Rabu, 03 September 2014

IA Melepaskan Diri dari Sahabat dan Musuh-Nya


Rabu, Pw. S. Gregorius Agusng, Paus Pujangga Gereja (P)
1 Kor. 3:1-9
Mzm. 33:12-13,14-15,20-21
Luk. 4:38-44

1 Kor. 3:1-9

3:1 Dan aku, saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus.
3:2 Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarang pun kamu belum dapat menerimanya.
3:3 Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?
3:4 Karena jika yang seorang berkata: "Aku dari golongan Paulus," dan yang lain berkata: "Aku dari golongan Apolos," bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi yang bukan rohani?
3:5 Jadi, apakah Apolos? Apakah Paulus? Pelayan-pelayan Tuhan yang olehnya kamu menjadi percaya, masing-masing menurut jalan yang diberikan Tuhan kepadanya.
3:6 Aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan.
3:7 Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.
3:8 Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri.
3:9 Karena kami adalah kawan sekerja Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.


Luk. 4:38-44

4:38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia.
4:39 Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.
4:40 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka.
4:41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias.
4:42 Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka.
4:43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus."
4:44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea

IA Melepaskan Diri dari Sahabat dan Musuh-Nya

Saudara terkasih, Paulus menyatakan bahwa manusia yang masih diliputi oleh pertikaian, perselisihan mengenai golongan, iri hati satu dengan yang lain, sebagai kanak-kanak yang masih memakan berupa makanan bayi yaitu susu. Semua sama di hadapan Tuhan, yang memberikan pertumbuhan dan kehidupan. Kalau orang bertikai dan justru lupa dengan yang memberikan pertumbuhan, merupakan ciri kanak-kanak. Baik tumbuhan ataupun yang merawat tumbuhan sama, apalagi berhadapan dengan Pemilik tanaman sekaligus perawatnya.
Tuhan Yesus juga memperlihatkan kekanak-kanakan iman pengikut-Nya yang masih awali, ketika Yesus menyembuhkan banyak orang dan mereka merasakan bantuan yang mereka butuhkan, mereka hendak menahan Tuhan untuk mereka saja. Cara mengikat Tuhan untuk mereka saja.
Persoalan memiliki dan obsesif merupakan ciri kanak-kanak yang jauh dari kedewasaan. Membesar-besarkan perbedaan dan menyatakan diri dan kelompoknya sebagai bagian yang paling hebat dan menilai kelompok lain sebagai kecil, kerdil, lemah, belum tahu apa-apa, perlu disingkirkan, bukan sepadan, dan rasa superior bagi diri dan kelompoknya dan yang lain itu tidak memiliki nilai lebih sama sekali. Rasa iri, dengki, perselisihan yang masih menunjukkan sifat kanak-kanak.

Saudara terkasih, ketika kita mendapatkan bantuan, atau merasa cocok dengan sesuatu, kita memiliki kecenderungan manusiawi untuk memilikinya sebagai milik pribadi. Harus menjadi milikku apapun yang terjadi. Tuhan Yesus memberikan gambaran yang jelas bahwa Ia melepaskan Diri-Nya dari para sahabat-Nya seperti yang IA lakukan terhadap para musuh-Nya. IA tidak terikat dalam satu kelompok saja. Apa yang IA perbuatan merupakan gambaran bahwa keselamatan itu merupakan keselamatan bagi semua orang.BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar