Senin, 02 Desember 2019

Berjaga-jaga


MINGGU ADVEN I (U)
Yes. 2:1-5
Mzm. 122:1-2,4-5,6-7,8-9
Rm. 13:11-14
Mat. 24:37-44




Yes. 2:1-5

2:1 Firman yang dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2:2 Akan terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
2:3 dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman TUHAN dari Yerusalem."
2:4 Ia akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa; maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.
2:5 Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang TUHAN!



Rm. 13:11-14

13:11 Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya.
13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.
13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.


Mat. 24:37-44

24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,
24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.
24:40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan;
24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.
24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.
24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.
24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."



Berjaga-jaga

Saudara terkasih, hari ini kita hendak merenungkan sabda Tuhan mengenai hal berjaga-jaga. Dalam konteks yang sama juga merenungkan Pekan Adven I di dalam menyongsong kehadiran Tuhan dalam Natal nanti dan juga di dalam kedatangan-Nya yang kedua. Satu rangkaian yang tidak terpisahkan.
Dalam bacaan Injil kita diajarkan dan diajak untuk mempersiapkan kedatangan Tuhan, dalam konteks manusiawi ya kematian. Tidak ada yang tahu itu kapan, dan padahal pasti akan mati bukan? Hanya saja tidak ada yang tahu, bahkan prediksi dokter dengan penyakit mematikan sekalipun tidak bisa memberikan kepastian kapannya itu. Saat Tuhan adalah misteri, itu untuk apa? Agar kita selalu waspada, siap sedia, dan tidak menyia-nyiakan waktu dengan perilaku buruk, jahat, dan mengikuti gaya hidup si jahat. Perilaku baik itu bukan sebagai kewajiban apalagi takut akan Allah, namun sebentuk konsekuensi logis atas apa yang sudah Tuhan Allah karuniakan kepada kita. Hal yang logis bukan jika kita menerima kebaikan mosok melakukan kejahatan, jelas tidak patut.
Jika saatnya Tuhan itu kita ketahui terlebih dahulu, apalagi ada pertobatan, bayangkan, jika tahu usia 60 angka kepastian meninggal, yakin pasti orang akan hidup ngawur-ngawuran hingga usai 59 lebih dan menjelang 60 baru mendekat kepada Tuhan. Lha hidup di dalam Tuhan kog seperti flash sale.
Tuhan bukan untuk berdagang, relasi dengan sesama dan Tuhan itu perlu ajeg, konsisten, dan setia. Tidak ada yang mendua, apalagi meniga dan seterusnya.
Adven di mana masa untuk menantikan kehadiran Tuhan, waktu untuk memperbaiki diri, persiapan batin, hati, spiritual, dan sikap hati di dalam menyongsong Tuhan yang hadir. Kepantasan kita bukan hanya seremoni, upacara, atau menghiasa rumah, gereja dengan mewah, megah, namun bagaimana hidup kita lebih peduli pada sesama. Memperbaiki relasi dengan Tuhan dan lingkungan kita lebih baik lagi.
Menyosong Sang Penyelamat dengan jiwa, hati, dan pribadi baru, bukan semata baju baru atau asesoris yang baru dan mewah. Tidak jarang kita terlalu asyik dengan merencanakan panitia Natal, koor, dan aneka jenis perayaan, namun malah abai akan sikap batin. Kesederhanaan Yesus di dalam kandang di Bethlehem, malah dijawab dengan gegap gempita duniawi semata.
Sudahkah aku makin dekat pada Tuhan dan sesama? BD.eLeSHa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar