MINGGU
ADVEN I (U)
Yes. 2:1-5
Mzm.
122:1-2,4-5,6-7,8-9
Rm.
13:11-14
Mat.
24:37-44
Yes. 2:1-5
2:1 Firman yang
dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi
pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di
hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan
berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak
suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya
kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan
menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku
bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan
tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat
pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
2:5 Hai kaum
keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!
Rm.
13:11-14
13:11 Hal ini
harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa
saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang
keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
13:12 Hari sudah
jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah
kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan
kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan
dan iri hati.
13:14 Tetapi
kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan
janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Mat.
24:37-44
24:37 "Sebab
sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan
Anak Manusia.
24:38 Sebab
sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan
mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka
tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka
semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:40 Pada waktu
itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan
ditinggalkan;
24:41 kalau ada
dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan
yang lain akan ditinggalkan.
24:42 Karena itu
berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi
ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri
akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya
dibongkar.
24:44 Sebab itu,
hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak
kamu duga."
Berjaga-jaga
Saudara terkasih, hari ini kita hendak merenungkan
sabda Tuhan mengenai hal berjaga-jaga. Dalam konteks yang sama juga merenungkan
Pekan Adven I di dalam menyongsong kehadiran Tuhan dalam Natal nanti dan juga
di dalam kedatangan-Nya yang kedua. Satu rangkaian yang tidak terpisahkan.
Dalam bacaan Injil kita diajarkan dan diajak untuk
mempersiapkan kedatangan Tuhan, dalam konteks manusiawi ya kematian. Tidak ada
yang tahu itu kapan, dan padahal pasti akan mati bukan? Hanya saja tidak ada
yang tahu, bahkan prediksi dokter dengan penyakit mematikan sekalipun tidak
bisa memberikan kepastian kapannya itu. Saat Tuhan adalah misteri, itu untuk
apa? Agar kita selalu waspada, siap sedia, dan tidak menyia-nyiakan waktu
dengan perilaku buruk, jahat, dan mengikuti gaya hidup si jahat. Perilaku baik
itu bukan sebagai kewajiban apalagi takut akan Allah, namun sebentuk
konsekuensi logis atas apa yang sudah Tuhan Allah karuniakan kepada kita. Hal
yang logis bukan jika kita menerima kebaikan mosok melakukan kejahatan, jelas
tidak patut.
Jika saatnya Tuhan itu kita ketahui terlebih
dahulu, apalagi ada pertobatan, bayangkan, jika tahu usia 60 angka kepastian
meninggal, yakin pasti orang akan hidup ngawur-ngawuran hingga usai 59 lebih
dan menjelang 60 baru mendekat kepada Tuhan. Lha hidup di dalam Tuhan kog
seperti flash sale.
Tuhan bukan untuk berdagang, relasi dengan sesama
dan Tuhan itu perlu ajeg, konsisten,
dan setia. Tidak ada yang mendua, apalagi meniga dan seterusnya.
Adven di mana masa untuk menantikan kehadiran
Tuhan, waktu untuk memperbaiki diri, persiapan batin, hati, spiritual, dan
sikap hati di dalam menyongsong Tuhan yang hadir. Kepantasan kita bukan hanya
seremoni, upacara, atau menghiasa rumah, gereja dengan mewah, megah, namun
bagaimana hidup kita lebih peduli pada sesama. Memperbaiki relasi dengan Tuhan
dan lingkungan kita lebih baik lagi.
Menyosong Sang Penyelamat dengan jiwa, hati, dan
pribadi baru, bukan semata baju baru atau asesoris yang baru dan mewah. Tidak
jarang kita terlalu asyik dengan merencanakan panitia Natal, koor, dan aneka
jenis perayaan, namun malah abai akan sikap batin. Kesederhanaan Yesus di dalam
kandang di Bethlehem, malah dijawab dengan gegap gempita duniawi semata.
Sudahkah aku makin dekat pada Tuhan dan sesama? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar