Kamis, 25 September 2014

Lihatlah, ini baru!

Kamis Biasa(H)
Pkh. 1:2-11
Mzm. 90:3-4,5-6,12-13,14,17
Luk. 9:7-9

Pkh. 1:2-11

1:2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.
1:3 Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari?
1:4 Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada.
1:5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terburu-buru menuju tempat ia terbit kembali.
1:6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali.
1:7 Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu.
1:8 Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, telinga tidak puas mendengar.
1:9 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
1:10 Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau tidak ada, dan dari masa depan yang masih akan datang pun tidak akan ada kenang-kenangan pada mereka yang hidup sesudahnya

Luk. 9:7-9

9:7 Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan ia pun merasa cemas, sebab ada orang yang mengatakan, bahwa Yohanes telah bangkit dari antara orang mati.
9:8 Ada lagi yang mengatakan, bahwa Elia telah muncul kembali, dan ada pula yang mengatakan, bahwa seorang dari nabi-nabi dahulu telah bangkit.
9:9 Tetapi Herodes berkata: "Yohanes telah kupenggal kepalanya. Siapa gerangan Dia ini, yang kabarnya melakukan hal-hal demikian?" Lalu ia berusaha supaya dapat bertemu dengan Yesus

Lihatlah, ini baru!
Saudara terkasih, bacaan kali ini menggambarkan keadaan dunia yang banyak diagung-agungkan manusia. Padahal dunia selalu saja sama. Pengkhotbah menggambarkan dengan keadaan yang selalu ada di muka bumi ini. Apa yang dikatakan baru sebenarnya hanyalah bentuk lain yang pernah ada. Tidak ada yang baru di dunia ini. Baru hanya milik Tuhan yang menciptakan dari ketiadaan. Manusia hanya menemukan atau membentuk menjadi inovasi baru. Puisi yang indah dari Pengkhotbah, matahari terbit dan terbenam setiap hari, meskipun astronomi modern bukan seperti ini, toh pendapat modern pun masih memakai terminologi yang sama. Angin terus bertiup, sungai terus mengalir namun tidak memenuhinya, Kita selalu menjelaskan namun sebenarnya tidak bicara apa-apa, kita terus melihat dan mendengar namun tidak pernah tahu mengenai apa itu. Seluruh usaha adalah segumpal awan, “kesia-siaan”, atau “kesia-siaan atas kesia-siaan”.

Bacaan Injil kali ini berkaitan dengan bacaan I, di mana Yesus menjadikan orang ingat akan sesuatu yang telah lampau. Apa yang dilakukan Tuhan Yesus menjadi orang mengingat Elia, Yohanes Pembaptis, kekinian telah menjadikan yang lampau menjadi baru. Kerinduan Herodes untuk kebenaran dan kebaikan yang hakiki mengusik nuraninya, sehingga ia pengin banget ketemu Yesus. Mengenai pilihan Herodes akan kita ketahui bersama pada waktunya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar