Senin, 03 Februari 2020

Kekudusan dan Keselamatan


PESTA YESUS DIPERSEMBAHKAN DI KENISAH (P)
Mal. 3:1-4
Mzm. 24:7,8,910
Ibr. 2:14-18
Luk. 2:22-40



Mal. 3:1-4

3:1 Lihat, Aku menyuruh utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi, menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
3:4 Maka persembahan Yehuda dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.


Ibr. 2:14-18

2:14 Karena anak-anak itu adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut.
2:16 Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang dicobai.


Luk. 2:22-40

2:22 Dan ketika genap waktu pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah",
2:24 dan untuk mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29 "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel."
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang."
2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya


Kekudusan dan Keselamatan

Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Pesta Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah. persembahan anak laki-laki adalah bukti bahwa Yesus adalah anak Israel. Anak dari Yusuf dan Maria. Persembahan anak pada Kenisah atau Bait Allah adalah pengudusan anak sulung dan Yesus adalah Anak sulung dari keluarga-Nya.
Kitapun dikuduskan ketika kita menerima baptisan. Pembaptisan membawa konsekuensi luar biasa karena kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Anak Allah yang  mendapatkan kasih karunia luar biasa. Bagaimana tidak, anak manusia yang lemah, penuh dosa, dan tiada harapan menjadi anak Allah yang berpengharapan. Kasih karunia-Nya yang menguatkan, memberikan harapan akan masa depan. Masa depan yang menghidupkan, bukan membinasakan.
Status baru yang menggembirakan, penuh suka cita dan harapan, dan juga memberikan jaminan keselamatan abadi. Kasih Allah tidak bisa terbatas karena manusia yang lemah. Justru  kelemahan manusia itu diangkat dan dikuatkan oleh Allah. Allah Yang Berbela Rasa, Allah Yang Solider, dan Allah Yang  Melawat umat-Nya. Itu semua adalah mungkin, karena Allah adalah Mahabesar. Bagaimana bisa jika  Mahabesar namun terbatas. Mahacinta namun malah pembalas dan pendendam? Allah yang digambarkan dunia Perjanjian Lama itu sudah berarkhir, sudah berganti dengan Allah Yang Dekat, Allah adalah Bapa, sehingga kita bisa mendekati dengan sepenuhnya. Allah Yang Berbelas Kasih, tidak mungkin mengingkari diri-Nya sendiri dengan berperilaku kasar, penuntut balas, kejam, dan abai akan anak-anak-Nya.
Bayangkan saja jika bapak saja sering tidak tega akan memukul anak-Nya, apa iya Tuhan Sang Pencipta membinasakan anak-anak-Nya sendiri, yang IA ciptakan dan beri kehidupan. Pemahaman yang sangat tidak masuk akal, kecuali hanya untuk menjaga kewibawaan Allah dengan cara yang tidak semestinya.
Menghormati Allah bukan dengan menempatkan-Nya pada posisi sangat tinggi yang tidak terjangkau. Allah yang dekat, hangat, dan penuh kasih pun masih bisa tetap berwibawa dan mendapatkan tempat istimewa. Allah Yang Lemah Lembut dan penuh kasih pun tetap dalam penghormatan yang tinggi dari manusia.
Saudara terkasih, pengudusan kita adalah sarana Allah untuk menyelamatkan anak-anak manusia dari kubangan dosa dan dunia. Tanpa kasih Allah manusia tidak berdaya. Dan janji keselamatan itu sudah terpenuhi. BD.eLeSHa.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar