PESTA
YESUS DIPERSEMBAHKAN DI KENISAH (P)
Mal.
3:1-4
Mzm.
24:7,8,910
Ibr.
2:14-18
Luk.
2:22-40
Mal.
3:1-4
3:1 Lihat, Aku menyuruh
utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku! Dengan mendadak Tuhan
yang kamu cari itu akan masuk ke bait-Nya! Malaikat Perjanjian yang kamu
kehendaki itu, sesungguhnya, Ia datang, firman TUHAN semesta alam.
3:2 Siapakah yang dapat tahan
akan hari kedatangan-Nya? Dan siapakah yang dapat tetap berdiri, apabila Ia
menampakkan diri? Sebab Ia seperti api tukang pemurni logam dan seperti sabun
tukang penatu.
3:3 Ia akan duduk seperti
orang yang memurnikan dan mentahirkan perak; dan Ia mentahirkan orang Lewi,
menyucikan mereka seperti emas dan seperti perak, supaya mereka menjadi
orang-orang yang mempersembahkan korban yang benar kepada TUHAN.
3:4 Maka persembahan Yehuda
dan Yerusalem akan menyenangkan hati TUHAN seperti pada hari-hari dahulu kala
dan seperti tahun-tahun yang sudah-sudah.
Ibr.
2:14-18
2:14 Karena anak-anak itu
adalah anak-anak dari darah dan daging, maka Ia juga menjadi sama dengan mereka
dan mendapat bagian dalam keadaan mereka, supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan
dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut;
2:15 dan supaya dengan jalan
demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan
oleh karena takutnya kepada maut.
2:16 Sebab sesungguhnya,
bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia
kasihani.
2:17 Itulah sebabnya, maka
dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia
menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk
mendamaikan dosa seluruh bangsa.
2:18 Sebab oleh karena Ia
sendiri telah menderita karena pencobaan, maka Ia dapat menolong mereka yang
dicobai.
Luk.
2:22-40
2:22 Dan ketika genap waktu
pentahiran, menurut hukum Taurat Musa, mereka membawa Dia ke Yerusalem untuk
menyerahkan-Nya kepada Tuhan,
2:23 seperti ada tertulis
dalam hukum Tuhan: "Semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi
Allah",
2:24 dan untuk
mempersembahkan korban menurut apa yang difirmankan dalam hukum Tuhan, yaitu
sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati.
2:25 Adalah di Yerusalem
seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan
penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,
2:26 dan kepadanya telah
dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias,
yaitu Dia yang diurapi Tuhan.
2:27 Ia datang ke Bait Allah
oleh Roh Kudus. Ketika Yesus, Anak itu, dibawa masuk oleh orang tua-Nya untuk
melakukan kepada-Nya apa yang ditentukan hukum Taurat,
2:28 ia menyambut Anak itu
dan menatang-Nya sambil memuji Allah, katanya:
2:29 "Sekarang, Tuhan,
biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu,
2:30 sebab mataku telah
melihat keselamatan yang dari pada-Mu,
2:31 yang telah Engkau
sediakan di hadapan segala bangsa,
2:32 yaitu terang yang
menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu,
Israel."
2:33 Dan bapa serta ibu-Nya
amat heran akan segala apa yang dikatakan tentang Dia.
2:34 Lalu Simeon memberkati
mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini
ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan
untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan
2:35 -- dan suatu pedang akan
menembus jiwamu sendiri --, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak
orang."
2:36 Lagipula di situ ada
Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat
lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda
dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah
dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga
datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang
Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai
semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota
kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar
dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya
Kekudusan
dan Keselamatan
Saudara terkasih, hari ini kita merayakan Pesta
Yesus dipersembahkan dalam Bait Allah. persembahan anak laki-laki adalah bukti
bahwa Yesus adalah anak Israel. Anak dari Yusuf dan Maria. Persembahan anak
pada Kenisah atau Bait Allah adalah pengudusan anak sulung dan Yesus adalah
Anak sulung dari keluarga-Nya.
Kitapun dikuduskan ketika kita menerima baptisan. Pembaptisan
membawa konsekuensi luar biasa karena kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Anak
Allah yang mendapatkan kasih karunia
luar biasa. Bagaimana tidak, anak manusia yang lemah, penuh dosa, dan tiada
harapan menjadi anak Allah yang berpengharapan. Kasih karunia-Nya yang
menguatkan, memberikan harapan akan masa depan. Masa depan yang menghidupkan,
bukan membinasakan.
Status baru yang menggembirakan, penuh suka cita
dan harapan, dan juga memberikan jaminan keselamatan abadi. Kasih Allah tidak
bisa terbatas karena manusia yang lemah. Justru
kelemahan manusia itu diangkat dan dikuatkan oleh Allah. Allah Yang
Berbela Rasa, Allah Yang Solider, dan Allah Yang Melawat umat-Nya. Itu semua adalah mungkin,
karena Allah adalah Mahabesar. Bagaimana bisa jika Mahabesar namun terbatas. Mahacinta namun
malah pembalas dan pendendam? Allah yang digambarkan dunia Perjanjian Lama itu
sudah berarkhir, sudah berganti dengan Allah Yang Dekat, Allah adalah Bapa,
sehingga kita bisa mendekati dengan sepenuhnya. Allah Yang Berbelas Kasih,
tidak mungkin mengingkari diri-Nya sendiri dengan berperilaku kasar, penuntut
balas, kejam, dan abai akan anak-anak-Nya.
Bayangkan saja jika bapak saja sering tidak tega
akan memukul anak-Nya, apa iya Tuhan Sang Pencipta membinasakan anak-anak-Nya
sendiri, yang IA ciptakan dan beri kehidupan. Pemahaman yang sangat tidak masuk
akal, kecuali hanya untuk menjaga kewibawaan Allah dengan cara yang tidak
semestinya.
Menghormati Allah bukan dengan menempatkan-Nya pada
posisi sangat tinggi yang tidak terjangkau. Allah yang dekat, hangat, dan penuh
kasih pun masih bisa tetap berwibawa dan mendapatkan tempat istimewa. Allah
Yang Lemah Lembut dan penuh kasih pun tetap dalam penghormatan yang tinggi dari
manusia.
Saudara terkasih, pengudusan kita adalah sarana
Allah untuk menyelamatkan anak-anak manusia dari kubangan dosa dan dunia. Tanpa
kasih Allah manusia tidak berdaya. Dan janji keselamatan itu sudah terpenuhi.
BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar