Rabu, 17 September 2014

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Rabu Biasa (H)
1 Kor. 12:31-13:13
Mzm. 33:2-3,4-5,12,22
Luk. 7:31-35


1 Kor. 12:31-13:13

12:31 Jadi berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang paling utama. Dan aku menunjukkan kepadamu jalan yang lebih utama lagi
13:1 Sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing.
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
13:3 Dan sekalipun aku membagi-bagikan segala sesuatu yang ada padaku, bahkan menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikit pun tidak ada faedahnya bagiku.
13:4 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
13:5 Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
13:6 Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.
13:7 Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.
13:8 Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap.
13:9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
13:10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
13:11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
13:13 Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.


Luk. 7:31-35

7:31 Kata Yesus: "Dengan apakah akan Kuumpamakan orang-orang dari angkatan ini dan dengan apakah mereka itu sama?
7:32 Mereka itu seumpama anak-anak yang duduk di pasar dan yang saling menyerukan: Kami meniup seruling bagimu, tetapi kamu tidak menari, kami menyanyikan kidung duka, tetapi kamu tidak menangis.
7:33 Karena Yohanes Pembaptis datang, ia tidak makan roti dan tidak minum anggur, dan kamu berkata: Ia kerasukan setan.
7:34 Kemudian Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa.
7:35 Tetapi hikmat dibenarkan oleh semua orang yang menerimanya.

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu.
Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.

Saudara terkasih, pembacaan kita hari inii memberikan gambaran, iman yanag besar kepada Tuhan, namun melupakan sesama ialah ada yang kurang. Salib disusun atas kayu vertikal,ini kehidupan beriman kita. Iman kepada Tuhan sebagai penopang Salib yang kita tidak boleh bahkan hukumnya wajib untuk kita penuhi, banyak cara untuk mewujudkan kehidupan beriman tersebut. Paulus memberikan pendekatan kepada Salib melalui posisi horisontal, di mana relasi dan keberpihakan kepada sesama, dalam hal ini melalui dan berupa kasih itu perlu dan penting. Sama pentingnya dengan iman, karena Salib tersusun atas dua kayu yang saling menopang Tubuh Penyelamat kita.

Bacaan Injil, hari ini hendak menunjukkan betapa susahnya orang itu untuk diyakinkan di dalam kebenaran. Meskipun kebenaran Tuhan Allah tidak akan pernah sama sekali hilang dari dunia. Kebenaran yang selalu diulang-ulang, ditawarkan, dan diberikan kepada manusia, apapun tanggapannya. Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu Tuhan Yesus ditolak, demikian juga Yesus ditolak juga. Kedegilan dan kekerasan hati lebih mewarnai kehidupan manusia. Namun Allah dengan Kebijaksanaan dan kasih-Nya selalu hadir dan melunakkan hati yang beku.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar