Selasa, 31 Desember 2019

Hana dan Peran Kenabian


Hari Senin, Hari Keenam Oktaf Natal (P)
1 Yoh. 2:12-17
Mzm. 96:7-8a, 8b-9,10
Luk. 2:36-40




1 Yoh. 2:12-17

2:12 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, sebab dosamu telah diampuni oleh karena nama-Nya.
2:13 Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu telah mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu telah mengalahkan yang jahat.
2:14 Aku menulis kepada kamu, hai anak-anak, karena kamu mengenal Bapa. Aku menulis kepada kamu, hai bapa-bapa, karena kamu mengenal Dia, yang ada dari mulanya. Aku menulis kepada kamu, hai orang-orang muda, karena kamu kuat dan firman Allah diam di dalam kamu dan kamu telah mengalahkan yang jahat.
2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.
2:16 Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya



Luk. 2:36-40

2:36 Lagipula di situ ada Hana, seorang nabi perempuan, anak Fanuel dari suku Asyer. Ia sudah sangat lanjut umurnya. Sesudah kawin ia hidup tujuh tahun lamanya bersama suaminya,
2:37 dan sekarang ia janda dan berumur delapan puluh empat tahun. Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa.
2:38 Dan pada ketika itu juga datanglah ia ke situ dan mengucap syukur kepada Allah dan berbicara tentang Anak itu kepada semua orang yang menantikan kelepasan untuk Yerusalem.
2:39 Dan setelah selesai semua yang harus dilakukan menurut hukum Tuhan, kembalilah mereka ke kota kediamannya, yaitu kota Nazaret di Galilea.
2:40 Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya



Hana dan Peran Kenabian

Saudara terkasih, hari ini kita bersama Bunda Gereja belajar dari Ibu Hana, salah satu perempuan dalam Kitab Suci yang memberikan inspirasi dan kesalehan hidup. beberapa hal yang patut kita renungkan dan menjadi inspirasi adalah;
Pertama, ia bersyukur dalam segala hal kepada Allah. Layak ia berjumpa denga bayi Yesus yang banyak pribadi nanti-nantikan. Hidup baik, saleh, dan mengabdi pada Allah membuatnya mendapatkan anugerah terindah.
Kedua, usai Hana tidak lagi muda, bahkan sudah lanjut umur, termasuk untuk era modern ini, 84 tahun. Sering orang merasa sudah tidak berdaya, namun Hana malah mendapatkan kasih karunia, berkat, dan bisa memuliakan bayi Yesus dengan kata-kata baiknya.
Ketiga, masa senja itu berbicara dan mewartakan kebaikan. Bagaimana Hana menceritakan mengenai nubuat mengenai Yesus. Kita bisa membayangkan bagaimana kebanyakan orang tua-tua lebih sering merana karena merasa ditinggalkan, sendirian, kesepian, dan merasa kurang perhatian. Padahal banyak hal yang bisa dilakukan.
Keempat, kasih karunia itu tidak mengenal batas dan usia. Sering orang terkotak-kotakan oleh kualifikasi usia. Kelas, atau yang lainnya. Kasih karunia dan berkat Allah berbeda dan itu kualitas. Waktu dan rencana Tuhan sering berbeda dengan apa yang kita rancangkan, itu yang perlu kita camkan dan menjadi perhatian.
Saudara terkasih, kita layak bersyukur dan belajar dari pribadi Ibu Hana. Bagaimana ia bukan siapa-siapa, priadi yang bertekun di dalam Tuhan, namun malah berjumpa, bertemu dengan Yesus yang dinantikan banyak pribadi, orang, dan semua ingin bisa menjadi saksi dan memberikan kesaksian.
Peran kenabian yang cukup berbeda juga ditampilkan dalam bacaan hari ini, bagaimana janda memegang peran untuk mewartakan khabar suka cita yang hakiki seperti ini. Yesus memang membawa kebaruan secara mendasar.
Di dalam Tuhan dan kasih karunia-Nya semua adalah mungkin, usia, status, atau apapun juga semua menjadi tiada berarti sepanjang Tuhan hadir dan menyentuh semua itu menjadi berubah dan menjadi baru. Perubahan radikal terjadi di dalam Tuhan. Siapkah kita diubah oleh-Nya? BD.eLeSHa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar