Rabu, 05 Februari 2020

Penghargaan atas Kualitas


Pw. S. Agatha, PrwMrt (M)
2 Sam. 24:2,9-17
Mzm. 32:1-2,5,6,7
Mrk 6:1-6




2 Sam. 24:2,9-17

24:2 Lalu berkatalah raja kepada Yoab dan para panglima tentara yang bersama-sama dengan dia: "Jelajahilah segenap suku Israel dari Dan sampai Bersyeba; adakanlah pendaftaran di antara rakyat, supaya aku tahu jumlah mereka."
24:9 Lalu Yoab memberitahukan kepada raja hasil pendaftaran rakyat. Orang Israel ada delapan ratus ribu orang perangnya yang dapat memegang pedang; dan orang Yehuda ada lima ratus ribu.
24:10 Tetapi berdebar-debarlah hati Daud, setelah ia menghitung rakyat, lalu berkatalah Daud kepada TUHAN: "Aku telah sangat berdosa karena melakukan hal ini; maka sekarang, TUHAN, jauhkanlah kiranya kesalahan hamba-Mu, sebab perbuatanku itu sangat bodoh."
24:11 Setelah Daud bangun dari pada waktu pagi, datanglah firman TUHAN kepada nabi Gad, pelihat Daud, demikian:
24:12 "Pergilah, katakanlah kepada Daud: Beginilah firman TUHAN: tiga perkara Kuhadapkan kepadamu; pilihlah salah satu dari padanya, maka Aku akan melakukannya kepadamu."
24:13 Kemudian datanglah Gad kepada Daud, memberitahukan kepadanya dengan berkata kepadanya: "Akan datangkah menimpa engkau tiga tahun kelaparan di negerimu? Atau maukah engkau melarikan diri tiga bulan lamanya dari hadapan lawanmu, sedang mereka itu mengejar engkau? Atau, akan adakah tiga hari penyakit sampar di negerimu? Maka sekarang, pikirkanlah dan timbanglah, jawab apa yang harus kusampaikan kepada Yang mengutus aku."
24:14 Lalu berkatalah Daud kepada Gad: "Sangat susah hatiku, biarlah kiranya kita jatuh ke dalam tangan TUHAN, sebab besar kasih sayang-Nya; tetapi janganlah aku jatuh ke dalam tangan manusia."
24:15 Jadi TUHAN mendatangkan penyakit sampar kepada orang Israel dari pagi hari sampai waktu yang ditetapkan, maka matilah dari antara bangsa itu, dari Dan sampai Bersyeba, tujuh puluh ribu orang.
24:16 Ketika malaikat mengacungkan tangannya ke Yerusalem untuk memusnahkannya, maka menyesallah TUHAN karena malapetaka itu, lalu Ia berfirman kepada malaikat yang mendatangkan kemusnahan kepada bangsa itu: "Cukup! Turunkanlah sekarang tanganmu itu." Pada waktu itu malaikat TUHAN itu ada dekat tempat pengirikan Arauna, orang Yebus.
24:17 Dan berkatalah Daud kepada TUHAN, ketika dilihatnya malaikat yang tengah memusnahkan bangsa itu, demikian: "Sesungguhnya, aku telah berdosa, dan aku telah membuat kesalahan, tetapi domba-domba ini, apakah yang dilakukan mereka? Biarlah kiranya tangan-Mu menimpa aku dan kaum keluargaku."

Mrk 6:1-6

6:1 Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia.
6:2 Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya?
6:3 Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia.
6:4 Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya."
6:5 Ia tidak dapat mengadakan satu mujizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka.
6:6a Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.



Penghargaan atas Kualitas

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan penghargaan kita akan sesuatu idealnya adalah yang mendasar. Bagaimana orang bisa sangat mengagung-agungkan yang berwarna luar negeri. Dulu kebarat-baratan, kini kearab-araban seolah lebih dari apa yang ada di dalam bumi Nusantara ini. Ketika berbicara atau mengadakan sambutan menyelipkan istilah asing, Inggris, Arab, atau Latin, serasa sudah sangat hebat.
Pun dengan pemandangan atau photo-photo wisata, aroma asing menjadi kebanggaan. Eh yang lokal pun membuat minatur tempat-tempat wisata asing. Penamaan perumahan kalau tidak keinggris-inggrisan juga kearab-araban. Nama anak-anak sekarang pun dominan yang demikian. Asing seolah  menjadi jaminan mutu lebih baik.
Mengapa demikian? Karena tabiat kita yang gumunan, mudah kagum pada hal-hal yang sering malah tidak mendasar. Padahal belum tentu yang dikagumi itu juga bermakna, berisi, dan memiliki kebaikan sebagaiamana tampilannya.
Dalam bacaan Injil hari ini kita belajar, bagaimana Yesus diremehkan karena mereka tahu asal-usul Yesus. Penghargaan atas pengenalan, bukan karena kualitas. Hal yang demikian Yesus kehendaki untuk ditinggalkan. Model demikian juga akan mudah menghargai, dan gumun, atas kata, tampilan, dan pernyataan orang yang tidak mereka kenal.
Apa yang Tuhan Yesus telah lakukan seolah tidak tampak, karena mereka sudah merasa kenal dan menolak perbuatan besar Yesus. Mereka iri dan tidak  mau tahu apa yang Tuhan Yesus lakukan. kemampuan luar biasa Yesus dianggap angin lalu saja.
Agata seorang anak bangsawan. Ia bersikukuh untuk tetap perawan dan menyerahkan kesuciannya untuk Tuhan. Pemaksaan oleh seorang petinggi negeri yang hendak memperistrinya gagal yang berujung pada penyiksaan hingga wafatnya. Ia diyakini menjadi pelindung dari api dan bencana alam karena gunung.
Saudara terkasih, apa yang ada dalam bacaan Injil dan apa yang kita rayakan sebagai Gereja hari ini mengajarkan, bagaimana kita hendaknya gumun, kagum pada kekuatan dan kekuasaan Tuhan . kita dipanggil untuk mampu bersaksi dan memberikan diri bagi Tuhan karena kita sendiri telah ditangkap oleh kasih karunia Tuhan.
Tuhan yang mengagumkan dan Tuhan yang membuat kita terpesona dan tidak mampu untuk lepas dari-Nya. Kita sampai kepada Tuhan, bukan hanya tampilan, baju, atau asesoris seperti salib, juba, apalagi kalau hanya rambut dan kumis serta jenggotnya. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar