Pw.
S. Agatha, PrwMrt (M)
2
Sam. 24:2,9-17
Mzm.
32:1-2,5,6,7
Mrk
6:1-6
2
Sam. 24:2,9-17
24:2 Lalu berkatalah raja
kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia:
"Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah
pendaftaran di antara rakyat, supaya aku tahu jumlah mereka."
24:9 Lalu Yoab memberitahukan
kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu orang
perangnya yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu.
24:10 Tetapi
berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat, lalu berkatalah Daud
kepada TUHAN: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka
sekarang, TUHAN, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu
sangat bodoh."
24:11 Setelah Daud bangun
dari pada waktu pagi, datanglah firman TUHAN kepada nabi Gad, pelihat Daud,
demikian:
24:12 "Pergilah,
katakanlah kepada Daud: Beginilah firman TUHAN: tiga perkara Kuhadapkan
kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya
kepadamu."
24:13 Kemudian datanglah Gad
kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata kepadanya: "Akan
datangkah menimpa engkau tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau maukah engkau
melarikan diri tiga bulan lamanya dari hadapan lawanmu, sedang mereka itu
mengejar engkau? Atau, akan adakah tiga hari penyakit sampar di negerimu? Maka
sekarang, pikirkanlah dan timbanglah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada
Yang mengutus aku."
24:14 Lalu berkatalah Daud
kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam
tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam
tangan manusia."
24:15 Jadi TUHAN mendatangkan
penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang
ditetapkan, maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba,
tujuh puluh ribu orang.
24:16 Ketika malaikat
mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, maka menyesallah
TUHAN karena malapetaka itu, lalu Ia berfirman kepada malaikat yang
mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu: "Cukup! Turunkanlah sekarang
tanganmu itu." Pada waktu itu malaikat TUHAN itu ada dekat tempat
pengirikan Arauna, orang Yebus.
24:17 Dan berkatalah Daud
kepada TUHAN, ketika dilihatnya malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu,
demikian: "Sesungguhnya, aku telah berdosa, dan aku telah membuat
kesalahan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Biarlah
kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku."
Mrk
6:1-6
6:1 Kemudian Yesus berangkat
dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.
6:2 Pada hari Sabat Ia mulai
mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan
mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah
yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat
diadakan oleh tangan-Nya?
6:3 Bukankah Ia ini tukang
kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah
saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa
dan menolak Dia.
6:4 Maka Yesus berkata kepada
mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya
sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
6:5 Ia tidak dapat mengadakan
satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan
meletakkan tangan-Nya atas mereka.
6:6a Ia merasa heran atas
ketidakpercayaan mereka.
Penghargaan
atas Kualitas
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja merenungkan penghargaan kita akan sesuatu idealnya adalah yang mendasar.
Bagaimana orang bisa sangat mengagung-agungkan yang berwarna luar negeri. Dulu kebarat-baratan,
kini kearab-araban seolah lebih dari apa yang ada di dalam bumi Nusantara ini. Ketika
berbicara atau mengadakan sambutan menyelipkan istilah asing, Inggris, Arab,
atau Latin, serasa sudah sangat hebat.
Pun dengan pemandangan atau photo-photo wisata,
aroma asing menjadi kebanggaan. Eh yang lokal pun membuat minatur tempat-tempat
wisata asing. Penamaan perumahan kalau tidak keinggris-inggrisan juga
kearab-araban. Nama anak-anak sekarang pun dominan yang demikian. Asing seolah menjadi jaminan mutu lebih baik.
Mengapa demikian? Karena tabiat kita yang gumunan, mudah kagum pada hal-hal yang
sering malah tidak mendasar. Padahal belum tentu yang dikagumi itu juga
bermakna, berisi, dan memiliki kebaikan sebagaiamana tampilannya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita belajar, bagaimana
Yesus diremehkan karena mereka tahu asal-usul Yesus. Penghargaan atas
pengenalan, bukan karena kualitas. Hal yang demikian Yesus kehendaki untuk
ditinggalkan. Model demikian juga akan mudah menghargai, dan gumun, atas kata, tampilan, dan pernyataan
orang yang tidak mereka kenal.
Apa yang Tuhan Yesus telah lakukan seolah tidak
tampak, karena mereka sudah merasa kenal dan menolak perbuatan besar Yesus. Mereka
iri dan tidak mau tahu apa yang Tuhan
Yesus lakukan. kemampuan luar biasa Yesus dianggap angin lalu saja.
Agata seorang anak bangsawan. Ia bersikukuh untuk
tetap perawan dan menyerahkan kesuciannya untuk Tuhan. Pemaksaan oleh seorang
petinggi negeri yang hendak memperistrinya gagal yang berujung pada penyiksaan
hingga wafatnya. Ia diyakini menjadi pelindung dari api dan bencana alam karena
gunung.
Saudara terkasih, apa yang ada dalam bacaan Injil
dan apa yang kita rayakan sebagai Gereja hari ini mengajarkan, bagaimana kita
hendaknya gumun, kagum pada kekuatan dan kekuasaan Tuhan . kita dipanggil untuk
mampu bersaksi dan memberikan diri bagi Tuhan karena kita sendiri telah
ditangkap oleh kasih karunia Tuhan.
Tuhan yang mengagumkan dan Tuhan yang membuat kita
terpesona dan tidak mampu untuk lepas dari-Nya. Kita sampai kepada Tuhan, bukan
hanya tampilan, baju, atau asesoris seperti salib, juba, apalagi kalau hanya
rambut dan kumis serta jenggotnya. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar