Jumat
Pekan Biasa IV
Sir. 47:2-11
Mzm.
188:31,47,50,51
Mrk.
6:14-29
Sir.
47:2-11
47:2 Seperti lemak dipungut
dari korban penghapus dosa, demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel.
47:3 Singa-singa dipermainkan
olehnya seolah-olah kambing jantan belaka, dan beruang-beruang seakan-akan
hanya anak domba saja.
47:4 Bukankah di masa mudanya
ia membunuh seorang raksasa serta mengambil nista dari bangsanya dengan
melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kebanggaan Goliat?
47:5 Sebab berserulah ia
kepada Tuhan Yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya,
sehingga Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya
ditinggikannya.
47:6 Maka dari itu ia
dimuliakan karena "laksaan", dan dipuji-puji oleh karena
berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota yang mulia dipersembahkan kepadanya.
47:7 Sebab ia membasmi segala
musuh di kelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya serta
mematahkan tanduk mereka hingga hari ini.
47:8 Dalam segala tindakannya
Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata yang luhur menghormati Yang Kudus, Yang
Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengasihi Penciptanya.
47:9 Di depan mezbah
ditaruhnya kecapi, dan memperindah lagu-lagunya dengan bunyinya.
47:10 Ia memberikan
kemeriahan kepada segala perayaan, dan hari-hari raya diaturnya secara
sempurna. Maka orang memuji-muji Nama Tuhan yang kudus, dan mulai pagi-pagi
benar suara orang bertalun-talun di tempat kudus-Nya.
47:11 Tuhan mengampuni segala
dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Iapun memberinya
perjanjian kerajaan, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel.
Mrk.
6:14-29
6:14 Raja Herodes juga
mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan:
"Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah
sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."
6:15 Yang lain mengatakan:
"Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi
sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
6:16 Waktu Herodes mendengar
hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal
kepalanya, dan yang bangkit lagi."
6:17 Sebab memang Herodeslah
yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung
dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah
mengambilnya sebagai isteri.
6:18 Karena Yohanes pernah
menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19 Karena itu Herodias
menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak
dapat,
6:20 sebab Herodes segan akan
Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia
melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu
terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
6:21 Akhirnya tiba juga
kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya
mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan
orang-orang terkemuka di Galilea.
6:22 Pada waktu itu anak
perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan
tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja
yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
6:23 lalu bersumpah
kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun
setengah dari kerajaanku!"
6:24 Anak itu pergi dan
menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala
Yohanes Pembaptis!"
6:25 Maka cepat-cepat ia
pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau
berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
6:26 Lalu sangat sedihlah
hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau
menolaknya.
6:27 Raja segera menyuruh
seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu
pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
6:28 Ia membawa kepala itu di
sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya
pula kepada ibunya.
6:29 Ketika murid-murid
Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu
membaringkannya dalam kuburan.
Kebenaran
dan Pilihan
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja berlajar bersikap. Membela kebenaran atau karena takut janji meskipun
itu menentang kebajikan dan kebenaran. Sumpah memang baik, namun ketika
konsekuensi atas sumpah itu adalah kejahatan atau hal yang buruk? Ini yang
harus menjadi pertimbangan. Jangan mudah mengatakan sumpah, janji, dan ikrar
ketika tidak mampu melakukan hal yang semestinya.
Dalam kisah Injil hari ini, kita belajar bagaimana
Herodes terjebak dalam janjinya kepada puteri Herodias. Dendam Herodias
dilampiaskan melalui tangan Herodes dengan perantaraan puterinya. Herodes yang
awalnya menyukai Yohanes Pembaptis menjadi terpaksa untuk memenggal kepalanya karena permintaan anak
Herodias yang telah ia berikan janji.
Janji yang jelas juga dipengaruhi dengan pemikiran
yang tidak jernih karena mabuk. Ucapan yang menyenangkan Herodias yang bisa
membalas teguran Yohanes karena pernikahannya dengan Herodes. Malu dan sakit
hati itu akhirnya terlampiaskan karena ada momen yang tepat. Janji di hadapan
anak buah dna pembesar, tentu akan memalukan bagi Herodes jika ia ingkar akan
janjinya, yang bahkan sampai mau memberikan setengah kerajaan.
Saudara terkasih, dalam hidup sehari-hari kita akan
diberikan pilihan untuk menentukan sikap. Ada yang sama sekali tidak berdampak
besar. Misalnya mau bangun pagi, ngepas dengan acara, atau malas-malasan karena
memang bebas. Dampaknya tidak banyak. Namun ada pula pilihan itu yang
memberikan dampak sangat besar. Contohnya memilih pasangan hidup, menentukan
mau menjadi apa, memilih pekerjaan, atau pilihan lain yang memberikan pengaruh
bagi hidup. Ada pula yang hanya memberikan dampak sementara, misalnya memilih
untuk mengenakan pakaian apa, itu juga pilihan, dan dampaknya tidak cukup besar
dan bisa diulangi dengan mudah.
Memilih presiden atau pemimpin negara juga sangat
berdampak dan sangat panjang, dan kemudian panjang konsekuensi yang harus
ditanggung bersama. Nah ketika memilih hal-hal yang besar, berdampak begitu
luas, serta memberikan kontribusi bagi sebuah komunitas, masyarakat, dan bahkan
bangsa, pertimbangan masak perlu diambil. Salah satu yang penting adalah
membela kebenaran atau nama baik sendiri.
Yohanes Pembaptis menjadi korban Herodes yang takut
nama baiknya. Padahal ia tahu Yohanes orang baik, hatinya bergetar mendengar
pengajarannya, toh kebenaran itu ia kesampingkan demi ego dan nama diri. BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar