Hari
Senin, Hari Keenam Oktaf Natal (P)
1
Yoh. 2:12-17
Mzm.
96:7-8a, 8b-9,10
Luk.
2:36-40
1
Yoh. 2:12-17
2:12 Aku menulis kepada kamu,
hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.
2:13 Aku menulis kepada kamu,
hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku
menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang
jahat.
2:14 Aku menulis kepada kamu,
hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai
bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada
kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam
kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
2:15 Janganlah kamu mengasihi
dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih
akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di
dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup,
bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang
lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap
hidup selama-lamanya
Luk.
2:36-40
2:36 Lagipula di situ ada
Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat
lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda
dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah
dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga
datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang
Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai
semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota
kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar
dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya
Hana
dan Peran Kenabian
Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda
Gereja belajar dari Ibu Hana, salah satu perempuan dalam Kitab Suci yang
memberikan inspirasi dan kesalehan hidup. beberapa hal yang patut kita
renungkan dan menjadi inspirasi adalah;
Pertama, ia bersyukur dalam segala hal kepada
Allah. Layak ia berjumpa denga bayi Yesus yang banyak pribadi nanti-nantikan. Hidup
baik, saleh, dan mengabdi pada Allah membuatnya mendapatkan anugerah terindah.
Kedua, usai Hana tidak lagi muda, bahkan sudah
lanjut umur, termasuk untuk era modern ini, 84 tahun. Sering orang merasa sudah
tidak berdaya, namun Hana malah mendapatkan kasih karunia, berkat, dan bisa
memuliakan bayi Yesus dengan kata-kata baiknya.
Ketiga, masa senja itu berbicara dan mewartakan
kebaikan. Bagaimana Hana menceritakan mengenai nubuat mengenai Yesus. Kita bisa
membayangkan bagaimana kebanyakan orang tua-tua lebih sering merana karena
merasa ditinggalkan, sendirian, kesepian, dan merasa kurang perhatian. Padahal banyak
hal yang bisa dilakukan.
Keempat, kasih karunia itu tidak mengenal batas dan
usia. Sering orang terkotak-kotakan oleh kualifikasi usia. Kelas, atau yang
lainnya. Kasih karunia dan berkat Allah berbeda dan itu kualitas. Waktu dan rencana
Tuhan sering berbeda dengan apa yang kita rancangkan, itu yang perlu kita
camkan dan menjadi perhatian.
Saudara terkasih, kita layak bersyukur dan belajar
dari pribadi Ibu Hana. Bagaimana ia bukan siapa-siapa, priadi yang bertekun di
dalam Tuhan, namun malah berjumpa, bertemu dengan Yesus yang dinantikan banyak
pribadi, orang, dan semua ingin bisa menjadi saksi dan memberikan kesaksian.
Peran kenabian yang cukup berbeda juga ditampilkan
dalam bacaan hari ini, bagaimana janda memegang peran untuk mewartakan khabar
suka cita yang hakiki seperti ini. Yesus memang membawa kebaruan secara
mendasar.
Di dalam Tuhan dan kasih karunia-Nya semua adalah
mungkin, usia, status, atau apapun juga semua menjadi tiada berarti sepanjang
Tuhan hadir dan menyentuh semua itu menjadi berubah dan menjadi baru. Perubahan
radikal terjadi di dalam Tuhan. Siapkah kita diubah oleh-Nya? BD.eLeSHa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar