Jumat, 21 Februari 2020

Alter Kristus, Menyangkal Diri, Melepaskan dan Memanggul Salib


Jumat Pekan  Biasa VI (H)
Yak. 2:14-24
Mzm. 112:1-2,3-4,5-6
Mrk. 8:34-9:1




Yak. 2:14-24

2:14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia?
2:15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari,
2:16 dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
2:21 Bukankah Abraham, bapa kita, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia mempersembahkan Ishak, anaknya, di atas mezbah?
2:22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
2:23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."
2:24 Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman


Mrk. 8:34-9:1

8:34 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku.
8:35 Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya.
8:36 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
8:37 Karena apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
8:38 Sebab barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat kudus."
9:1 Kata-Nya lagi kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."



Alter Kristus, Menyangkal Diri, Melepaskan dan  Memanggul Salib

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja merenungkan firman Tuhan mengenai mengikuti-Nya. Alter Kristus menjadi sebuah penggambaran yang lebih sederhana. Di mana  kita diajak untuk menjadi seperti Kriistus di dalam hidup harian kita. Di tengah dunia yang ternyata kadang harus berseberangan dengan apa yang Tuhan kehendaki.
Harapan pertama. Menyangkal diri, bagaimana kita yang biasa hidup di tengah dunia dengan keyakinan viral, popularitas, dan kadang berpamrih itu diajak untuk melepaskan itu semua. Dunia yang diwarnai dengan perlombaan untuk bisa menjadi terbaik, oleh Tuhan diajak untuk menjadi pribadi yang tidak perlu menonjol. Ketika banyak pihak berlomba menjadi yang terdepan, berani tidak untuk menjadi pribadi di balik layar.
Dunia menjadikan orang untuk mengumpulkan dan menimbun. Tuhan mengajari kita untuk berbagi. Tidak ada gunanya memiliki segala sesuatu namun kehilangan nyawa dan keselamatan. Konteks yang dinyatakan adalah, bahwa kita diajak untuk memikirkan kebutuhan orang lain pula. Tidak hanya mengumpulkan dan kadang di dalam prosesnya malah merugikan pihak lain.
Berbagi itu sebagai bentuk pertanggungjawaban karena sudah mendapatkan kebaikan Tuhan terlebih dahulu. Kesempatan untuk memperlengkapi kekurangan orang lain. memberi juga terbuka untuk menerima. Tahu diri.
Memanggul salib. Menanggung segala kesulitan di dalam suka cita dan rendah hati melihat sebagai rencana Tuhan. Kehendak Tuhan di dalam hidup kita. Apa yang perlu dilakukan adalah memanggul salib, kesulitan itu dengan kesadaran, itu ada kehendak Tuhan di sana. Tidak perlu mengeluh, menyatakan kekecewaaan dan keresahan dengan berlebihan.
Memangggul salib juga menunjukkan keberanian bersengsara bersama Tuhan yang juga menderita sengsara. Memanggul salib dengan setia. Keberanian malu dan menderita di hadapan dunia. Salib bukan  semata liontin yang indah dan mahal itu. Atau nisan di makam. Salib adalah piihan hidup yang tidak mudah, namun harus dijalani dengan kesetiaan.
Saudara terkasih, menjadi pribadi yang sekaligus alter Kristus jelas tidak mudah. Perjuangan terus menerus untuk tetap sadar bahwa ini adalah konsekuensi pilihan atas iman kepada Yesus. Hal-hhal yang tidak mudah, berat, dan sangat  berbeda dengan dunia perlu untuk dijalani dengan rendah hati, setia, dan penuh suka cita. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar