiga orang di dalam nama-Ku, Aku berada di tengah-tengahmu. Di mana Tuhan meraja dan ada di tengah-tengah kita, tidak akan mungkin ada kuasa jahat yang akan bisa hadir serempak. Tuhan Allah Yang Kuasa tidak akan mungkin serempak dengan roh jahat ada di  tengah-tengah kita.
Sikap emosi, marah, bersikap berlebihan dalam menyikapi keadaan, proporsi yang tidak sebanding antara aksi dan reaksi, merupakan ciri orang dan keadaan di mana bukan Tuhan yang meraja. Tanda bahwa kita dan kemanusian kitalah yang menjadi raja dan tujuan hidup. Manusia yang lemah perlu bersama-sama dengan saudara yang lain untuk membangun sikap batin yang lebih baik.

Bacaan pertama mengajarkan kepada kita perlunya pembelajaran dan peringatan kepada saudara yang bersalah dan berdosa. Kesalahan untuk diperbaiki dan dibetulkan bukan untuk dihukum, dirusak, dan dihancurkan.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar