Jumat, 07 Februari 2020

Kebenaran dan Pilihan


Jumat Pekan Biasa IV
 Sir. 47:2-11
Mzm. 188:31,47,50,51
Mrk. 6:14-29




Sir. 47:2-11

47:2 Seperti lemak dipungut dari korban penghapus dosa, demikianlah Daud dipungut dari orang-orang Israel.
47:3 Singa-singa dipermainkan olehnya seolah-olah kambing jantan belaka, dan beruang-beruang seakan-akan hanya anak domba saja.
47:4 Bukankah di masa mudanya ia membunuh seorang raksasa serta mengambil nista dari bangsanya dengan melemparkan batu dari pengumban dan mencampakkan kebanggaan Goliat?
47:5 Sebab berserulah ia kepada Tuhan Yang Mahatinggi, yang memberikan kekuatan kepada tangan kanannya, sehingga Daud merebahkan orang yang gagah dalam pertempuran, sedangkan tanduk bangsanya ditinggikannya.
47:6 Maka dari itu ia dimuliakan karena "laksaan", dan dipuji-puji oleh karena berkat-berkat dari Tuhan, ketika mahkota yang mulia dipersembahkan kepadanya.
47:7 Sebab ia membasmi segala musuh di kelilingnya, dan meniadakan orang-orang Filistin, lawannya serta mematahkan tanduk mereka hingga hari ini.
47:8 Dalam segala tindakannya Daud menghormati Tuhan, dan dengan kata yang luhur menghormati Yang Kudus, Yang Mahatinggi. Ia bernyanyi-nyanyi dengan segenap hati, dan mengasihi Penciptanya.
47:9 Di depan mezbah ditaruhnya kecapi, dan memperindah lagu-lagunya dengan bunyinya.
47:10 Ia memberikan kemeriahan kepada segala perayaan, dan hari-hari raya diaturnya secara sempurna. Maka orang memuji-muji Nama Tuhan yang kudus, dan mulai pagi-pagi benar suara orang bertalun-talun di tempat kudus-Nya.
47:11 Tuhan mengampuni segala dosanya serta meninggikan tanduknya untuk selama-lamanya. Iapun memberinya perjanjian kerajaan, dan menganugerahkan kepadanya takhta yang mulia di Israel.

Mrk. 6:14-29

6:14 Raja Herodes juga mendengar tentang Yesus, sebab nama-Nya sudah terkenal dan orang mengatakan: "Yohanes Pembaptis sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam Dia."
6:15 Yang lain mengatakan: "Dia itu Elia!" Yang lain lagi mengatakan: "Dia itu seorang nabi sama seperti nabi-nabi yang dahulu."
6:16 Waktu Herodes mendengar hal itu, ia berkata: "Bukan, dia itu Yohanes yang sudah kupenggal kepalanya, dan yang bangkit lagi."
6:17 Sebab memang Herodeslah yang menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, isteri Filipus saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai isteri.
6:18 Karena Yohanes pernah menegor Herodes: "Tidak halal engkau mengambil isteri saudaramu!"
6:19 Karena itu Herodias menaruh dendam pada Yohanes dan bermaksud untuk membunuh dia, tetapi tidak dapat,
6:20 sebab Herodes segan akan Yohanes karena ia tahu, bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci, jadi ia melindunginya. Tetapi apabila ia mendengarkan Yohanes, hatinya selalu terombang-ambing, namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.
6:21 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea.
6:22 Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!",
6:23 lalu bersumpah kepadanya: "Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku!"
6:24 Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: "Apa yang harus kuminta?" Jawabnya: "Kepala Yohanes Pembaptis!"
6:25 Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta: "Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam!"
6:26 Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya.
6:27 Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara.
6:28 Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.
6:29 Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kuburan.



Kebenaran dan Pilihan

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja berlajar bersikap. Membela kebenaran atau karena takut janji meskipun itu menentang kebajikan dan kebenaran. Sumpah memang baik, namun ketika konsekuensi atas sumpah itu adalah kejahatan atau hal yang buruk? Ini yang harus menjadi pertimbangan. Jangan mudah mengatakan sumpah, janji, dan ikrar ketika tidak mampu melakukan hal yang semestinya.
Dalam kisah Injil hari ini, kita belajar bagaimana Herodes terjebak dalam janjinya kepada puteri Herodias. Dendam Herodias dilampiaskan melalui tangan Herodes dengan perantaraan puterinya. Herodes yang awalnya menyukai Yohanes Pembaptis menjadi terpaksa untuk  memenggal kepalanya karena permintaan anak Herodias yang telah ia berikan janji.
Janji yang jelas juga dipengaruhi dengan pemikiran yang tidak jernih karena mabuk. Ucapan yang menyenangkan Herodias yang bisa membalas teguran Yohanes karena pernikahannya dengan Herodes. Malu dan sakit hati itu akhirnya terlampiaskan karena ada momen yang tepat. Janji di hadapan anak buah dna pembesar, tentu akan memalukan bagi Herodes jika ia ingkar akan janjinya, yang bahkan sampai mau memberikan setengah kerajaan.
Saudara terkasih, dalam hidup sehari-hari kita akan diberikan pilihan untuk menentukan sikap. Ada yang sama sekali tidak berdampak besar. Misalnya mau bangun pagi, ngepas dengan acara, atau malas-malasan karena memang bebas. Dampaknya tidak banyak. Namun ada pula pilihan itu yang memberikan dampak sangat besar. Contohnya memilih pasangan hidup, menentukan mau menjadi apa, memilih pekerjaan, atau pilihan lain yang memberikan pengaruh bagi hidup. Ada pula yang hanya memberikan dampak sementara, misalnya memilih untuk mengenakan pakaian apa, itu juga pilihan, dan dampaknya tidak cukup besar dan bisa diulangi dengan mudah.
Memilih presiden atau pemimpin negara juga sangat berdampak dan sangat panjang, dan kemudian panjang konsekuensi yang harus ditanggung bersama. Nah ketika memilih hal-hal yang besar, berdampak begitu luas, serta memberikan kontribusi bagi sebuah komunitas, masyarakat, dan bahkan bangsa, pertimbangan masak perlu diambil. Salah satu yang penting adalah membela kebenaran atau nama baik sendiri.
Yohanes Pembaptis menjadi korban Herodes yang takut nama baiknya. Padahal ia tahu Yohanes orang baik, hatinya bergetar mendengar pengajarannya, toh kebenaran itu ia kesampingkan demi ego dan nama diri. BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar