Sabtu Biasa
Pekan V (H)
1 Raj.
12:26-32
Mzm. 106:6-71,19-20,21-22
Mrk. 8:1-10
1 Raj.
12:26-32
12:26 Maka
berkatalah Yerobeam dalam hatinya: "Kini mungkin kerajaan itu kembali
kepada keluarga Daud.
12:27 Jika bangsa
itu pergi mempersembahkan korban sembelihan di rumah TUHAN di Yerusalem, maka
tentulah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja
Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam,
raja Yehuda."
12:28 Sesudah
menimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia
berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai
Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari
tanah Mesir."
12:29 Lalu ia
menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan.
12:30 Maka hal
itu menyebabkan orang berdosa, sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung
yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain.
12:31 Ia membuat
juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari
kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
12:32 Kemudian
Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan
kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan ia sendiri naik tangga
mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel, yakni ia mempersembahkan korban
kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel
imam-imam bukit pengorbanan yang telah diangkatnya.
Mrk. 8:1-10
8:1 Pada waktu itu ada pula orang banyak di
situ yang besar jumlahnya, dan karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus
memanggil murid-murid-Nya dan berkata:
8:2 "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan
kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak
mempunyai makanan.
8:3 Dan jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya
dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari
jauh."
8:4 Murid-murid-Nya menjawab: "Bagaimana
di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?"
8:5 Yesus bertanya kepada mereka: "Berapa
roti ada padamu?" Jawab mereka: "Tujuh."
8:6 Lalu Ia menyuruh orang banyak itu duduk di
tanah. Sesudah itu Ia mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk
dibagi-bagikan, dan mereka memberikannya kepada orang banyak.
8:7 Mereka juga mempunyai beberapa ikan, dan
sesudah mengucap berkat atasnya, Ia menyuruh supaya ikan itu juga
dibagi-bagikan.
8:8 Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian
orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul.
8:9 Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang.
Lalu Yesus menyuruh mereka pulang.
8:10 Ia segera naik ke perahu dengan
murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Penyelenggaraan
Illahi, Mukjizat Setiap Waktu
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja belajar mengenai
Penyelenggaraan Ilahi dan Mukjizat Tuhan. Mukjizat yang sering dianggap
perbuatan besar luar biasa dari Allah, kadang kita diberi-Nya namun tidak
mengetahui. Mengapa? Gambaran mukjizat itu hal yang di luar nalar, hebat, luar biasa. Contoh, lepas
dari maut, kalau dipikir-pikir tidak mungkin. Atau putus harapan tiba-tiba ada
jalan.
Benar memang demikianlah mukjizat, apa yang tidak mungkin bisa manusia
lakukan terjadi. Apakah sadar bahwa kita dilimpahi mukjizat dengan tidak
terbatas setiap waktunya? Coba merenung sejenak dan berikan waktu, kapan kita
ingat bahwa memerintah hidung untuk menarik nafas dan menghembuskan carbon
monoksida dari dalam paru-paru? Sederhana pula bagaimana kita mengunyah dan kemudian
menelan. Semua spontan demikian saja.
Sering orang berbicara itu mekanisme tubuh. Biologis dan bisa
diterangkan secara ilmiah dan akademik. Benar demikian. Namun pernahkah tahu
Sang Sutradara Agung di balik itu semua? Kita sebagai manusia, memegang barang
saja sering salah dan jatuh bukan? Lah ini demikian kompleksnya, toh tidak ada
yang salah. Jika salah satu bagan dan bagian saja kita perlu ke rumah sakit.
Itu baru satu bagian kecil dari hidup manusia. Bagaimana alam
sedemikian besar, kompleks, dan sebagian besar tidak kita kenal, namun bisa
berjalan dalam keadaan yang sinergis. Bayangkan saja jika matahari merasa capek
dan ngaso sedetik saja apa akibatnya? Atau laut merasa pegal dan ngolet, dampaknya bagaimana? Tuhan
mengatur itu semua dengan demikian sempurna.
Sikap kita, kemanusiaan kita, sebagaimana murid tunjukkan, mereka
fokus pada keterbatasan sendiri. Padahal ada Yesus. Kitapun demikian, bagaimana
kita sering memikirkan bagaimana mungkin, padahal ada Tuhan Sang Pemilik
segala. Kita sangat mungkin bisa berdoa, memohon, dan menyatakan kuasa Tuhan
besar. Namun untuk meyakini, mengimani, dan percaya bahwa semua mungkin di
dalam Tuhan, kadang tidak gampang.
Saudara terkasih, dalam bacaan hari ini kita belajar bagaimana Yesus
yang berbelas kasih. IA memberikan daya, kekuatan, dan kasih yang bertolak
belakang dengan pemikiran kita dan juga para murid. Para murid bertanya
bagaimana menyediakan makan untuk sekian banyak orang. Yesus membuat itu semua
mungkin.
Mintalah maka kamu akan mendapat dan carilah maka akan menemukan.
Usaha dan doa dari kita, ddan pasrahkan saja Tuhan yang akan memberikannya
kepadamu. Penyelenggaraan Illahi dari Sutradara Agung adalah mukjizat setiap
saat. BD.eLeeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar